DENDAM SANG PENGGODA
empertimbangkan apa yang harus dikatak
at praktek, itu yang selama ini diyakini. Jadi, kemampuan Alula atau Anna Lee be
ipada berkata manis, makanya pemuda yang ada dalam satu
a dia ke hadapanku!"
k Tu
*
in, tepatnya di bandara
ayo m
amaian seperti ini membuatnya panik setengah mati. Cara menenangkan diri yang dipelajari
n, Anna pun mengangguk dan melang
an headset. Mendengarkan musik, mampu mengalihkan perhat
a. Dikalahkan oleh rasa takut, akhirnya Anna merogoh obat penenang dari dalam tas ransel dan menela
g!" tegur Amy, sang pengawal sambil menatap sinis ke arah
ca yang begitu dingin. Ia sudah terbiasa mendengar omelan
en Lee sengaja memilih penerbangan komersial daripada menggunakan jet prib
aporkan oleh Amy secara l
a hanya berharap agar pesawat segera mendarat dan
*
akhirnya membawa Anna k
pengawal wanita yang berseragam
pengawal berbi
n Jayden sedang menunggu
ri pil penenang yang ia minum tadi. Wajahnya pucat pasi d
pan pintu utama bandara. Seorang pengawal wanita membukak
leh sembarangan orang. Selama di Negara Z, Anna juga mempelaja
a. Di belakang, beberapa mobil dengan bodi ta
mpu jalan walau sulit. Seperti biasa, ia tidak banyak berb
na ke pusat kota. Tepatnya, di salah sa
ar Amy, meminta Anna mengikut
aan. Amy dan beberapa pengawal wanita, mengiringi Anna. Mereka melangkah ke
ona Anna Lee, si
k menyapa dan memint
an menatap
tas saat bertemu dengan Tuan Jayden," u
ti pegawai butik ke sisi lai
n duduk
yang berseberangan dengan kaca raksa
k yang merangkap salon, menghampiri
milik Anna yang biasa selalu di
ah Anna, terlihat semakin besar dan hidup. Hidung mungil terlihat semakin mancung serta bibir mungil, merah
orang pegawai, membuyarkan lamunan Anna yang te
sehelai gaun malam indah berwarna hitam. Serta ada sepa
knya. Mengambil gaun hitam yang berbahan lembut dan menatap bingung un
ya Anna menyerah dan meminta
am ini," ujar si pegawai yang masuk ke ruang ganti bersama Anna, samb
" tanya
elana dalam harus dengan bahan yang lembut, agar tidak ter
nna pun melepaskan pakaian dalam m