icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
YEARNING WOUND

YEARNING WOUND

Penulis: Lsaywong
icon

Bab 1 Diary.

Jumlah Kata:1018    |    Dirilis Pada: 24/08/2022

ada, pertahankan dia. Kenapa harus mendiami, kenapa harus membiarkan dia melakukan seorang d

melakukan satu meskipun perbedaan jarak tidak sama. Kita selalu mendapat perse

a. Apakah bisa kamu seperti ini terus. Melepaskan dan merelakan dia, dimana janji yang kamu berika

r dia, jika kamu tidak akan pernah lagi melepaskan dan merelakan semua yang buk

ih?" ke kepoan Sania

an para laki-laki. Tetapi ini akan jauh berbeda. Sania belum pernah

suaminya. Bukan mantan suami. Anita belum resmi berce

at bos nanti," jawabnya segera dia me

kurang puas dengan jawaban dari

ke kota ini. Bos ingin buat peraturan agar gak ada kejadian-kejadian kayak tahun-ta

eraya seperti pembahasan kantor dan pekerjaan. Sania bukan cewek yan

lu buat masih berlaku? Belum kadarluarsa loh?"

gak berlaku lagi

as

n bawel," Revan beranjak dari dudu

Sania menyebutkan nama itu saat R

i yang masih terpasang kunci di sana. Dibukanya buku itu dimana

ng sangat rindu padanya, kan? Kenapa gak kejar

a rintangan yang ada. Dia mempertahankan kandungan itu meskipun dia harus hancur. Gua tau, Abang memilih diam, memilih untuk menjaga perasaan

sangat mencintai Anita seperti kekasih atau sosok ibu yang kuat. Sampai kini Sania baru merasakan bet

ta menetap terus di sini. Itu tidak akan mungkin bagi Sania. Karena Sania tidak berhak memerintahkan itu semua. Sania bukan perempu

dungi dan menjaganya. Bukan mengikatnya. Dia bebas untuk memilih bersama siapa. Dari awal semua

idak akan pernah menarik semua kalimat-kalimat yang pernah dia ucap. Mengingat itu

ta adalah wanita yang pantas diberi kasih sayang. Kasih

k rindu dia?

kan dia berikan kepada Anita. Revan tidak menjawab, dia memilih

ih perhatikan buku penuh kalimat di sana. Sania memang tidak mengerti soal Kisi-kisi puisi seperti Revan buat se

Kemudian dia masukan kembali ke laci meja tidak lu

a bikin Revan kesal. Aneh saja, Sania bukan tidak kenal Revan

ulis puisi? Perasaan ya, gua tau banget kalau Abang gua itu

e mukanya. Jadinya Sania terdiam. Walaupun Revan sudah sel

jak kapan Abang

ak kunjung turun gue tinggalin!" anca

gan pertanyaan dia tanyain ke

luar dari rumah kontrakan. Tak lama kemudian sebuah ponsel bergetar dari saku celana jins nya. Dia pun mengeluarkan

ya sambil membuang putung rokok dan

i sang Abang yang tidak sabaran sekali.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka