Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pengkhianatan Istri Presdir

Pengkhianatan Istri Presdir

Aerypark

5.0
Komentar
3.4K
Penayangan
23
Bab

"Sialan kau!" Marah damike saat mendapati istrinya sedang bercumbu dengan pria lain. Sheyla menghalangi tubuh Damike agar tak menghajar kekasihnya. "Stop! Lepasin dia!" Perintah Sheyla yang di turuti Damike. Damike menatap Sheyla dingin, ia memegang bahu wanita itu, "Kenapa Sheyla? Kenapa kau mengkhianatiku seperti ini?" "Sudahlah!" Ucap Sheyla menghempas tangan Damike jauh dari tubuhnya. "Ceraikan aku! Selama ini aku tak mencintaimu." Bagai di sambar petir, ucapan Sheyla membuat Damike sakit.

Bab 1 Hampir ketahuan

Happy reading..

Damike merasa jika harinya sedang buruk. Seharusnya dia sekarang berada dirumah bersama Sheyla, wanita yang ia nikahi selama lima tahun. Namun naas Damike malah harus terjebak disebuah rumah sakit.

Damike Davinton adalah pria yang berumur 38 tahun. Wajah pria ini sangat tampan, mata yang sipit, hidung yang mancung, bibir yang seksi, rahang yang keras, memiliki tubuh yang atletis dan memiliki dua lesung pipi. Hingga lelaki itu menjadi lelaki tertampan di kota itu. Ia seorang Presdir di sebuah perusahaan ternama di kota X. Hingga siapa saja yang mengenalnya atau melihatnya segan, karena pria ini adalah pria yang dikenal dingin oleh banyak orang.

Saat perjalanan pulang, mobilnya menabrak seorang wanita dengan pakaian lusuh dan wajah kacau. Untung saja keadaan jalan raya dimana dia menabrak wanita itu sepi. Bukan karena Damike tak ingin bertanggung jawab, buktinya dia tetap membawa wanita itu ke rumah sakit, untuk di rawat. Hanya saja pria yang berperawakan tinggi itu tidak ingin berurusan dengan polisi.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Damike pada dokter Justin, teman masa kecilnya yang merawat gadis lusuh itu. Ya itu sebutan yang pantas.

"Dia tidak mengalami luka serius," jawab sang dokter tersenyum tipis.

"Kalau begitu, rawat dia dengan baik. Soal biaya kau bisa menghubungiku!" ujar Damike yang begitu sombongnya.

Justin hanya bisa tersenyum tipis menanggapi sikap Damike. Atau lebih tepatnya sudah terbiasa.

"Oke. Tenang saja!"

Damike kemudian pergi begitu saja, namun sebelum benar-benar pergi pria itu berbalik sebentar untuk melihat gadis lusuh yang masih menutup matanya di atas tempat tidur.

"Kuharap dia cepat siuman."

***

Damike sampai di rumah hampir tengah malam. Saat masuk langkahnya terhenti melihat ada jas yang terletak di atas sofa dan secangkir kopi di atas meja.

'Siapa yang bertamu malam-malam begini dirumahku?' gumam Damike dengan perasaan gelisah. Ia memegang jas yang tergeletak itu, dan melemparnya kembali hingga berserakan di atas lantai.

Kedua alis Damike berkerut menebak siapa kiranya yang datang. Tanpa pikir panjang Damike langsung menuju kamarnya. Membuka pintu cukup kasar membuat wanita yang sedang tertidur di atas tempat tidur itu melonjak karena kaget.

"Astaga! Ada apa, Mas Damike? Kamu mengejutkan aku, Mas," tanya Sheyla yang masih memegang dadanya. Seperti jantungnya akan terlepas dari tempatnya saat itu juga.

Sheyla Crip. Wanita yang Damike nikahi lima tahun lalu, ia seorang modeling yang memiliki paras canti dan juga tubuh indah.

"Katakan padaku, siapa yang datang bertamu saat aku tak ada dirumah, Sheyla? Bukankah aku sudah mengatakan tidak boleh ada tamu jika aku sedang tak berada di rumah atau tanpa seizinku! Apalagi ini sudah malam, Sheyla." Raut wajah Damike yang sangat dingin membuat Sheyla gemetar. Membuat Sheyla menelan salivanya berat.

Apa yang wanita itu lakukan?

'Dasar bodoh! Kenapa dia bisa meninggalkan jasnya? Aku harus cepat mengambil alasan!' pikir Sheyla merutuki pemilik jas itu.

"Oh.. itu tadi jas Papa, mungkin dia lupa membawanya. Katanya Papa tidak sengaja lewat dan mampir ke rumah kita," ucapnya berbohong.

Dengan ucapan tenang sambil membuka jas Damike, kecurigaan Damike beransur menghilang.

"Benarkah?" Namun pria itu masih mencoba memastikan.

"Tentu saja. Sekarang lebih baik Mas Damike membersihkan diri dan istirahat. Mas, pasti sangat lelah!" kata Sheyla memeluk singkat tubuh suaminya.

"Baiklah," kata Damike menurut begitu saja ucapan Sheyla.

Setelah memastikan Damike masuk ke dalam kamar mandi, dengan langkah cepat Sheyla berlari menuju ruang tamu. Kembali wanita itu mengumpat saat melihat jas tersebut. Hampir saja semuanya ketahuan hanya karena sebuah jas. Ia mencoba menetralkan degup jantungnya yang masih memacu karena takut Damike tau semuanya.

"Sheyla! Sheyla Sayang.. tolong handuknya!" teriak Damike dari dalam kamar mandi. Sheyla terkejut langsung menelan Salivanya dan bergegas ke kamar mandi untuk mengambil handuk buat sang suami.

Sesampai di kamar, Sheyla pun mengambil handuk yang berada di pojok kiri lalu memberikan handuk itu dengan tangan kanannya dari luar pintu kamar mandi.

Damike memperhatikan tangan Sheyla yang begitu halus dan putih sebening kapas, membuat Damike tersenyum jail. Tak lama berpikir, pria itu langsung menarik tangan Sheyla. Hingga..

Srett...

Sheyla pun masuk kedalam kamar mandi dan terjatuh di pelukan Damike yang masih basah. Sebenarnya Damike sudah memakai handuk sejak tadi. Tapi karena ide konyolnya, ia ingin menggoda istrinya, maka dari itu ia menyuruh Sheyla mengambil handuk untuk ia peluk.

"Mas Damike!" Sheyla terpesona menatap tubuh suaminya yang masih basah. Apalagi buliran air yang berada di rambut pria itu terjatuh menambah paras Damike semakin tampan.

Damike meraih wajah Sheyla, menggunakan tangan kanannya dan menyentuh pipinya. Wajah Sheyla seketika memerah karena tersipu malu dan ia pun tersenyum. Jari telunjuk pria tampan itu menyentuh dagu lancip Sheyla. Membuat wanita itu mendongak ke atasnya untuk menatap wajah tampannya itu.

Sheyla tersenyum centil melihat kelakuan suaminya. Kedua tangan Sheyla meraba dada Damike menggunakan jari jemarinya hingga ke atas leher dan merengkulnya.

Damike lagi-lagi tersenyum, ia pun mendaratkan ciumannya dikening sang istri. "Aku sangat mencintaimu Sheyla." bisik Damike di telinga Sheyla. Membuat bulu kuduk wanita itu berdiri.

Sheyla tersenyum tipis sambil bergumam 'maaf'

Tak lama berpikir panjang, Damike pun membopong tubuh Sheyla dan menaruhnya di atas tempat tidur.

"Jangan pernah kau mengkhianatiku Sheyla! Aku tak akan membiarkanmu pergi dari hidupku dengan tenang kalau kau melakukannya!" ucap Damike dijawab angggukan kepala oleh wanita itu, "Aku sangat mencintaimu." bisik Damike lagi sambil meraba paha Sheyla yang sudah terangkat. Hingga paha mulus wanita itu terlihat.

"Aku juga, Mas." lirih Sheyla menjawab.

Damike kini mencium bibir Sheyla yang merah merona seperti buah delima. Membuat adrenalinnya menciut. Mereka berdua pun saling mengadu.

Setelah mereka saling mengadu kasih, Damike yang kelelahan pun tertidur pulas dengan selimut yang menutupi setengah tubuhnya. Sheyla yang melirik singkat wajah Damike lalu beralih menatap langit-langit kamar.

Ting

Suara pesan dari ponsel Sheyla yang berada di atas nakas berbunyi. Ia meraih ponselnya dan membacanya.

[Maaf Sayang, aku meninggalkan jasku di sofamu] pesan dari pria yang mempunyai jas.

[Hampir saja kau merusak semuanya hanya karena kau teledor melupakan jasmu. Tapi tak apalah, semuanya baik-baik saja] balasan pesan Sheyla. Sheyla pun melanjutkan tidurnya.

Entah apa yang di pikirkan wanita ini? Dia sudah mempunyai suami yang kaya dan tampan. Tapi mengapa dia mengkhianati suaminya?

Tepat di tengah malam, Damike terbangun ia mengerjapkan matanya melihat sang istri sudah tertidur pulas. Ia tersenyum saat melihat ponsel Sheyla berada digenggaman tangannya. Ia pun terbangun lalu mengambil ponsel itu.

Apa ini?

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku