Gadis Penghangat Ranjang
dengan lengan panjang yang sengaja ia gulung hingga tiga perempat bagian lengannya ia padukan dengan celana bahan panjang berwarna hitam,
i ke tempat kerja teman SMA-nya guna melamar pekerjaan. Ia tahu, tempat yang akan ia datangi adal
doakan aku agar segera memperoleh pekerjaan
elah lama tiada, sedangkan sang ayah baru saja menyusul ibunya beberapa bulan lalu akibat
mengganggu jadwal perkuliahannya. Meski dalam keadaan sulit ia tetap tak ingin melepaskan d
amu sudah ditunggu Bos nih." Suara
ana, tunggu ya," tutur Aira yang kemudian sege
tabungan peninggalan ayahnya, rumah mereka disita rentenir sebagai jaminan kare
tutur Aira kepada sopir
engantar Aira menuju ke tempa
un dari taksi dan berjalan masuk ke dalam sebu
kata Shela me
" tanya A
. Buruan pakai! Bos suda
k pakai interview dulu?"
sudah bilang Bos jika kamu sangat me
dia meminta kamu langsung kerja hari ini. Bekerjalah
kkan kepalanya menger
ggu kamu disini." Shela berhenti di dep
alkan pakaiannya dan mengambil baju dari dalam paper bag yang diberikan ole
bil menarik-narik ujung pakaiannya berha
Aira masuk ke dalam ruangan toilet. "Kenapa
rnya agak risih d
akan terbiasa," ucap Shela santai. Ia menggandeng temannya keluar
aja, aku tak bisa menemani karena
embukanya, ia yang malu dengan penampilannya sendiri berulang kali menunduk
embuat Aira sedikit mendong
k, saya
disini, layani tamumu dengan baik, ikuti
ngguk-anggukkan kepalanya. "Saya
ancy, malam ini
k, B
kan sebaik
k, B
ngan, mereka lantas berjalan menuju sebuah
an menemani tamu-tamu kalangan atas, jadi jaga sikapmu, ya? Turuti saj
ik, M
Aira masuk ke dalam ruangan dengan penc
ngan tersebut, lima orang dari mereka duduk di sofa sembari mengobrol dan seorang lainnya berdiri di samping sofa. Kedua sen
dalam gelas, seorang lainya meminta Nancy untuk menemaninya minum dan duduk di sampingnya. Dan seo
amamu?" tanyan
uan." Aira menjawa
emani om bersenang-senang. Om akan memberikanmu
gukkan kepalanya pelan karena ia pikir peke
tamunya tanpa malu. Mereka bahkan tidak sungkan untuk berciuman mesra di hadapan beberapa tamu lain. Dan terkesan sangat menikmati, terlihat dari wajah Nancy yang begitu mendamba ketika me
l, berbuat tidak senonoh padanya, tangan pria itu perlahan mengusap-usap lembut dan merambat, meraba-raba pangkal paha Aira dengan sentuhan-sentuhan sensual. Sebelah tang
urang ajar sekali! Apa yang har
tu Aira," batin Aira s
dari tempat duduknya dan menampar pria tua itu ketika tang
gan kurang ajar!"
ke sudut ruangan menghimpitnya hendak mencium Aira brutal dengan tangan yang menggenggam erat kedua tangan Aira, tapi semua
lakku, Nona! Sombong sekali di
ini sudah ku sewa untuk menemaniku ma
berontak tetapi pria tua itu dengan kejamnya mencambuk Aira dengan ikat
ra diiringi isak tangis pilu. Tangisan itu so
h mengenal Aira dan ingin membantunya, padahal kenal saja tidak. Dan lagi, ia bahkan jauh lebih kejam kepada perempuan dari pada rekan bisnisnya itu, seharusnya ia merasakan biasa saja, tetapi mengapa hatinya merasakan sakit yang teramat sangat. Sudah tidak tahan lagi dengan apa yang ia rasa, pria itu pu
gin kita semua berurusan dengan polisi
pi dia tidak mau melayani saya dengan baik."
ikan tangannya ke arah Bass yang merupakan tangan kanannya.
ya pada kedua bahu Aira lalu memba
ertemu dengannya," batin Juna sembari melangkahkan kaki mendekap tubu