(NOT) A Princess
eras sembari membersihkan
. Toh, ditempat ini tak ad
kalau restoran ini se
im. Sok sekali sih, apalagi pelayan tadi. Pas
i hanya menga
i Babi," celetu
piring-piring diatas meja me
bagiannya karena Nares
g, tapi anak itu ma
akyat jelata sepertiku mem
naik, "Memangnya kau
ins
n insta
up
ala
ke senin lagi mie, 24/7 aku makan mie. Tenang, selalu beda rasa kok tiap harinya dan t
h sudah muak. Anak itu makan makanan
ukankah it
diisi penuh oleh Javiar aku akan masak makanan normal. Tapi kalau jiwa magerku lagi muncul, mie c
a menyebut nama pria asing disesi kencan ala mereka. Dari
itu sia
ar si
H
kau belu
itu?! Dari tadi aku bicara panja
ad
tertawa kemudian saat sadar
buru pada
egelas airputih miliknya
tak usah cemburu, okay~?" ucap
h berdiri juga d
erhenti sejenak dan menoleh keb
dengan panggilan itu. Teruska
an membeku. Ia bahkan menamp
DI GILA HANYA KARENA DIBELIKA
egitu maksudku! Heyy!" teria
*
obil yang ia kendarai berhenti did
ku. Tidak mewah tapi lebih baik
lang besar. Namun halamannya cukup luas dan di tumbuhi berbagai macam tanaman. Tapi t
bunga dan sayur-sayur. Tapi semenjak mereka meninggal, tak ada yang mengurus lagi. Aku
nya mendapati beberapa orang yang tengah ber
kedatangan tam
alak kaget. Mengingat rupa si lelaki berpakaian serba
upa ini sudah
"Maaf dan terima kasih sudah mengantarku," uja
eperti yang dijanjikan, ini sudah
akah memberiku tambahan waktu lagi? Tiga minggu te
. Jika tak sanggup membayar, aku akan mengam
g di rumah sudah saya jual untuk melunasi hutang yang lain. Saya mohon be
ak bo
g-hutang Oksana. Hanya tersisa kasur tipis miliknya serta beberapa peralatan dapur unt
ini saja gantinya. M
dua tangannya merema
hkan ru
da
a ia harus tinggal nantinya. Ia tak p
dua orang tuanya yang ia miliki. Satu-satunya tem
umah ini juga demi melun
angis saja k
i Tuan.
Naresh tiba-tiba yang suda
u lakukan disini? Pergil
total fokus hanya kepada para
ngnya?" tany
h Gane
Apa kau mau
akanya aku bertanya
tang yang mesti Oceana bayar beserta bunganya. Tanpa banyak bicara N
mbil uangmu. Katakan Nares
ama ditangannya sejenak
dang memperma
n buktikan
akan datang lagi besok," ucapnya lalu
tersisa mereka b
pa k
H
LAKUKAN ITU?! KAU PIKIR KAU SI
berterimakasih karena N
erasa tidak terima den
sangat d
RENGSEK! APA AKU BENAR-BENAR SEHINA ITU DIMATAMU, HAH?!" teriak Ana
hanya
pi setidaknya aku masih punya harga diriku! Dan aku tak
k di hadapan Naresh. Menyembunyikan waja
uang sendirian agar tetap bisa hidup. Ia berdiri di
n di tinggalkan lagi pada akhirnya seperti yang Oksana la
a datang dan menghancurkan
a yang haru
dimana kita akan bertemu untuk makan siang. Aku pergi," ucap Naresh lalu berbal
mbantumu karena kau terlihat membutuhkannya. Jika ini bisa me
berkedip. Namun berikutnya ia terkejut karena Nares
a ini. Kau hebat, kau tahu itu? Aku bangga padamu," kat
ulutnya dengan kedua tangan dan kemba
rhana tapi cukup menghang
na
esh bisa s
apa yang selalu ingin
bisa mengert
ean
itu langsung memeluk erat leher Javia
erjamu dan mereka bilang kau belum datang jadi aku
anya.. Hiks.. Aku hanya meri
erat memeluk anak itu da
ngis. Lagipula kenapa tidak menungguku tadi, hm? Anak nakal," desis Javiar sem
" guma
au belum makan, kan? A
adi aku hanya akan tidur sebelum
a akan memaksa tapi untuk kali ini
lah membuka pintu rumahnya. Tak usah heran, Ana memang memb
enunggu disini sembar
repotkan
um saja dan memberikan gesture agar A
ghempaskan tubuhnya disatu-satunya sofa yang tersisa. Me
gin dan tak bersahabat be
s? Sialan! Bahkan Ana sudah berani berbohong padaku. Pas
takkan mengijinkan si
b