icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dinodai Kakak Angkat

Bab 2 Junior

Jumlah Kata:1109    |    Dirilis Pada: 08/08/2022

is dari sahabat Pak Sudib

ja menyangka bahwa dia pembantu memegang kepala. "Astaga, ja

arusan, apalagi dia tidak kenal dengan siapa

ak bungsu di sini. Satu-satunya orang yang paling

tidak jelas, dari kulitnya tetap terlihat berbeda. Dia bersih dan juga terlihat lembut, sementara Mahes hanyalah gadis kampung.

pa dirinya. Dia hanya menyimpulkan senyum kemudian tanya, "Jadi,

deh, kalau gue kira lo pembantu." Dia jalan sendiri mengambil minuman di

ngkat mereka tadi Mahes langsung pergi

setelah menaruh gelas dan juga botol minum kem

nya dengan bahasa tubuh b

ncang kamar di atas tuh ada lebih satu. Kayaknya dia su

ngan sedih-sedih terus, mungkin ini udah takdirnya. Gue bisa jadi teman yang ba

ah hura-hura dan bersenang-senang di dunia malam se

tuk tinggal di sini, hanya fokus untuk sekolah dan mendapatkan pendidikan y

idak berani menjawab apa-apa. Dia han

kayaknya kena sindrom gagu. Dari ta

at dia tidak menyadari kalau

Junior ke mana

unior membujuk pembantunya. "Laper nih

sudah 3 hari nggak pulang, jangan-jangan udah mak

sama sayur, Den. Biar sehat!" Ur

begitu. Rasanya otot-otot yang ada dalam

kesal. "Justru karena kebanyakan m

k mienya ditambahin sayuran sama makan

ada pengaw

asa sekarang sudah ditambahin nutrisi pakai alasan ada pen

tunya yang sudah bekerja selama lebih dari 10

e. Tapi, jangan lupa makan

sembari menunggu Asih menyiapkan makanan untuknya. Tapi

kamu, Junior, bar

salah di rumahnya. Tidak pulang dicari,

i. sebenarnya kalau pulang

rasaan ini. Kemarin bahkan kamu sengaja nggak mau datang di pertemuan penting keluarga kita, Jun

suka dengan acara itu. Apa sih, kumpul-kumpul kayak gi

yang lain bisa nyaman b

k bisa sem

u sudah umur 20 itu berarti bukan

p saja kamu tuh cuma a

apan aku bisa dewasa dan kapan aku

omongin sekarang. Lain kali jangan pern

rharap Junior bakalan datang

kepala Mama sakit!" Amarta memijit

Ibu jangan marah-marah dulu, ya. Kasihan Den Junior baru pu

u yang terlalu manjain anak saya! Lagian kamu tuh nggak sadar atau g

-apa, Ma. Junior memang

engepal tangan hingga tidak bisa bicara apa-apa

alu keras begitu. Ibu itu sebenarnya khawatir dengan

ak, Bi. buruan Nanti Junior keburu mati kelaparan."

ia bisa lebih tenang seka

g. "Tahu pula

ng atau nggak, itu nggak ada urusan dengan lo. Yang tanggun

a terlalu lembe

cari perhatian ke mama, turutin apa yang dia mau dan bakalan dinobatkan seba

u saja, sudah penat berdiri den

anak angkat papa?" Yu

, bar

, gimana di

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka