icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hasrat Berbahaya Sang Pewaris Duda

Bab 7 Bukan Pernikahan Biasa

Jumlah Kata:1534    |    Dirilis Pada: 28/07/2023

rna! Aku suka pantulan wajah yang terlihat merona sehat. Tak banyak

rempat penghasilan bulanan habis hanya untuk perawatan

a ketukan di

ahutku tan

berdua saja denganku di apartemen ini. Siapa lagi yang berani m

ta aku

ata ini bertatapan dengan iris

sini ternyata", uj

get melihat

u mandi. Rambutnya yang lurus itu tampak disisir rapi tapi seperti diacak sedikit di bagian atasn

n ludah su

i-laki yang punya daya tarik berlebihan. Berdiri didekatnya s

u adalah salah satu d

tersenyu

ku cepat. Belum terbiasa saja bermanja ri

ngenal rasa kagum yang terpancar di matanya. "Hmm, Kurasa ka

ukenakan. Benar saja, kami berdua sama-sama pakai blue jeans. Bedanya keme

lalu beranjak mengikuti langk

saja, tak ada topik pembicaraan yang sekiranya mampu m

venue pernikahan, namun aneh saja rasanya. Mengingat kami

kita ke hotel?",

, kita langsung kesana", sahutnya s

dengan Joyc

si wajahnya melembut waktu nama ked

atang sore nan

n kedua cucunya memang tinggal di sebuah ko

satu unit yang dimiliki Hartono dalam apartemen

kses juga membawa kami di depan kantor capil. Begitu turun dari mo

erkas-berkas penting, bahkan surat nikah secara agama pun bisa did

dokumen tanpa banyak tanya, lalu kami pun res

biasanya k

akan dimulai pukul enam sore", ujarnya l

ik jendela kaca, memandangi gedung-gedung yang tamp

*

an, tak banyak, hanya 100 orang. Untuk ballroom ya

lu, sebelum akhirnya MC memanggil seorang kerabat dari pihak suami yang memberi kata sambutan singka

ahagia, kami sangat menanti

ang yang dimintanya untuk tersenyum lebar, mana mungkin dia ber

ampu membuat seluruh dekorasi di rua

lkan senyum kecut. Bisa dipahami, mengingat sebagian besar putri konglomerat yang hadir disini pe

ja pernikahan ini di

ono dengan suara seraknya yang terden

dukungannya yang murah hati ini

apkan. Kini giliranku pula menyuapkan kue padanya. Akhirnya

ka kebanyakan keluarga sudah memakai teh biasa bahkan teh instan, ibu mertuaku entah dengan alasan apa, berkeras memakai

berhasil menjadi menantu berk

a Lim. Beliau tersenyum meminumnya lalu memberikan angpao seraya berucap, "S

, Popo", bal

ang harusnya disapa sebagai shu shu olehnya. Saat ini b

ngkal aku juga tak suka dengan fitur wajah beliau. Mata memanjan

apun, hanya seulas senyum. Istrinya yang duduk di sebelahnya juga mengucapkan beberapa

ndas dalam opera sabun yang kerap ditonton emak-emak berdaster di waktu luang. Dari sorot matanya

yang empuk. Lega rasanya bisa lepas dari momen yang melelahkan tadi. S

ajakku berdiri dan bersala

u ramah. Orang-orang ini memandang rendah kaum

enggoda tanpa berusaha? Jelas momen ini. Aku benci setengah

ang dalam ini semestinya sudah cukup men

panggung tentu mertua dan kedu

erut, tak ada yang bisa dicela dari fitur wajahnya. Dengan langkah man

angannya agar berdiri di sebelahku. Lekas dia menarik

seperti kakaknya, Joan meski terseok mengikuti langk

nenangkan hatiku, "sabar ya Shan, mereka butuh w

ada penolakan dari Joyce. Yah, siapa suruh aku berperan jadi i

a dibanding penolakan orang dewasa.

ak yakin setan apa yang merasuki Hartono hingga mau menikahi entitas ta

ari sejak kecil dulu, karenanya aku sudah kebal. Senyum manis

. Tak seperti penampilan sinis di rumah sakit, kali ini dia

am korang ni boleh dapat good catch"

ra kami ini kawan akrab, kalau bukan

u. Lagipula saat ini sebaiknya kau memang

mengeras dibalik kacamata yang dia pakai. Menarik sekali b

elum tahu lagi for how long yo

an penuh dengki.Tak heran memang. Manusia in

doa baiknya", ba

nggun mengikuti pasangan paruh baya, yang adalah paman dan bib

lum. Dimana-mana kerabat penguasa s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Tangkapan Besar3 Bab 3 A Meeting4 Bab 4 Kesepakatan5 Bab 5 I am Coming Back6 Bab 6 Memberi Pelajaran7 Bab 7 Bukan Pernikahan Biasa8 Bab 8 First Night9 Bab 9 May I have conversation with you10 Bab 10 Musuh bertemu di lorong sempit11 Bab 11 The Dark Room12 Bab 12 Rencana13 Bab 13 Siasat Baru14 Bab 14 Bahagia yang Semu15 Bab 15 Perlahan Hancur16 Bab 16 Dalam Pusaran17 Bab 17 The Unexpected18 Bab 18 Menguak Masa Lalu19 Bab 19 Tasteless20 Bab 20 Penyekapan21 Bab 21 Peringatan22 Bab 22 Kenalan Penuh Misteri23 Bab 23 I am at Your Service24 Bab 24 Wanita Bermuka Dua25 Bab 25 Trauma26 Bab 26 Hasrat yang Dibangkitkan27 Bab 27 Arti Bahagia28 Bab 28 Munafik29 Bab 29 Surprise Dadakan30 Bab 30 Pindah31 Bab 31 Hadiah Yang Tak Disangka32 Bab 32 Dua Kelompok33 Bab 33 The Banquet34 Bab 34 It's Tiring35 Bab 35 Kau Penting36 Bab 36 Kembali37 Bab 37 Kenalan Lama38 Bab 38 Menjalankan Rencana39 Bab 39 Terperangkap40 Bab 40 Ruang Tahanan41 Bab 41 Merindukan Maut42 Bab 42 Amarah43 Bab 43 Rahasia (lagi) 44 Bab 44 Tabir45 Bab 45 Kemalangan yang tak surut46 Bab 46 Teman Baik47 Bab 47 Perempuan Aneh48 Bab 48 Melawan Dunia49 Bab 49 Muntab50 Bab 50 Bicara Empat Mata51 Bab 51 Rekonsiliasi52 Bab 52 Haru53 Bab 53 Sekarat54 Bab 54 Bapak55 Bab 55 Pengemudi Gila56 Bab 56 Waspada57 Bab 57 Are you happy without me 58 Bab 58 Segalanya lebih baik59 Bab 59 Survei60 Bab 60 Momen Pilu61 Bab 61 Jangan Kasih Kadonya62 Bab 62 Mereka tak melepasmu63 Bab 63 Keputusan Darurat64 Bab 64 Husband65 Bab 65 Weekend66 Bab 66 Hening67 Bab 67 Cukup68 Bab 68 Zombie69 Bab 69 Sebuah Cerita70 Bab 70 Kerabat71 Bab 71 Perdebatan72 Bab 72 Karma 73 Bab 73 Sepanjang Lengan74 Bab 74 Pelarian75 Bab 75 Palau76 Bab 76 Labirin77 Bab 77 Rahasia Gelap78 Bab 78 Umpan79 Bab 79 Sakit80 Bab 80 Sebuah Pengakuan81 Bab 81 Epilog