icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hasrat Berbahaya Sang Pewaris Duda

Bab 4 Kesepakatan

Jumlah Kata:1634    |    Dirilis Pada: 28/07/2023

angan dan aset yang kudapat jika bergelar nyonya muda Lim. Bahkan dalam st

ng bisa kukelola sendiri, meski tentu saja belum hotel bintang lima. Jika ditambah dengan restor

ndapatkan apapun lagi. You are on your own". Pria karismatik itu kini menyandarkan tubuhnya yang tegap, menatapku lekat-lekat

lihat kilatan kaget dimataku, karena setelahnya

tetap saja mendengar pria yang hendak dijadikan suami terang-

etusku menguatkan hati. Tak sudi rasanya terli

dak suka dikelabui", bisiknya seksi, namun

gket ditenggorokan. "Aku ingin balas dend

Lantas imbalan apa yang kudapat dari kegiatan balas dendam ini?", Dia berucap seraya memut

ona abu-abu. Kalau bukan terhubung dengan mafia asli, setidaknya dia p

tindak kriminal pada orang lain bukanlah hal besar. Hanya hal remeh sebaga

apapun, termasuk...tu

rambut. Tanpa sadar aku berjengit, menundukkan bahu dalam sikap defe

k". Perlahan dia menyesap wine itu lalu melanjutkan ucapannya

ang berkabut. Sepertinya aku pernah mend

n Grey, seorang pengidap sadomasokis. Dulu film ini sempat booming. Padahal s

sku santai, meski jantungku

seorang Grey, apa kamu berse

e

degup kencang. Sekilas ingatanku melayang pada scene

annya saat ini persis Vampire bagiku. "Tak apa. Kau boleh mu

. Aku tak bisa lagi mundur. Tidak setia

kukan 'itu' padaku", balasku pasrah. Betapapun siapnya, aku perlu

Ada rasa tertarik samar pada manik matanya yang kelam sebelum dia melanjutkan uc

mpat menyembuhkan lukanya sebelum 'dibantai' lagi dan lagi. Lagipula aku

tajam itu berujar lagi, "tentu saja kamu bisa

as itu eks

bali, "Aku sudah meminta Edbert mengantarmu". Seperti paham dengan tanda tanya di wajahku, dia menukas kembali, "Ja

u mengikuti langkahnya yang

kin ini bukan cinta - karena aku tidak tahu apa itu - tapi terpesona mungkin lebih t

atkan ketika berjala

i lift yang menuju parkiran bawah tanah. Dengan gesit, pria muda dalam

partemennya, pastikan dia

ik

u membukakan pintu mobilnya

nyonya besar yang sesungg

itu namun matanya tetap fokus memandang

k kiri, apartemen yan

ekat sw

et

yang mencekam seperti dengan Hartono, hanya asing. M

ur, hati ini sangat takut. Meski sebagai tenaga kesehatan, hari-hariku diisi dengan kegiatan y

ra bariton yang rendah itu mema

r prajurit yang patuh. Aku lekas berjalan menuju lift yang mengarah kelantai empat - ruangan dimana aku

dengan selamat", ujarnya begitu matanya bertatapan denganku. Mun

arkan saja dia mengikutiku, buat apa berdebat dengan kacung yang tidak punya ke

u tak jauh, lantai empat yang tertulis di lift sebagai tiga A. Dalam kepercayaan masyaraka

depan pintu kamarku", ujarku sembari memasukk

begitu saya pamit

a. Setelah bayangannya hilang ditelan mala

*

endadak memasuki ruangan. Dari balik kacamata berbingk

kau benar-benar

ng diucapkannya seraya be

bentar lagi aku akan hengkang dari sini, buat apa meng

nanyakan alasan pindah dadakan ini sekilas, lalu memberi basa-basi semoga berhasil di tempat

rkan tenaga extra untuk memikirkan masalah orang lain, perayaan penting orang lain, perasaan orang lain. Singkatnya kehidupan orang lain. Dem

anggapku samp

besar mulai kesal dic

ould you please tell me wh

sisnya yang kulakukan saat ini. Wajahnya yang sangat biasa it

yang tak berguna itu, " Jadi Shanty, behave yourself. Jangan nak belagak. You bukan orang kaya, jangan n

ane Yeoh yang malang adalah epitome dari kesuraman. Bukan lantaran d

n tubuh yang padat berisi. Tapi entah kenapa gadis ini suka sekali merusaknya dengan sika

antah itu - yang jelas luar negeri - asalkan dia nggak usah banyak bicara, pasti orang nggak akan tahu kemampuannya yang

sakit, jadi amanlah hidupnya sebagai kepa

ahnya, kutancapkan bisa dalam lisanku, " Meski aku nggak yakin sih, soalnya dokter Vincent pernah cakap you're no

a sedangkan tangannya mengepal erat. Waktu hendak berjal

s insult", lirihnya bagai bisik kematian

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Tangkapan Besar3 Bab 3 A Meeting4 Bab 4 Kesepakatan5 Bab 5 I am Coming Back6 Bab 6 Memberi Pelajaran7 Bab 7 Bukan Pernikahan Biasa8 Bab 8 First Night9 Bab 9 May I have conversation with you10 Bab 10 Musuh bertemu di lorong sempit11 Bab 11 The Dark Room12 Bab 12 Rencana13 Bab 13 Siasat Baru14 Bab 14 Bahagia yang Semu15 Bab 15 Perlahan Hancur16 Bab 16 Dalam Pusaran17 Bab 17 The Unexpected18 Bab 18 Menguak Masa Lalu19 Bab 19 Tasteless20 Bab 20 Penyekapan21 Bab 21 Peringatan22 Bab 22 Kenalan Penuh Misteri23 Bab 23 I am at Your Service24 Bab 24 Wanita Bermuka Dua25 Bab 25 Trauma26 Bab 26 Hasrat yang Dibangkitkan27 Bab 27 Arti Bahagia28 Bab 28 Munafik29 Bab 29 Surprise Dadakan30 Bab 30 Pindah31 Bab 31 Hadiah Yang Tak Disangka32 Bab 32 Dua Kelompok33 Bab 33 The Banquet34 Bab 34 It's Tiring35 Bab 35 Kau Penting36 Bab 36 Kembali37 Bab 37 Kenalan Lama38 Bab 38 Menjalankan Rencana39 Bab 39 Terperangkap40 Bab 40 Ruang Tahanan41 Bab 41 Merindukan Maut42 Bab 42 Amarah43 Bab 43 Rahasia (lagi) 44 Bab 44 Tabir45 Bab 45 Kemalangan yang tak surut46 Bab 46 Teman Baik47 Bab 47 Perempuan Aneh48 Bab 48 Melawan Dunia49 Bab 49 Muntab50 Bab 50 Bicara Empat Mata51 Bab 51 Rekonsiliasi52 Bab 52 Haru53 Bab 53 Sekarat54 Bab 54 Bapak55 Bab 55 Pengemudi Gila56 Bab 56 Waspada57 Bab 57 Are you happy without me 58 Bab 58 Segalanya lebih baik59 Bab 59 Survei60 Bab 60 Momen Pilu61 Bab 61 Jangan Kasih Kadonya62 Bab 62 Mereka tak melepasmu63 Bab 63 Keputusan Darurat64 Bab 64 Husband65 Bab 65 Weekend66 Bab 66 Hening67 Bab 67 Cukup68 Bab 68 Zombie69 Bab 69 Sebuah Cerita70 Bab 70 Kerabat71 Bab 71 Perdebatan72 Bab 72 Karma 73 Bab 73 Sepanjang Lengan74 Bab 74 Pelarian75 Bab 75 Palau76 Bab 76 Labirin77 Bab 77 Rahasia Gelap78 Bab 78 Umpan79 Bab 79 Sakit80 Bab 80 Sebuah Pengakuan81 Bab 81 Epilog