YEARNING WOUND
ada, pertahankan dia. Kenapa harus mendiami, kenapa harus membiarkan dia melakukan seorang d
melakukan satu meskipun perbedaan jarak tidak sama. Kita selalu mendapat perse
a. Apakah bisa kamu seperti ini terus. Melepaskan dan merelakan dia, dimana janji yang kamu berika
r dia, jika kamu tidak akan pernah lagi melepaskan dan merelakan semua yang buk
ih?" ke kepoan Sania
an para laki-laki. Tetapi ini akan jauh berbeda. Sania belum pernah
suaminya. Bukan mantan suami. Anita belum resmi berce
at bos nanti," jawabnya segera dia me
kurang puas dengan jawaban dari
ke kota ini. Bos ingin buat peraturan agar gak ada kejadian-kejadian kayak tahun-ta
eraya seperti pembahasan kantor dan pekerjaan. Sania bukan cewek yan
lu buat masih berlaku? Belum kadarluarsa loh?"
gak berlaku lagi
as
n bawel," Revan beranjak dari dudu
Sania menyebutkan nama itu saat R
i yang masih terpasang kunci di sana. Dibukanya buku itu dimana
ng sangat rindu padanya, kan? Kenapa gak kejar
a rintangan yang ada. Dia mempertahankan kandungan itu meskipun dia harus hancur. Gua tau, Abang memilih diam, memilih untuk menjaga perasaan
sangat mencintai Anita seperti kekasih atau sosok ibu yang kuat. Sampai kini Sania baru merasakan bet
ta menetap terus di sini. Itu tidak akan mungkin bagi Sania. Karena Sania tidak berhak memerintahkan itu semua. Sania bukan perempu
dungi dan menjaganya. Bukan mengikatnya. Dia bebas untuk memilih bersama siapa. Dari awal semua
idak akan pernah menarik semua kalimat-kalimat yang pernah dia ucap. Mengingat itu
ta adalah wanita yang pantas diberi kasih sayang. Kasih
k rindu dia?
kan dia berikan kepada Anita. Revan tidak menjawab, dia memilih
ih perhatikan buku penuh kalimat di sana. Sania memang tidak mengerti soal Kisi-kisi puisi seperti Revan buat se
Kemudian dia masukan kembali ke laci meja tidak lu
a bikin Revan kesal. Aneh saja, Sania bukan tidak kenal Revan
ulis puisi? Perasaan ya, gua tau banget kalau Abang gua itu
e mukanya. Jadinya Sania terdiam. Walaupun Revan sudah sel
jak kapan Abang
ak kunjung turun gue tinggalin!" anca
gan pertanyaan dia tanyain ke
luar dari rumah kontrakan. Tak lama kemudian sebuah ponsel bergetar dari saku celana jins nya. Dia pun mengeluarkan
ya sambil membuang putung rokok dan
i sang Abang yang tidak sabaran sekali.