icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sweet Sin

Sweet Sin

Penulis: NnsRIPE
icon

Bab 1 1: Pertemuan

Jumlah Kata:1001    |    Dirilis Pada: 16/07/2022

ra berteriak pada kekasihnya yang tengah berp

kr

be, kerja bag

erkompromi untuk sekedar membalas pelukan dari kekasihnya sekaligus fotografe

anya menatap ke netra Pinat yang tampak redup, belum lagi kantong matanya

eduanya-kameranya- dari lehernya, bersiap-siap u

ang sendiri, lagi pula kamu masih ada s

rai keperakan itu menatap memohon kepada wani

s pipi kemerahan bayi besarnya. "Aku juga butuh untuk istirahat, satu sesim

ra menatap Pinat dengan

t. "Yeah, I promise babe," bisiknya sensual tidak lupa untuk

n bibir penuh dan kenyal kekasihnya. Kalindra meraup kasar

h,

adu, saling berbagi kehangatan. Bertukar saliva dan mengabsen satu persat

mbalas tatapan tajam Kalindra dengan mengusap bibir basah

kilatan nafsu. 'Tahan atau tidak sama sekali Kal, Pi

lindra mengangguk,

baby

*

juga benar-benar sangat menguras tenaganya. Belum lagi bayi besarnya yang harus ia beri nutrisi dan vitamin setiap malam. Hari ini ketika

ma itu menatap tajam pada pria bertato yang baru s

at, mendengus, kemudian melanjutkan langkahnya setelah memberi kode pada bawahannya yang rupany

a laki-laki itu. Tidak ada yang pernah menatap Pinatra Sènt

i bertato itu keluar. Kumuh dan gelap, tapi Pinat yakin beberapa saat

gang tersebut. Semakin mendekati ujung, semakin jelas pula suara rintihan itu. Semakin

rinya bahwa ke-enam laki-laki tadi

go

bersandar di tembok kumuh gang samping kantornya. Dengan

a hijaunya menatap sayu Pinat. "Get

i yang berada di dalam tubuhnya memberi sinyal untuk meninggalkan pria itu-membe

angkul pria itu, berusaha mengangkat tubuh pria itu un

at yang berada di bahunya. "atau kamu bena

s membentak, "Tapi lakukan itu nanti, biarkan aku membawamu ke rumah sakit, set

tan Pinat yang tampak redup. Seolah-olah perempuan di hadapannya ini menanggung segala

erkerut perempuan itu menatap bingung ke a

atanya mau me

embawa pria ini ke ranjangnya-- eh, ranjang rumah sakit m

*

memilih memecah keheningan setelah beberapa meni

lfa

yang mengaku bernama Yalfa yang seketika membal

lmu. Kalau tidak keberatan mungkin

gkap dengan jelas apa yang laki-laki itu ucapk

ama yan

body juga bi

saja. Rasa lelahnya tiba-tiba menyerangnya lagi, membuat Pinat tidak fokus menyetir unt

sh

jauh lebih sakit di bawah sana. "Hentikan mobilnya, biar saya y

bisa aku lupa mem

dalam hati, "Sorr

Pijat dengan tatapan berhasrat, ia b

t for me?" bisi

eduanya sudah saling beradu lidah sete

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka