Hot Ceo And Devil Wife
lin
urni atau hanya nafsu. Tapi, semuanya bisa di jalani dengan senang hati. Saat
atau bertahan dengan kebohongan. Namun, Hati terasa sangat berat untuk melepaskan.
eseorang yang sudah punya istri. Apalagi adalah sahabat saya sediri. Rasanya aku ingin pergi dari kenyataan ini Tetapi aku terus terjebak dalam lubang cinta yang amat dalam. D
abat aku sendiri yang jadi tumbalnya. Antara tega dan tidak tega? Aku tidak bisa membohon
erceraian me
Meski itu awalnya hanyalah sebuah paksaan oleh temanku sendiri.
ar
ak wanita. Tetapi tidak dengan pernikahanku. Yanga hanya seumur jagung saj
riku. Ingin rasanya aku meraih tangannya lagi. Tetapi semua sudah berubah. Sosok malaikat lain yang sekarang jadi teat dia bermadu kasih
ela untuk terus tersakiti. Di balik
Rey Su
egera menikah hanya karena tuntutan keluarga. Meski sempat ingin bersama dan mengikat selamanya berdua.
Kin L
erti jatuh cinta dengan wanita
Tetap suaranya berjalan dengan semestinya. Aku mulai paham alasan dia kerena dia meno
--
ng pipi di pipi kirinya. Dengan bibir merah muda alami yang terlihat sangat menggoda kaum laki-laki. Wajah cantik tanpa balu
dj di mobilnya yang begitu nyaring membuat
" umpat kesal May. Me
Tit..
bilnya berkali-kali. Membuat par
umum." teriak salah satu
at kerja." teria
t laki-laki di depan mengemudi sembari menelfon seseorang. Ia memutar tubuhny
Menatap tajam ke ar
berwarna coklat yang melingkar di tangannya. Jarum jam menunjukan pukul 7.30.
. Ia melirik ke depan lagi. Mobil di depannya masih saja berhenti sambil telfon. Sementara mobil belakan
umpat keras Ma
sangat geram. Ia seger
penuh emosi. may menghampiri mobil sport p
Tok..
t siapa yang ada dj dalam mobil itu. Belum ada jawaban. May mencoba meng
h cantik May. Dia sempat menghantuinya. Nam
l. Dia terlihat sangat belagu. Meski wajahnya terlihat
May. Menarik ke dua alisnya ke atas. Ke dua kelopak mata
elfon. Dna jika kamu mau pergi. Sil
tar matanya malas. Ia berkacak pi
uran. Dan ini adalah jalanan umum." May meraih ponsel laki-laki itu. Mematikan p
ubuhnya. Dan melangkahkan kakinya kembali menuju ke mobilnya. Sement
ani sesekali
in mobilnya. Dan melaju dengan kecepatan sedang. Saat mobilnya sud
alan. Kalau aku bertemu dengannya lagi. Udah aku lempar sekalian itu ponselnya." geram May. Meski mo
dari bibirnya. Ia segera mena