YEARNING WOUND
gun, di sofa Sania sedang tidur, sementara Revan. Anita tidak melihatnya.
bicara. Dibalik bayangan, seorang sedang berdiri sambil b
i. Bagaimana pun dia gak boleh tau, kalau Ni
i lagi mencoba untuk menarik tirai tersebut. Seorang pemuda bo
yang dia cari ada di tempat lo. Lo tau kan semakin di sembunyikan, semakin rumi
gsan kemarin gara-gara HB nya turun. Apalagi kekurangan cairan. Sekali
, lah, dia kapan boleh diizinkan p
tau senin depan
dah lebih baik," ujar pemuda itu
tu! Than
sakit itu. Anita tidak bisa melihat secara jelas siap
rkejut melihat bayangan seseorang di balik kain penutup itu.
?" Revan
ar," jaw
Lalu dia mengambil milo ke luar sebentar kemudian isi air pa
ring dicelup ke milo. Untung milo yang dibeli oleh Sania ras
apa?" Anita bertanya pada Re
a menatap Anita tengah memasukan roti ke mulut. "K
idak tau apa yang dibicarakan oleh pemuda tadi. Ya
akan. Karena jarak keluar kamar sangat jauh
ita. Tapi hal ini sangat penting. Belum waktu Anita me
i banyak member mengeluh soal hasil
Dulu aku juga pernah pegang permainan it
Anita. "Apa masih mau tambah lagi?" tanyanya sem
pai menarik napas saat Revan melakukan hal
g-ngiang dipikirannya. Revan boleh akui, Anita memang cantik dan manis. Apalagi m
ti itu?" Anita bertanya pada Revan
n mendeham. Anita merasa debaran jantungnya sema
tidur, lah. Aku m
ung lebar itu telah menghilang dari balik pintu ka
um dibalik wajah Anita. Selama ini dia tidak pernah membuka hat
a kenal. Anita teringat sosok Antoni, saat dirinya ditinggal sendiri. Bahkan
t dibalik kesedihan. Dia pergi meninggalkan negara itu untuk melupakan semua kena
gugurkan seorang janin tak bersalah. Aib semakin lebar dibenak Anita. Sampai
al hingga membentuk O. Revan tidak tau bagaim
gumam Revan sambil memandang lang
sikap Anita. Tak heran jika dirinya memang peduli pada Anita. Bahkan, oran
ta. Revan segera kembali, dia membuang sisa
terbangun saat mendengar
dua. Sania menoleh. "Bang, panggil dokt
a menit kemudian seorang perawat dan juga dokter jaga, da
apalagi yang dia rasakan sekarang. Setelah di ganti infus dan kembali
ih jeli menjaga Anita. Karena Anita bisa saja melakukan tanpa
gini sih? Kalau mau ke kamar kecil kasih tau ke gua. B
Dia hanya coba bisa turun dari brankar, malahan infus di tangannya
buat kamu cemas,
penuhnya Nita salah, San. Mungkin g
o itu kenapa-kenapa. Apalagi lo itu uda gua kayak saudar
seperti Sania. Dia tidak bermaksud