TURUN RANJANG (Ibu Pengganti)
k Zidan mau t
opi panas langsung tersedak mendengar ucapa
idak mau berpisah dengan Tasya. Itu pasti akan menyulitkan Nak Zidan dalam mengasuh Ayra nantinya. Jadi Bapak m
h, Zidan dan Indri juga telah berpacaran selama lima tahun. Sehingga Zidan juga sudah cukup lama mengenal Tasya. Ia melihat perubahan Tasya dari seorang ABG yang baru pubertas hing
um terpikirkan untuk menikah lagi, dengan siapapun itu," sahut Zidan akhi
Kami juga masih sedang berusaha untuk mengikhlaskan kep
kaian rapi dan menyandang sebuah ransel pertanda akan berangkat ke kamp
nebeng sampai kampus bisa, kan, Mas
ggung karena baru saja membahas tentang
depan kampus, aku turun dan Mas langsung bawa Ayra cabut aja ya!" ujar Tasya lagi. "Pak, Bu! Aku pamit
sendiri. "Pak, Buk, saya juga sekalian pami
urus Ayra-nya. Kamu kan juga
ng tua saya buat jagain Ayra, Bu. Say
aikum
yang sama, tapi jaraknya cukup jauh, menghabiskan waktu satu jam
telat!" Terdengar lagi suara cempr
Zidan pun bergega
ide mertuanya tentang turun ranjang itu terus menghantui pikirannya. Sebenarnya, turun ranjang adalah hal yang sangat lazim dan banyak ju
! Stop!" ucap T
injak rem. "Memangnya u
Tasya menunjuk gedung
aya antar ke
k cuman yang ada stiker kampusnya. Lagian ruang kuliah aku juga nggak jauh kok," jawa
enggenggam erat lengan baju Tasya. Wajahnya ter
aku kuliah, oke? Hari ini aku ujian lho! Ini menyangkut masa depan aku,
ntu saja hal itu membuat Ayra langsung menangis. "
urun dari mobil kakak iparnya itu
isteris dalam pelukan Zidan. "M
an Mami, Sayang. Mami udah nggak ada...," ucap Zidan sambil mengusap air mata di pip
Mammi... H
enangkan Ayra. Di saat yang bersamaan usulan mertuanya tadi pagi terus terngiang-ngiang
ketinggalan ya?" tanya Lastri yan
terus, tadi nggak mau pis
langsung menggendong cucunya itu
Pak.. Setelah saya pikir-pikir, sepertinya saya
ya?" bal
run ranjang, Pak. Saya
mendengar ucapan Zidan, tapi mereka jug
*
hingga sebulan ke depan ia bisa bersantai dan terjauh dari segala urusan perkuliahan. Sepanjang perjalanan tadi, ia sudah menyusun banyak rencana u
ening saat melihat Zidan masih berada di rumahnya itu, bahkan saat itu tidak hanya ada Zi
malam ini masih ada acara pengajian untuk M
hingga akhirnya Ardi berkata, "Tasya, ayo duduk du
kedua orang tua Zidan. "Misi, Om, Tante!" ujarnya. Karena ia mengenakan baju croptop, maka pinggangnya kel
engan Nak Zidan," ucap Ardi sehati-hati mungkin yang kontan me