Mendadak Beristri
depan lobi apartemen. Tanpa memedulikan jika dia sudah parkir sembarangan, Aryo Samud
lam ini. Namun, setelah separuh perjalanan manajernya Jovan baru mengabari jika lupa membawa cincin yang sudah Aryo
enekan tombol lift yang ter
ertegun untuk menenangkan diri sebelum mengambil keputusan dan pintu pun terbuka. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Aryo bergegas mendekati
a harus mencarinya sampai malam habis. Kalau itu terjadi dia bisa gila. Bukan apa-apa, Aryo sudah memikirkan malam ini dengan sang
syukur begitu keluar dari lobi ternyata mobilnya masih di sana, jadi dia tak perlu harus ke basme
kembali mengingat hari pertama dia
lihat di layar kaca semata. Tentu saja tak ada yang tidak mengenal gadis itu. Sejak umur 9 tahun dia sudah memasuki dunia entertainment dengan karya debut pertamanya film anak-anak. Meskipun kala itu hanya jadi pem
h saat melihat Tantri secara langsung, apa yang dia bayangkan selama ini tentang sang gadis ba
" tanyanya dengan mata yang me
nggigit lidahnya sendiri karena malu. Pertanyaan macam apa itu? Dia bertanya nama pada gadis terk
wa sambil menerima jabatan tangannya. "Oke, akan aku perkenalkan diriku de
adis itu. Pribadinya jauh lebih cantik dari parasnya yang bak dewi itu. Dan kini, setelah mengen
it
jalan serampangan. Kesal bukan main, dia mengumpat sambil membuka kaca jendela, untung tak ada ya
dia justru memacu mobil dengan kencang. Semua nampak aman karena dia behasil melakukan apa yang dia pikirkan, sampai di seberang jalan sebuah gerobak penjual Bakso mengagetkannya karena tak diprediksi datang dari mana. Menghindari agar tak menabrak itu, Aryo memutar kemudi ke arah kiri secara mendadak dan bagian depan mob
ngar benturan keras dan sebuah api menyala di mobil satunya. Berkedip sangat pelan untuk memeri
*
suasan terasa begitu tenang. Hanya ada suara tetesan infus yang tersangkut di tiang bes
buka perlahan. Karena berusaha menyesuaikan cahaya, beberapa k
k beberapa waktu dia memikirkan apa penyebabnya bisa berada di tempat itu, dan sebuah kenangan malam naas itu
yang, kamu
kejutkan dengan sosok asing yang masuk ke ruangannya tanpa
menatap sosok itu dari bawah hingga ke atas.
ggilkan dokter?" tanyanya
rgelut dengan pikirannya. Mencob
u bisa denga
embukanya lagi untuk memastik
a-
tak tahan dengan panggilan itu terus menerus. "K
lalu tangannya hendak menyentuh Aryo
aya dengan juju
i, Aryo melihat sepasang ne
tanyanya dengan suara yang begitu lirih se
ham, Aryo mengangguk. "Ti
ang jatuh, perempuan itu me
ia shock karena tak bisa mencerna deng
asing itu? Bag