icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jerat Cinta Bos Gangster

Bab 4 Tak Ingin Terluka

Jumlah Kata:1120    |    Dirilis Pada: 16/11/2022

ari suara. Jantung seolah hampir terlepas, ssat perempuan itu dengan santainya memekik girang, men

erjadi!!!” Teriak Daniel yang ta

embuat perempuan itu cemas. Setelah sedikit berkata, ia me

cana untuk membalas dendam. Jay memutar otak, duduk di depan foto sang bibi

tang sendiri ke markas gangster

itu, “Kau di sini saja, berjaga. Aku akan kesana. Mer

h ponsel dalam kantong saku, memanggil John untuk menyiapkan pasukan

Bodoh. Bagaimana bisa bertindak ceroboh yang jutru membahayakan nyawa. Tidak, Jay tak akan membiarkan Wang mati

mobil, “Datanglah ke café Glorius, katakan pada Sena

i, t

dia, pastikan tak ada dari anggota Devi

erja lama sejak kedua orang tuanya masih hidup adalah pengecualian. Turun dari mobil yang kemudi

mbai pada Jay, “Aku sudah mengumpulkan anggota s

tennya, “Pulaglah lagi dan awasi Daniel. Lapo

lakukan sesuatu tanpa pesiapan. Sementara Jay menoleh pada pasukannya, menoleh se

n. Perkelahian terjadi, pukulan demi pukulan coba di tangkis, antek-a

ak

y menambah dengan pukulan berkali-kali di wajah yang te

empat mendapat pukulan. Persetan dengan rasa pening nya, sekarang yang

seolah kesurupan, pria itu menghabisi semua yang berada dihadapan dengan tendangan dan pukulan. Memuaskan, seolah dengan pe

N KU AMPUN

inya memsuki gang yang semula sepi itu secara diam-diam. Pertarungan saudara itu terjadi sangat sengit, sal

i ka

ci, memukul pada kepala saudaranya hingga mengucur darah. Tertawa puas, Joo berjalan semkain dekat, sem

mutilasi tubuhmu dan memisahkan semua bagiannya untuk diberikan p

-benar kehabisan tenaga, apalagi kondisi sekarang tak mem

yang baru memasuki ruang t

an

puas, pria itu tak menyadari kehadiran Jay hingga peluru mengenai bagian dada kanannya. Melotot menahan sakit, pria itu bergegas menjauh

-orang mu sampai tak tersisa siapau

memapah tubuh sang paman yang tak sadarkan diri. Menghela nafas, sembari berj

*0

ma. Sampai kapan? Bahkan ini sudah satu jam lebih. Selalu begini, untuk ken

g terletak tak jauh, “Lebih lama itu bisa jadi sampai

entang kehamilannya. Waktu panggilan berkurang, bahkan sama sekali pria itu tak mengucapkan sepatah

otak kecil di tangan yang langsung diber

nnutup hidung dengan telapak tangan. Air mata jatuh, melihat keadaan

a, aku punya hadiah untukmu,” dengan senyum pahit yang sangat dipaksa, Jay membuka kota

kan mengembalikannya seperti

ia menggeleng pelan. Singkat. Waktu kebersamaan mereka seolah terlewati begit

nti

gnya kapan aku ti

dulu,” pria itu menguatkan hati, melanjutkan ucapan, “Kamu harus jaga anak kita, hmm? Aku akan memberikan

kau menolak ber

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka