Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Aku Punya Ragamu Tapi Tidak Hatimu

Aku Punya Ragamu Tapi Tidak Hatimu

KyelLa

5.0
Komentar
186
Penayangan
13
Bab

Novel ini menceritakan dua gadis yang terlahir kembar, Dimana sejak kecil mereka selalu bersama dan sangat dekat satu sama lain, kesukaan keduanya juga sama bahkan tak jarang keduanya mencintai satu pria. Keduanya kembar identik sangat sulit membedakan mereka jika hanya sekilas, hanya keluarga dan orang terdekat saja yang bisa membedakan mereka berdua. Tapi, sayangnya salah satu diantara mereka terlahir lemah dan pesakitan di usinya yang ke 20tahun Kakaknya yang bernama Silva meninggal dunia, sebelum Silva meninggalkan mereka semua Silva meminta keinginan terakhirnya pada adeknya Silvi untuk menggantikan diri di pernikahannya dengan kekasihnya Kenzo, karna Silva jelas tau adeknya Silvi juga mencintai Kenzo. Silvi dengan senang hati memenuhi permintaan terakhir sang kakak. Tapi sayangnya semua tidak berjalan lancar seperti bayangannya. Bagaimana kah kisah Silvi dan Kenzo selanjutnya ? Akan kah Silvi bisa menaklukkan hati Suaminya atau mungkin sebaliknya ? Ikuti trus kisah Silvi dan Kenzo ya teman teman

Bab 1 JANGAN MENGHARAPKAN HAL LEBIHI

Tiga tahun berumah tangga dengan Kenzo tidak ada yang berubah dan spesial. Sikap Kenzo masih saja dingin pada Silvi walau sekuat apapun Silvi merayu dan mengambil hati Kenzo tidak ada yang berubah sama sekali.

Kenzo suami Silvi tetap mengganggap Silvi sebagai adeknya, Hati Kenzo hanya untuk Silva kakak kembar Silvi yang sudah tiada.

Mas, hari ini kamu sibuk tidak ? "Silvi berjalan ke arah Kenzo yang sedang sibuk memasang dasinya."

Pertanyaan macam apa itu, kamu tau sendiri aku selalu sibuk di kantor. Pekerjaan menungguku tidak ada waktuku untuk berleha leha "jawab Kenzo datar tampa melihat kearah Silvi."

"Begitulah Kenzo setiap di tanya pasti jawapannya begini, padahal Silvi belum menyampaikan niatnya."

Apa, Mas tidak bisa mengosongkan waktu Mas sebentar saja hari ini untuk ku ? "Silvi duduk di ujung ranjang, menatap punggung Kenzo."

Waktu apa yang kamu inginkan, bukankah saat ini kita sedang bersama ? Malam pun aku tidur bersama mu, Apalagi yang kamu butuhkan "saut Kenzo datar tampa melihat ke arah Silvi."

Tapi, aku ingin Qalitytime bersama mu, Mas. Tidak di rumah seperti ini. Aku jenuh Mas, setiap hari hanya di rumah saja, sesekali aku juga ingin kita pergi keluar bersama mu seperti pasangan lainnya.

Aku tidak punya waktu untuk itu, aku sibuk dan jika kamu ingin, pergilah sendiri ajak saja, Bi Sarni jika kamu butuh teman, saat ini pekerjaan kantor lebih penting dari pada hal itu. Kamu jangan mengganggu pekerjaanku, aku bekerja juga demi keluarga ini kalau aku tak bekerja kita makan apa "Kenzo berkata datar tanpa melihat espresi wajah Silvi yang sudah mendung."

Tidak bisa kah kamu memberikan waktumu sedikit untuk ku, Mas "lirih Silva menatap Kenzo yang sibuk dengan urusannya sendiri."

Tidak, Aku sibuk! kamu jangan merengek seperti anak kecil, Kamu sudah dewasa jangan manja. Kakakmu saja tidak pernah begitu.

"Begitulah Kenzo selalu membandingkan Silvi dengan Kakaknya Silva, walaupun Silva sudah tidak ada diantara mereka tapi nama Silva punya tempat khusus dihati Kenzo hingga saat ini."

Setidaknya contoh lah sedikit sikap kakakmu, kamu jangan terus bersikap ke kanak kanakan seperti ini. Usia kalian juga sama kamu saja yang terlalu manja "cibir Kenzo."

Mas, aku bukan Silva !! Kamu jangan terus menerus membandingkanku denggannya itu tidak akan sama "pekik Silvi dengan suara terisak dia tidak sanggup lagi menahan air matanya sedaritadi."

Ya, itu tidak akan sama sampai kapan pun dan kamu juga tidak akan bisa menggantikan dia di hatiku. Mungkin kamu bisa menggantikan posisinya sebagai istriku tapi di hatiku di istri dan wanita satu satunya di hatiku. Berhentilah bertingkah manja seperti itu, kamu tidak layak untuk itu. Aku sudah katakan berukang kali kamu hanya pengganti bukan jadi pemenang.

"Kenzo berkata dengan sarkasnya tampa memperdulikan perasaan Silvi."

Lalu, kenapa kamu mau menikahiku, Mas jika dihatimu hanya ada Silva. Kenapa kamu tidak menolakku waktu itu. Cara mu seperti ini menyisakku, Mas "Silvi menatap Kenzo dengan air mata yang terus menetes di pipi mulusnya."

Kamu tau sendiri jawapannya, aku tidak perlu menjelaskannya dan juga itu karna kamu sendiri yang mengginginkanku. Kamu pikir selama ini aku tidak tau itu "sinis Kenzo."

Tapi, saat ini Kakak sudah tidak ada, Mas. Dia sudah Mati tidak akan kembali lagi "pekik Silvi tidak tahan dengan fakta ini."

Diam !! tutup mulut mu, kamu semakin tidak terkendali. Raganya yang sudah mati tapi kenangan dan namanya selalu ada disini "Kenzo menunjuk dadanya dengan tatapan dingin."

Jangan sesekali kamu menyebutnya Mati, Dia masih hidup di hatiku.

Mas, kamu sadar gak sih ucapan mu sudah menyakiti hatiku, aku ini istrimu Mas, hargai aku sedikit saja "isak Silvi."

Di bagian mana aku tidak menghargai mu ? Selama ini aku menafkahi sebagai istri memberi apa yang kamu inginkan, kamu tidak kekurangan apapun selama bersama ku. Apalagi yang kurang, kamu saja yang tidak pernah puas dengan apa yang ku berikan "Kenzo menatap Silvi dengan tatapan dingin, seolah ingin memakannya hidup hidup."

Tapi, kamu tidak memberiku nafka batin, Mas kamu tidak pernah melihat ku sebagai istri mu, kamu hanya menganggapku sebagai adik mu. Apa itu yang kamu sebut menghargai ? "Silvi menatap Kenzo dengan air mata yang masih keluar dari pipinya, seolah air mata Silvi tidak ada habisnya."

"Kenzo membuang muka", Aku sudah bilang diantara kita tidak ada cinta, kamu jangan lupa itu. Jangan mengharapkan hal lebih yang tidak mungkin akan akan berikan. Berhentilah mengharapkan itu dari ku, lagi pula aku sudah katakan kamu boleh pergi dari sisiku jika kamu tak bahagia bersama ku, jangan paksa dirimu.

Aku tak bisa memberikan kebahagian untungmu, sekeras apapun kamu memaksaku, aku tak bisa. Cintaku tetap hanya untuk kakak mu. Walau dia sudah tiada tapi namanya masih terukir indah di hatiku.

Mungkin bagimu aku Pria egois tak punya perasaan tapi perlu kamu ketahui aku tak bisa membohongi diri ku sendiri, aku tidak mencintamui. Jangan paksa aku.

Pergilah jika kamu tak bahagia bersama ku, aku tak kan menahan mu.

"Kenzo berlalu pergi meninggalkan Silvi yang masih terisak tampa pamit setelah mengatakan itu."

"Sakiti aku Mas, sakiti aku sampai aku benar benar sakit dan setelah itu aku akan berhenti dan pergi dari sisimu seperti ke inginanmu, gumam Silvi melihat punggung Kenzo yang semakin kecil."

Sudah lama Silvi ingin pergi meninggalan Kenzo sesuai permintaannya, tapi tidak bisa Cinta Silvi terlalu besar untuk Kenzo jauh sebelum Kakaknya belum meninggal.

Silvi tau ini salah tidak seharusnya dia memaksa kan diri, tapi Silvi tidak bisa jauh dari Kenzo. Logika Silvi sudah tak berfungsi lagi karna Cinta butanya pada Kenzo.

*

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Godaan Sang Mantan

Godaan Sang Mantan

Romantis

5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) "Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will." "Kamu mendesah barusan," bisik Willem. Marina menggigit bibirnya menahan senyum yang hendak terbit. Willem segera menegakkan punggungnya, menatap Marina dengan penuh cinta di bawah kendalinya. "Tapi sakit, jangan terlalu keras... ahhh," ucap Marina. Belum selesai ia berucap, tiba-tiba ia mendesah saat Willem menghentakkan pinggul dengan lembut. "Ahhh..." *** Seiring berjalannya waktu, Marina semakin yakin bahwa keputusannya untuk menghindari pertemuan dengan mantan kekasihnya, Willem Roberto, adalah langkah yang tepat. Luka yang dalam akibat keputusan Willem di masa lalu membuat Marina merasa hancur dan ditinggalkan begitu saja setelah ia menyerahkan segalanya kepadanya. Meski Marina berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi Willem, takdir mempertemukan mereka kembali setelah tujuh tahun berpisah. Pertemuan ini tidak bisa dihindari, dan Marina pun merasa tergoda oleh pesona mantan kekasihnya. Walaupun hatinya masih terluka, Marina terbawa dalam nostalgia dan hangatnya kenangan masa lalu. Keduanya larut dalam kenangan manis dan berbagi momen intim di dalam kamar hotel. Willem terus menggoda Marina dengan daya tariknya yang memikat, membuat wanita itu sulit untuk menolaknya. Marina pun berada dalam kebimbangan, diantara kerinduan akan cinta yang dulu dan ketakutan akan luka yang mungkin kembali menghampirinya. Kisah cinta Marina dan Willem kembali terjalin, namun kali ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan keragu-raguan. Marina harus segera memutuskan apakah ia akan terus terjebak dalam kenangan yang menyakitkan atau memilih untuk bangkit, memperbaiki diri, dan menempatkan kebahagiaannya di atas segalanya.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku