Wanita Milik Pewaris Tunggal
rsenyum seraya mengulur
menatap Ansel denga
gar datang kemari. Apa ada
a-apa." Ava te
gu Ava, "ini kenapa?" Kini wajah
fas hangat milik Ansel membuat Ava salah tingkah. Pria tampan den
ke sini bukan untuk
ma membuang wajah men
pintu sambil melipat tangan di dada, mem
tentang luka di wajah cantiknya
saja lah tikus kecil
ak
ria di depannya. Ia merasa seperti menjadi ga
tajam ke arah Ava. Entah apa maksudnya, Ava
tanpa perduli dua pria yang berbincang di ruang tamu.
i sarapannya, tiba-tiba po
at melihat id si pene
an nasi yang ada di
i menghilang tanpa kabar
y-sorry. Aku mas
to atau aku cari
! T
Ia pun segera beranjak dan membersihkan bekas makanan yang belum
ijin pergi bekerja. Walau ia tau pasti apa jawaban yang a
!" Ava menggoyang-goyangkan
nggu aku!" Sentak Sean ta
ga. Ia bergegas menuju lemari mengambil sepa
ya Ansel yang masih dud
kebawah. "Kenapa kamu memakai b
kepalanya ya
semua baju yang ada bisa membuat
nsel terbahak-bahak mende
i sangat menyukai semua pakaian itu. Dress mini ata
mirip seornag pr
g munhil5. Celana pendek Sean yang lebih mirip kolor panjang jika di pakai o
Ansel menarik t
kem
" Jawba Ans
eduanya bungkam walau sesekali Ava melirik Ansel
an-
lebih akrab," potong Ansel tanpa
ita mau
elokkan mobil ke sebuah pusat perbelanjaan ya
a hanya lewat saja. Namun, tak pernah masuk ke dalam gedung itu. G
apa yang kamu suka
ujur. Ia memang tak memiliki sepeser uang pun. Bahkan di
an khawatir! Biar k
pi-
Ansel lebih dulu menempel di bibirnya. Hingga me
u memilih pakaian, tapi karena terbawa suasana. Ia jadi
l berdering nyaring. Ternyata telepon dari Sean
yang kamu suka. Ini aku tinggal kartuku pakai saja!" Ans
l tap
api pria tampan itu sudah lebih
berjanji tidak akan memakai kartu tersebut. Ia akan me
l, lengannya ditarik oleh seorang w
tiba-tiba di perlakukan seperti itu. Rasa
entah siapa namanya itu mencengkram dagu Av
! Kamu tau
yatanya ia tak tau siapa wanit
lexi, kek
g. "Aku istri sahnya!" Sahut Ava jumawan. Sengaja ia lakuka
padam. "Sialan! Kamu emmabg
edar jadi kekasih yang tak di aku
Jessica ingin menampar Ava, tapi deng
yentuh kulitku! Maka kamu tamat!" Ucap Ava oenuh penekana
Jessica begitu saja hin
n." Jessica segera pergi men
i masalah besa