Mengasuh CEO amnesia

Mengasuh CEO amnesia

nofriza rahma

5.0
Komentar
4.1K
Penayangan
68
Bab

Kisah ini dimulai sejak pertemuan tak sengaja antara Aurora dengan seorang pria yang ia selamati pada malam valentine, siapa sangka pria yang awalnya di pikir miskin ternyata seorang CEO kaya raya dan anak tunggal satu-satunya? Perbedaan kasta membuat kisah cinta Aurora dengan CEO amnesia ini tidak berjalan mulus, Roberto di ambil secara paksa dari Aurora, hampir 5 tahun mereka tak saling bertemu, hingga takdir kembali mempertemukan mereka di sebuah perusahaan. Gadis muda itu sudah menjadi wanita dewasa yang sangat cantik bahkan di segani, ia berhasil bekerja di perusahaan Gemini group dan bertemu dengan Roberto cinta pertamanya. Hanya saja Roberto begitu dingin padanya bahkan tak menganggap Aurora ada. 'Kemana sifat baik dan manjanya? Apakah dia amnesia hingga melupakan diriku? Padahal lima tahun setelah malam valentine yang lalu, ia berjanji akan datang namun ternyata dia bukan pria yang sama lagi, bukan orang yang ku kenal, dia pria asing!' pikir Aurora yang tertampar keras dengan kenyataan jika Roberto sudah memiliki tunangan.

Bab 1 Episode 1 malam valentine.

Episode 1/ malam valentine.

kisah cinta Aurora dengan seorang pria yang tak sengaja ia temui dimulai.

''Aurora, kamu tidak merayakan valentine lagi untuk tahun ini?''

Ledek beberapa gadis kepada Aurora, mereka hanya terkekeh dan naik ke mobil lamborgini merah. Aurora hanya menghela nafas, ia memang tidak tertarik dengan drama percintaan yang membuatnya merasa seakan sesak bernafas.

Ia mampir ke toko buku untuk membeli beberapa buku, namun disana ia tak sengaja bertemu dengan seorang pria menggunakan jaket hitam serta wajah yang di tutupi oleh masker.

''Awhg! Kalo jalan tuh lihat-lihat kali!'' kesal Aurora kepada pria tinggi dan bertubuh kekar yang menabraknya.

Pria itu tidak menjawab, namun ia langsung menarik tangan Aurora dan membawanya keluar dari toko buku.

Aurora ingin marah kepada pria tersebut, namun tak sempat karena ketika akan meledak marah, Aurora sudah terlanjur terpana dengan ketampanan dan wajah yang sangat old money sekali.

''Maaf,''

Pria tersebut beranjak pergi meninggalkan Aurora yang masih tak berkedip menatap pria tampan tersebut, ''Apakah aku sedang ada di surga? Kenapa bisa ada pria se tampan dia yang terlahir ke dunia ini?''

.....

Esok harinya, perayaan hari valentine pun akan dimulai, dimana para gadis-gadis akan memberikan kue istimewa kepada pria yang mereka sukai. Berbeda dengan Aurora, ia malah tertarik kepada buku-buku yang sudah ia beli dari hasil kerja paruh waktunya.

''Aurora,'' sapa Gendis.

Aurora hanya menimpali dengan satu ucapan, ia kembali focus kepada semua buku-bukunya.

''Aurora, Aurora. Apakah kamu tidak bosan dengan tumpukan buku konyol ini? Sekarang valentine, apakah kamu tidak ingin memberikan coklat kepada pria manapun? Lupakan buku-buku yang tak akan membuat kamu kaya di masa depan, jika kamu ingin kaya, maka kamu harus mencari pria kaya anak konglomerat yang bisa merubah nasib kamu Aurora, bukan hanya gila dengan buku-buku ini saja!'' saran Gendis.

Aurora hanya memberikan senyum tipis dan berkata, ''Gendis, mendapatkan pria kaya itu bukan segalanya, tapi menjadi kaya akan jerih payah sendiri jauh lebih baik. Kehidupan itu tak se indah drama drama, ini kenyataan. Mana mungkin ada seorang pria kaya yang akan tertarik kepada ku? Aku hanya gadis miskin yang beruntung dengan ilmu bisa berada di kampus elite seperti ini,''

Ia menutup bukunya dan melirik kepada bungkusan coklat di tangan Gendis, ''Kamu sudah mempersiapkan coklat untuk seorang pria? Siapa pria itu?'' tanya Aurora yang penasaran.

Gendis malah tersenyum-senyum sendiri, ia lantas menjatuhkan tubuhnya ke rerumputan dan memejamkan mata, ''Kamu tahu pria kaya yang bernama Roberto?''

Aurora menggelengkan kepala.

''Cih, salah diriku yang bertanya kepada kamu, Aurora. Kamu mana mungkin akan tertarik kepada pembahasan ini, kamu kan lebih ingin menjadi kutu buku di bandingkan mendapatkan pria kaya!''

Gendis pun bangkit duduk kembali dan menatap kepada Aurora, ia memegang kedua pipi Aurora dengan berkata, ''Roberto, anak tunggal dari keluarga konglomerat Gemini group. Dia mengadakan pesta besar-besaran di kediaman mewahnya dan acara itu mengundang kampus kita yang memang terkenal dengan gadis-gadis cantiknya,''

''Terus, hubungan nya dengan aku apa? Jangan bilang jika kamu sedang memikirkan rencana lagi, aku tidak akan ikut acara seperti itu, kamu saja yang pergi!'' ujar Aurora, ia seakan paham dengan maksud tatapan iba Gendis.

Gendis malah merengek meminta agar Aurora mau datang bersamanya ke pesta malam valentine itu, namun Aurora tetap kekeh dengan pendiriannya, ia tidak akan pergi.

''Ayolah, Aurora. Hanya kamu teman ku yang bisa ku andalkan, jika kamu tidak datang ... maka nyawa ku di kampus ini pun akan ikut melayang, aku mohon Aurora ... please ...'' rengek Gendis.

Aurora menghela nafasnya dan menatap lekat kepada Gendis yang memberikan wajah iba.

''Kamu taruhan lagi dengan mereka?'' tebak Aurora.

Gendis hanya terkekeh dan membenarkan ucapan Aurora.

''Kamu kan tahu jika mereka itu terlahir dari keluarga kaya raya, sementara kita ... kita hanya orang miskin yang terbantu oleh beasiswa untuk berada di tempat elite seperti ini,'' ujar Aurora yang bangkit berdiri.

''Tapi Aurora, kamu tahu kan jika aku ini orangnya tidak bisa di tantang, mereka menantang aku dan kamu untuk menghadiri acara itu, jika kita tidak datang ....''

Aurora hanya melangkah dan Gendis pun mengejar temannya untuk mau ikut ke acara malam valentine.

......

''Gendis! Gendis! Kamu mau bawa aku kemana, hah?!'' kaget Aurora ketika tangannya di Tarik secara paksa.

''Memberikan sentuhan make up kepada kamu tentunya,'' sahut Gendis.

Mereka berdua sudah berada di salon ternama di kota tersebut.

''Kamu ada uang dari mana untuk mengajak ku ke salon mahal ini?'' bisik Aurora.

''Ini uang tabungan ku Aurora, makanya kamu harus membantu ku. Aku yakin jika kamu akan sangat cantik ketika di berikan sentuhan make up di wajah mulus kamu ini, kita harus memenangkan pertaruhan dengan gadis-gadis kaya itu!'' sahut Gendis dengan berbisik.

Aurora hanya menghela nafasnya, ingin beranjak namun kasihan dengan mata iba yang di berikan oleh Gendis.

''Ini kali terakhirnya aku akan membantu kamu dengan taruhan konyol ini,''

Ucapan Aurora sebelum ia di bawa masuk ke dalam ruangan dan akan di make over secantik mungkin.

......

Dua jam telah berlalu, Aurora pun sudah selesai di berikan sentuhan make up dan gaun yang sangat mewah. Bukan hanya Gendis yang tertarik dan takjub melihat betapa cantiknya Aurora dengan gaun putih, hampir semua pengunjung di salon khusus orang kaya mereka tak percaya jika ada gadis cantik seperti Cinderella di kehidupan nyata.

Aurora yang tidak terbiasa dengan sepatu tinggi, membuatnya kesusahan ketika melangkah.

''Kenapa semua orang menatap ku seperti itu? Apakah aku tidak cocok menggunakan gaun berat ini?''

Gendis memegang kedua bahu Aurora, ia memberikan senyuman lebar.

''Kamu sangat cantik Aurora, tidak akan ada yang percaya jika kamu ini seorang Aurora, si kutu buku. Akan ku pastikan jika kita yang akan memenangi taruhan ini, semua mata akan tertuju kepada kamu di pesta valentine, aku yakin akan banyak pria kaya yang tertarik dan mengajak kamu berdansa, kamu Queen Aurora, Cinderella di kehidupan nyata!''

"Akh, kamu terlalu berlebihan Gendis. Oh yah ngomong ngomong gaun ini sangat berat bagiku, aku tak yakin bisa memakai nya di acara malam valentine ini. Bagaimana jika kamu saja yang memakai gaun ini?" Ujar Aurora.

"Mana bisa Aurora, kamu yang Queen nya bukan aku!"

Huff.

"Tapi ... Aku tidak terbiasa dengan sepatu tinggi ini,"

Gendis tersenyum penuh makna, seakan ia sudah memiliki rencana untuk perayaan malam valentine

Bersambung.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Gavin
5.0

Perusahaanku, CiptaKarya, adalah mahakarya dalam hidupku. Kubangun dari nol bersama kekasihku, Baskara, selama sepuluh tahun. Kami adalah cinta sejak zaman kuliah, pasangan emas yang dikagumi semua orang. Dan kesepakatan terbesar kami, kontrak senilai 800 miliar Rupiah dengan Nusantara Capital, akhirnya akan segera terwujud. Lalu, gelombang mual yang hebat tiba-tiba menghantamku. Aku pingsan, dan saat sadar, aku sudah berada di rumah sakit. Ketika aku kembali ke kantor, kartu aksesku ditolak. Semua aksesku dicabut. Fotoku, yang dicoret dengan tanda 'X' tebal, teronggok di tempat sampah. Saskia Putri, seorang anak magang yang direkrut Baskara, duduk di mejaku, berlagak seperti Direktur Operasional yang baru. Dengan suara lantang, dia mengumumkan bahwa "personel yang tidak berkepentingan" dilarang mendekat, sambil menatap lurus ke arahku. Baskara, pria yang pernah menjanjikanku seluruh dunia, hanya berdiri di sampingnya, wajahnya dingin dan acuh tak acuh. Dia mengabaikan kehamilanku, menyebutnya sebagai gangguan, dan memaksaku mengambil cuti wajib. Aku melihat sebatang lipstik merah menyala milik Saskia di meja Baskara, warna yang sama dengan yang kulihat di kerah kemejanya. Kepingan-kepingan teka-teki itu akhirnya menyatu: malam-malam yang larut, "makan malam bisnis", obsesinya yang tiba-tiba pada ponselnya—semua itu bohong. Mereka telah merencanakan ini selama berbulan-bulan. Pria yang kucintai telah lenyap, digantikan oleh orang asing. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka mengambil segalanya dariku. Aku berkata pada Baskara bahwa aku akan pergi, tetapi tidak tanpa bagianku sepenuhnya dari perusahaan, yang dinilai berdasarkan harga pasca-pendanaan dari Nusantara Capital. Aku juga mengingatkannya bahwa algoritma inti, yang menjadi alasan Nusantara Capital berinvestasi, dipatenkan atas namaku seorang. Aku melangkah keluar, mengeluarkan ponselku untuk menelepon satu-satunya orang yang tidak pernah kusangka akan kuhubungi: Revan Adriansyah, saingan terberatku.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Mengasuh CEO amnesia
1

Bab 1 Episode 1 malam valentine.

27/08/2023

2

Bab 2 Episode 2 Dasar CEO mesum!

27/08/2023

3

Bab 3 Episode 3 Pemalsuan kematian sang ceo.

27/08/2023

4

Bab 4 Episode 4 Mengasuh ceo amnesia.

27/08/2023

5

Bab 5 Episode 5 Gadis bergaun putih di pesta valentine.

27/08/2023

6

Bab 6 Episode 6 Mencari bukti kebenaran.

29/08/2023

7

Bab 7 Episode 7 Pahatan perut kotak-kotak.

29/08/2023

8

Bab 8 Episode 8 Kopi dengan sianida.

29/08/2023

9

Bab 9 Episode 9 Sayembara 3 miliar.

29/08/2023

10

Bab 10 Episode 10 Benih-benih cinta

29/08/2023

11

Bab 11 Episode 11 Ciuman pertama

08/11/2023

12

Bab 12 Episode 12 Rencana pembunuhan Ceo

08/11/2023

13

Bab 13 Episode 13 Dokter muda lagi tampan

08/11/2023

14

Bab 14 Episode 14 Jangan sok kenal dengan saya!

08/11/2023

15

Bab 15 Episode 15 Kamu melupakan ku Roberto

08/11/2023

16

Bab 16 Episode 16 Kembalinya sang CEO

08/11/2023

17

Bab 17 Episode 17 Kehidupan tanpa sang CEO

08/11/2023

18

Bab 18 Episode 18 kencan

08/11/2023

19

Bab 19 Episode 19 Roberto !

08/11/2023

20

Bab 20 Episode 20 Memang bukan takdir

08/11/2023

21

Bab 21 Episode 21 Bergelimang harta namun hampa

04/12/2023

22

Bab 22 Episode 22 Move on

04/12/2023

23

Bab 23 Episode 23

04/12/2023

24

Bab 24 Episode 24 Kamu ikut saya, Aurora!

06/12/2023

25

Bab 25 Episode 25 Seharian bersama Aurora

08/12/2023

26

Bab 26 26

09/12/2023

27

Bab 27 Episode 27 Cekrek

10/12/2023

28

Bab 28 Episode 28 Pria asing

11/12/2023

29

Bab 29 29

12/12/2023

30

Bab 30 30

13/12/2023

31

Bab 31 31

14/12/2023

32

Bab 32 Episode 32 Dinner bersama dosen killer

15/12/2023

33

Bab 33 33

16/12/2023

34

Bab 34 34

17/12/2023

35

Bab 35 35

17/12/2023

36

Bab 36 37

19/12/2023

37

Bab 37 38

20/12/2023

38

Bab 38 39

20/12/2023

39

Bab 39 40

21/12/2023

40

Bab 40 41

23/12/2023