icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang Abdi

Bab 2 Dominasi

Jumlah Kata:1417    |    Dirilis Pada: 04/11/2022

ak di tengah kebun yang cukup luas. Farhan tengah beristirahat menunggu waktunya

kopi dan hamparan tikar tempat dia biasa makan siang dan tiduran di saat tubuhnya lelah. Di teras, terdapat empat buah kursi dan satu meja untuk bersa

yaman beristirahat di sana di sela-sela pekerjaan mengur

lah berkeliling di kebun memeriksa dan mengarahkan para pekerja yang sedang menge

daerah pelosok desa. Itu kerap dilakukannya untuk melupakan luka perceraiannya dengan mantan istrinya. Ketika dia sampai ke desa di kaki bukit itu, entah meng

tu. Narto adalah anak tunggal dari bapaknya yang juga anak tunggal. Keluarga Soediro turun temurun hanya memiliki satu anak sehingga Narto tak

olan mereka, ada rasa kecocokan di antara mereka untuk bekerja sama. Farhan yang mantan dosen Fakultas Pertanian

rsama-sama dengan bagi hasil. Farhan yang sedang tak punya pekerjaan menerima tawaran Narto asal dia

rumahnya. Mereka berboncengan dengan motor Farhan. Narto in

segera mengganti kasur yang sudah usang dengan yang baru agar Farhan merasa nyama

arto, Farhan berpamitan pulang ke Solo, tempatnya tinggal sementara. Perjalanan dari de

mahasiswi kesayangannya yang dianggapnya sebagai anaknya sendiri. Ada hubungan spesial antara Far

diri di samping usaha suaminya. Gayatri menggunakan ilmu agrobisnis yang dipelajarinya wakt

inggal di kota tempat tinggalnya. Dia lalu menghubungi Gayatri yang dengan senang hati menyediakan

*

nya. Dia menoleh ke arah tangga. Tampak istrinya mengumbar senyum mani

an hormat sambil membungkukkan tubuhnya.

engantar makan siang Farhan dudu

dagu istrinya agar

as kopi!" u

diletakkan ibunya di meja, lalu membawanya ke dalam pondok. Setelah dia meletakkan rant

ah mereka berada di dalam pondok, dipeluknya tubuh Surti dari belakang. Dia tak peduli dengan istrinya

guh. Dia tak menolak perl

e arahnya. Dilumatnya bibir Surti dengan penuh

Kirana memalingkan mukanya kembali menghadapi pekerjaan yang sedang dilakukannya. Dia pura-pura tak tahu dengan

duk di tikar dan sudah tak bercumbu lagi. Kirana lalu mengantarkan kopi ke meja teras pondok

menjauhi pondok. Disingkapkannya ke atas kain Surti hingga ta

apa yang dikehendaki menantunya, dia memposisikan tubuhnya menungging membelakangi Farha

nya kemaluannya ke milik mertuanya. Setelah kedua tubuh itu menyatu, kedua tangannya memegang pinggul Surti, lalu mulai bergerak d

uh dari pondok, tetapi firasat Kirana merasakan bahwa suaminya sedang ingin mencumbui ibunya. Sesampainya di sunga

kuat. Dia tahu tak lama lagi Surti akan mencapai klimaksnya. Mulut Surti mulai mende

.," desahn

uka merasakan puncak kenikmatan yang baru diraihnya. Otot

ga sudah hampir mendapatkan orgasmenya. Ejakulasinya sudah di ujung. Rasa geli di

." Farhan me

ga selangkangan Surti. Spermanya menembak kencang

*

ber berwarna merah yang berisi air. Kakinya menapak, menaiki tangga ka

ngucur di wajah suaminya, demikian juga ibunya. Kirana bisa menebak apa yang baru saja terjadi. Setelah t

elas yang disiapkannya. Diisinya nasi ke dalam piring lalu menyodorkan ke hadapan suamin

i adalah mengurusi ternak ayam petelur dan ayam potong yang lokasinya di belakang rumah mereka. Setelah meny

las bekas mereka makan lalu mencucinya dengan air yang tadi d

Dikecupnya bibir istrinya ketika berpamitan untuk pulang. Kirana tersenyum gembira mendapatkan perlakuan mesra dari suaminya. Wajah itu tampak polos d

rsambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka