Bodyguard Mafia Seksi
ati Drystan lekat-lekat, mencari sesuatu dalam diri laki-laki muda yang terlihat lemah di matanya itu
ta dengan nada riang. "Aku ingin
ecara rapi para anak buahnya yang juga terdapat pengawal prib
nap." Dia mengangguk. "Kalau ada enam, aku bisa terlindungi dari segala sisi. Dua di k
matanya memohon. "Ayah, aku mohon." Aramis mempertimbangka
han? Apakah nyawanya akan dalam keadaan baik-baik saja? Dia melirik ayah dan ibunya yang bengong, sama syoknya seperti dirinya. Drystan men
ia berkepala plontos itu menarik pelatuk pistol yang moncongnya mengarah ke pelipis ayahnya itu. Dia tidak mau kehilangan siapa pun, walaupun setiap
demi melunasi utang ayahnya yang menggunung. "Pak." Drystan menatap Ar
amis memelot
manusia ciptaan Tuhan. "Tolong lepaskan ayah saya. Saya berjanji, akan melunasi semuanya. Beri saya waktu s
anya melebar, baru teringat jumlah nominal uang hasil penjualan yang tidak d
Jangankan 50 juta, memegang dan melihat uang lima juta saja tidak pernah! Gila. Ini gila. Dia meraba perutnya, apakah dia menjual satu ginjalnya? Dia pernah mendengar, o
stan dan Orson secara bergantian dengan pandangan meremehkan. "Saya sedang tidak mempermasalahkan uang,
dar obat-obatan terlarang? Astaga. Kenapa dia sama sekali tidak tahu? Dia celangak-celin
sti memilih bekerja penuh risiko itu demi membiayai pengobatannya.
"Maaf." Hanya kata itu yan
yang berbinar-binar. Avyana membaca huruf demi huruf yang merangkai menjadi kalimat yang memberikan informasi mengenai riw
ara yang mengalun lembut dan sedikit menggoda itu
tan dijadikan sandera, agar pak Cordner segera membayar uang yang dia ambil dan tidak akan lagi mengulangi perbuatannya." Avyana menatap Ar
elalu saja, anaknya bertindak dan
guard anak mafia itu, nyawa ayahnya akan selamat? Ap
pa yang terkandung dalam pikiran Drystan. Dia tidak akan membiarkan Drystan
isik seraya melirik pria berkepala plontos yang tampaknya tida
gas. "Kamu tidak tahu, bahay
nuruti perintah mereka, nyawaku selamat." Drystan berucap yakin, bertolak belakang deng
lah kiri suaminya. "Drys." Mata cokelat terang Isabel memancarkan ketakutan, kekhawa
bar, menenangkan ibu
papanya. Dia merengek seperti anak kecil yang sedan
un takut, tetapi tidak berlaku pada Avyana yang bahkan berani masuk ke kamarnya untuk t
a menjawab ringan. "Dia ta
al itu, karena pasti seperti itulah jawaban yang terlontar dari mulut anakn
rak. "Ayah bisa jadikan Drystan sebagai bahan untuk menganc
Avyana. Segala permintaan anaknya itu p
dapatkan. Kini waktunya dia membujuk Drystan. Dia menghampiri laki-laki bermata
an wajahnya yang sangat deka
, namaku Avyana." Dia meng
a merupakan anak mafia? Pastinya Avyana juga seorang mafia. Entah kenapa otaknya memb
rystan, bibir bulat dan tebal yang berwarna merah merona itu d
idak tenang. "A-apakah kal
pan Drystan. "Setiap orang yang memutuskan untuk bekerja dengan kami,
itu membuat Avyana ingin mendaratkan bibirnya ke bibir D
n hanya pak Cordner yang seharusnya meningg
eria, seolah nyawa adalah hal yang sama sekali tidak
lalu menepati janji yang telah dia buat dan
-senyum kegirangan ditatap sedalam itu oleh Drystan. "Oke. Aku mau bekerja sebagai bodyguard-mu." Demi nyawa orang tuanya. Dia tidak peduli dan memikirkan ke
an melakukannya demi Ayah!" Orso
. "Tidak apa, Yah. Ini
galir membasahi pipi dan lehernya. Anaknya berkorban
tidak akan melakukan kesalahan yang sama." Orson menangkupkan tangannya di depan dad
dunia kami, tidak ada istilah tawar-menawar. Oh, jangan lupa, berterima kasihlah pada Drystan yang memiliki wajah tampan rupawan, yang telah memikat hati saya." Avyana berkata tepat di teli
g benar; semoga di masa yang akan datang, dia tidak menyesa