Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Love my adoptive father

Love my adoptive father

kayla

5.0
Komentar
1.1K
Penayangan
10
Bab

Mengisahkan sepasang kekasih yang saling jatuh cinta dengan perbedaan usia yang sangat jauh, mereka adalah Alexander Lux dan Bella Laurent. Pria tampan dan gagah berusia 42 tahun yang mencintai anak angkatnya sendiri Bella juga sama mencintai Alexander saat pertama kali pria itu memutuskan mengadopsi dirinya dan membawanya saat ia berusia 13 tahun dari panti asuhan. Ia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, seiring kebersamaan mereka pada akhirnya tumbuh rasa cinta satu sama lain antara mereka. Alasan Alex memutuskan untuk mengadopsi seseorang anak dari panti asuhan karena merasa sakit hati dan hancur ditinggalkan oleh sang kekasih yang begitu ia cintai tanpa kabar sedikitpun. Dari situlah ia tidak ingin lagi berurusan dengan perempuan lain yang akhirnya membuatnya terluka kembali, dan lebih memilih mengadopsi anak perempuan tanpa harus menikah dan mempunyai anak. Tapi siapa sangka! ternyata keputusannya malah berbalik arah, niat hatinya tidak ingin jatuh cinta lagi malah sebaliknya ia jatuh cinta pada Bella anak angkatnya sendiri seiring kebersamaan mereka. Wanita itu seakan membawa warna dalam kehidupannya yang sebelumnya begitu suram, tawa dan canda selalu ia rasakan saat bersama Bella. Wanita yang berhasil membuatnya tergila gila. Hubungan mereka pun semakin intim saat keduanya memutuskan memulai hubungan terlarang itu, mereka layaknya sepasang suami istri yang menjalani hidup rumah tangga. Tapi perjalanan cinta mereka tak sampai disitu, kini Alex dan Bella harus dihadapkan dengan ujian baru yaitu perjodohan yang direncanakan oleh ayah dan ibunya Alex untuk menjodohkan anaknya dengan wanita lain. Dan kedatangan mantan Alex yang tiba tiba itu pun semakin membuat ujian itu begitu rumit bagi keduanya. Apakah mereka akan mempertahankan hubungan mereka disaat orang tua Alex ingin menjodohkannya dengan wanita lain? Bagaimana Bella dan Alex bisa melewati ujian itu disaat Laura mantan kekasih Alex kembali lagi dalam kehidupan Alex? Apakah Bella yang akan mengikhlaskan semua itu dan memilih pergi meninggalkan Alex dari kehidupannya? Ataukah malah sebaliknya. Nantikan kisah mereka! 21+

Bab 1 Bella yang manja

Pagi tampak begitu terlihat indah dan cerah. Cuaca dipagi itu terlihat sangat mendukung. Orang-orang sudah sibuk dengan aktivitas mereka diluar sana.

Tapi tidak dengan wanita cantik yang masih begitu terlelap diatas pembaringannya, ia begitu menikmati tidurnya dengan begitu pulas dengan senyuman manis di-bibirnya, ia seakan sedang memimpikan sesuatu yang membuatnya tersenyum ditidurnya.

Tubuh seksinya masih nyaman terpejam dibawah selimut tebal dengan memeluk gulingnya.

Beberapa detik kemudian terdengar bunyi langkah kaki memasuki kamar wanita cantik dan seksi itu. Pria tersebut tersenyum saat sudah membuka pintu kamar itu, ia menggelengkan kepalanya dengan kedua tangan terlipat didepan dada.

Karena ulahnya semalam membuat Bella begitu terlihat lelah diatas pembaringannya. Bukan tanpa sebab karena ia menggempur Bella habis habisan semalaman, ia baru membiarkan Bella tertidur pada pukul jam 3 pagi.

Ia terkekeh pelan mengingat Bella merengek untuk menyudahi permainan mereka semalam. Alexander dengan perlahan melangkah kearah ranjang mendekati tubuh molek itu.

"Sayang bangun, dasar pemalas. Ayo bangun ini sudah pagi. Memangnya kamu tidak ingin jalan jalan bersama Dadddy." Ucap Alex yang masih tidak dijawab oleh Bella.

Bella belum juga terusik dengan panggilan Alex. Melihat itu Alex pun mendekati wajah Bella lalu memberikan kecupan bertubi-tubi di seluruh wajah Bella.

"hmmpt, Dadd jangan diganggu lagi ah aku masih ngantuk nhi." Rengek Bella dengan bibir mata yang masih tertutup.

Alex tersenyum saat mendapat sahutan dari bella. "Ayo bangun bukannya kamu ingin Daddy bawah kamu jalan-jalan, hari ini?"

"Nggak jadih deh, aku udah kehabisan tenaga lagi buat pergi. Daddy aja yang pergi." Ucap Bella sambil mempererat pelukannya di guling.

"Jadi benar kamu nggak mau? Hmm sayang banget dong kalau gitu. Padahal hari ini Daddy udah nyiapin tempat yang bagus banget buat kamu." Bohong Alex mencoba merayunya.

Mendengar itu Bella seketika membuka matanya dengan sempurna, ia langsung bangkit dari tidurnya. Duduk menghadap pria mapan tersebut.

Bahkan Bella tanpa sadar sudah setengah telanjang di-bagian atasnya karena selimut itu melorot. Hingga memperlihatkan dua buah kembarnya yang begitu menantang pria di depannya tersebut.

"Memangnya Daddy udah nyiapin tempat apa?" Tanya Bella dengan penasaran.

"Hmm kasih tau nggak ya, jangan dong nanti nggak jadi suprise lagi." Ucap Alex.

"Loh emangnya kenapa? Bukannya Bella juga belum ulang tahun kan? Terus ngapain buat surprise?" Tanyanya dengan bingung.

"Memangnya cuman orang yang ulang tahun aja di kasih surprise? Kan tidak. Semua juga berhak dapat kejutan." Ucap Alex tersenyum dengan tangannya terangkat mengelus pipi mulus Bella.

"Ah Daddy kasih tau dong dad, Daddy mah nggak asik." Rengek Bella dengan bibir terlihat meruncing ke-depan.

"Jangan menggoda Daddy dengan bibir kamu dimajukan kayak gitu, pengen banget di gigit ya kamu. Dari tadi juga kamu kayaknya pengen godain Daddy dengan tubuh yang udah setengah telanjang kayak gitu." Ucap Alex sambil tersenyum nakal.

"Ap-apa! Astaga!" Bella begitu terkejut menatap dadanya yang tidak tertutup lagi oleh selimut.

Tapi itu juga tak membuatnya menutupi kedua benda tersebut karena percuma juga, tubuhnya sudah dilihat dan dijamba oleh pria di depannya itu. Bahkan pria tersebut begitu menghafalnya di-setiap inci tubuh itu.

"Ayo mandi kamu harus siap-siap, kita akan berangkat bareng." Ucap Alex meraih tangan Bella untuk digenggam.

Tapi Bella masih bergeming ditempatnya dengan wajah bingung ia perlihatkan pada pria tersebut.

"Memangnya kita mau kemana sih Dad? Dan lagian hari ini bukannya Daddy mau ke kantor?"

"Tidak papi tidak ke kantor, hari ini papi mau habisin waktu buat kamu." Ucap Alex tersenyum.

"Beneran Dad? Daddy ngga sibuk lagi kan?" Tanya Bella dengan wajah begitu senang. Ia senang karena bisa punya waktu seharian dengan pacar sekaligus Daddy angkatnya itu.

Biasanya pria itu selalu disibukkan dengan pekerjaannya hingga membuat keduanya hanya bisa bertemu jika malam hari.

"Iya, sayang. Hari ini kamu sepuas-puasnya kuasai Daddy lagi tanpa harus bersaing dengan pekerjaan Daddy." Sambil terkekeh.

Bella pun sontak langsung memeluk tubuh Alex dengan begitu senangnya. "Akhirnya kita bisa me time lagi." Ucapnya pelan dalam pelukan Alex.

Alex mengulum senyumnya sembari mengelus punggung Bella dengan sayang.

"Iya." Ucap pria itu.

Merasa sudah cukup berpelukan, Alex pun melepaskan pelukan mereka. Ia kemudian menatap wajah Bella sebentar sebelum melabuhkan kecupan di wajah Bella.

"Ayo sekarang kamu harus mandi setelah itu siap siap kita akan pergi." Ucap Alex tersenyum.

Bella mengangguk membalas senyuman Alex.

"Ayo." Sambil menyodorkan tangannya untuk menggenggam Bella menuju kamar mandi.

"Bella mau digendong Dad." Ucapnya dengan manja.

"Dasar manja." Ucap Alex terkekeh lalu membawa tubuh Bella dalam gendongannya, mengendongnya bak koala.

Bella tersenyum senang sambil melingkarkan kedua kakinya di-pinggang Alex. Dengan kedua tangan mengalun di leher pria mapan tersebut.

Alex tersenyum merasa gemas dengan Bella, yang begitu manja pada dirinya. Alex Kemudian melangkah kearah kamar mandi sesekali mengecup bibir Bella, Bella tak menolaknya ia bahkan dengan senang hati membalas kecupan Alex.

Sesampainya mereka di kamar mandi itu, Alex langsung menurunkan Bella di-atas bathub lalu menyalakan air untuk wanita itu.

"Udah sekarang kamu mandi, Daddy akan tunggu di bawah. Jangan lama lama mandinya." Ucap Alex sambil mengecup pelipis Bella.

Saat Alex akan melangkah Bella dengan cepat menahan pergelangan tangan Alex, hingga membuat pria itu langsung menoleh lagi kearah nya.

"Kenapa?" Tanya Alex dengan bingung.

"Aku mau dimandiin sama Daddy." Ucapnya dengan suara manja.

"Astaga, tapi Daddy udah selesai mandi sayang. Masa Daddy harus mandi lagi." Ucap Alex.

"Pokonya Bella nggak mau mandi kalau nggak dimandiin Daddy." Ucapnya yang sudah terlihat merajuk.

Melihat itu mau tidak mau Alex harus mengalah demi tidak membuat wanita yang ia sayangi itu menangis.

"Baiklah putri manja Daddy." Sambil mencubit gemas pipi Bella.

"Aow sakit Daddy." Bella mengaduh.

Alex pun langsung menanggalkan pakaiannya lalu ikut masuk kedalam buthub yang sama bersama Bella.

Bella tersenyum lalu menganti posisi di pangkuan Alex. Mereka pun mandi bersama dengan Alex yang menyabuni tubuh polos bella dari belakang.

"Hmmpt." Lenguh Bella saat Alex dengan isangnya meremas dua bukit kembarnya.

"Dia semakin besar." Ucap Alex merasa gemas dengan kedua benda itu.

Bella tersenyum sambil menyadarkan kepalanya di dada Alex. "Mungkin Daddy kebanyakan pegang deh." Ucap Bella tak kalah frontal hal itu berhasil membuat Alex tertawa.

"Mungkin, bisa jadi karena itu." Ucap Alex.

"Oh iya Dad, kapan orang tua Daddy mau ke sini?" Tanya Bella sambil mendongakkan wajahnya keatas menatap Alex.

Alex pun membalas tatapan Bella dengan kedua tangan yang masih terus bermain-main di kedua benda padat milik Bella.

"Mungkin lusa, mereka udah kangen sama Daddy jadi pengen makan malam bersama bareng di Daddy sama kamu." Ucap Alex sambil mengecup dahi Bella.

"Oh gitu ya dad." Ucapnya mengerti.

Keduanya pun menikmati mandi bersama itu.

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh kayla

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku