icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang Pemilik Rahim Pengganti

Bab 8 Tugas Pertama Renata

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 11/07/2022

dengar di luar kamar Renata La

mbukanya. Nampak di depan kamarnya Madam Estela t

p?” tanya M

adam,” jawab R

adam tunggu

Larasati. Setelah Madam Estela tidak lagi tampak, bar

dadanya yang sexy. Lehernya yang jenjang dan mulus menambah kecantikannya. Rambutnya yang panjang ditata model curly besar. Riasan wajahnya terkesan soft namun elegan. Renata Larasati sendiri hampir-hampir tak mengenali dirinya

eraih tas tangannya dan melangkah ke pintu, membuka

a. Di lantai bawah, Renata Larasati melihat mad

amu Nata!” tegu

s membetulkan riasan dulu,” j

kat! Nanti kita bisa terlamb

pir pribadi Madam Estela. Sedangkan di dekat pintu mobil, Bono sudah siap membukakan pintu untuk Madam Estela dan Renata

ng pengawal, dia biasanya memberi tugas pada para pengawalnya u

ng, Sardi!” perin

cap gas melajukan mobil yang diba

ekuriti. Semua anak Madam Estela telah pergi menggunakan dua mobil. Madam Estela punya tiga mobil, nam

menit kemudian, giliran Flora dan Queen yang berangkat bersama dua orang pengawal. Menurut Madam Estela, Flora da

epanjang perjalanan. Dia sengaja melakukannya untuk sedikit menenangkan perasaannya yang berkecambuk. Renata Larasati sama sekali tidak tahu menahu akan dibawa ke mana dirinya malam itu. Madam Estela sam

ah dengan aksen emas yang mengkilap. Mobil berhenti tepat di depan lobby hotel. Seorang petugas hotel membukakan pintu mobil, Madam Estela tur

pat yang semestinya. Sementara itu, Madam Estela dan Renata Larasati m

memilih duduk di sudut lobby dimana terdapat satu set sofa besar dengan model sofa-sofa kerajaan. Bono

la dan Renata Larasti

erapa Nyonya?” tanya sang

n, Pak,” sahut Madam E

k, Ny

Renata Larasati sema

in

tas tombol lift, ternyata mereka sudah sampai di lantai delapan. Pintu lift pun t

kan, N

n Renata Larasati melangkah menj

ta Larasati agak tenang. Madam Estela dan Renata Larasati melewati kamar demi kama

a menatap Re

dengan segenap hati dan tenagamu. Bono akan mengawasimu di bawah. Besok pagi Sardi akan kembali menjempu

am,” jawab Renat

aku pulang, sela

ngung harus bagaimana. Namun, ketika dilihatnya beberapa cctv terpasang di beberapa tempat di koridor itu, Renata Larasati memutuskan untuk segera mengetuk

.tok.

menyadari keberadaan tombol tersebut, sehingga dirinya mengetuk pintu. Dalam hati Renata Larasati merasa malu sendiri, bagaimana jika orang yang berada di dalam kama

, seraut wajah mun

ena

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sebuah Dilema2 Bab 2 Pilihan Renata Larasati3 Bab 3 Perpisahan4 Bab 4 Rubby Menjual Renata5 Bab 5 Kelima Anak Madam Estela6 Bab 6 Pembicaraan di Ruang Kerja7 Bab 7 Tujuan Renata Larasati8 Bab 8 Tugas Pertama Renata9 Bab 9 Pelanggan Tak Terduga10 Bab 10 Keesokan Harinya11 Bab 11 Masalah Tiara Ruwina12 Bab 12 Pelanggan Tak Terduga13 Bab 13 Kisah Broto Notonegoro14 Bab 14 Permintaan Broto Notonegoro15 Bab 15 Perkataan Angel16 Bab 16 Dian Ayuningsih17 Bab 17 Nata Melayani Renald Suryadin18 Bab 18 Pelanggan Setia Lagi19 Bab 19 Pertemuan Mengejutkan20 Bab 20 Ayu dan Surya21 Bab 21 Angel Ditangkap Polisi22 Bab 22 Lelahnya Berurusan dengan Kepolisian23 Bab 23 Pertemuan di Rumah Sakit24 Bab 24 Kesedihan Renata25 Bab 25 Di Rumah Broto Notonegoro26 Bab 26 Rahasia Rubby Kirana27 Bab 27 Seorang Klien Misterius28 Bab 28 Permainan Bercinta Wisnu Wicaksono29 Bab 29 Penderitaan Renata Larasati30 Bab 30 Kemarahan Broto Notonegoro31 Bab 31 Pertanyaan Mengejutkan32 Bab 32 Wanita Lain di Rumah Wisnu Wicaksono33 Bab 33 Berita Duka34 Bab 34 Surat Wasiat Broto Notonegoro35 Bab 35 Sebastian Kevin36 Bab 36 Persetujuan Madam Estela37 Bab 37 Menyambut Kebebasan38 Bab 38 Pertengkaran Dini Hari39 Bab 39 Tentang Silvia40 Bab 40 Kegalauan Tiara Ruwina41 Bab 41 Ajakan Renata Larasati42 Bab 42 Mengantar Tiara Ruwina Pulang43 Bab 43 Berbincang dengan Orang Tua Tiara44 Bab 44 Orang dari Masa Kelam Renata45 Bab 45 Ancaman Renata Larasati46 Bab 46 Kepanikan Renata47 Bab 47 Duka yang Renata Alami48 Bab 48 Sebastian Memaksa Renata49 Bab 49 Pertemuan Renata dan Bik Jum50 Bab 50 Keributan di Rumah Sakit51 Bab 51 Pertama Kali Renata Melihat Andy52 Bab 52 Kesepakatan Sebastian dan Badrun53 Bab 53 Perdebatan Tentang Andy54 Bab 54 Rencana Renata55 Bab 55 Barang Baru56 Bab 56 Widya Roswita57 Bab 57 Sebuah Rahasia58 Bab 58 Curhat Badrun59 Bab 59 Progres Pencarian Tyo dan Queen60 Bab 60 Pengalaman Pertama Widya Roswita61 Bab 61 Di Rumah Madam Estela62 Bab 62 Perdebatan Renata dan Madam Estela63 Bab 63 Penjelasan dari Widya Roswita64 Bab 64 Pertemuan Madam Estela dan Wisnu Wicaksono65 Bab 65 Ide Bono66 Bab 66 Ke Desa67 Bab 67 Hasil Uji Laboratorium Danu Rahardianto68 Bab 68 Tergoda Kembali69 Bab 69 Klien Baru untuk Rose70 Bab 70 Penjelasan Pak Sardi71 Bab 71 Usul Badrun72 Bab 72 Di Rumah Renata Larasati73 Bab 73 Pertanyaan Dalam Diri Widya Roswita74 Bab 74 Kemungkinan Donor yang Cocok75 Bab 75 Kedatangan Dua Anak Baru76 Bab 76 Usulan dari Rubby Kirana77 Bab 77 Rencana Menikah Lagi78 Bab 78 Layar Cinta Renata dan Sebastian79 Bab 79 Reaksi Andy80 Bab 80 Hasil Yang Benar81 Bab 81 Sikap Dewasa Andy82 Bab 82 Keputusan Andy83 Bab 83 Martabak yang Salah84 Bab 84 Job untuk Lili85 Bab 85 Obrolan Dalam Kamar86 Bab 86 Diskusi di Dapur87 Bab 87 Calon Anak Baru88 Bab 88 Percakapan di Gazebo89 Bab 89 Pernyataan Mengejutkan dari Dokter Farhan90 Bab 90 Keresahan Hati Renata91 Bab 91 Pertemuan Kembali92 Bab 92 Berita Heboh93 Bab 93 Amarah Renata Larasati94 Bab 94 Permintaan Rubby pada Dokter95 Bab 95 Tidak Ada Cara Lain96 Bab 96 Masalah Baru97 Bab 97 Ide Renata Larasati98 Bab 98 Obrolan dalam Kamar99 Bab 99 Kesepakatan Baru100 Bab 100 Menjemput Renata Larasati