Sang Pemilik Rahim Pengganti
ya tinggal Rubby Kirana, Bu Salma, dan Renata Larasati. Da
ap," ujar sopir pribadi
g ini masuk ke mobil!" perinta
arang-barang Bu Salma dan Renata Larasati, di ruang tamu Rubby Kirana me
ring bertemu dengan An
ana dengan penuh harap. Renata Lar
ini tanpa sepengetahuan Mas Danu. Kalau Mas Danu tahu, dia pasti tidak akan setuju. Kamu lihat sendiri t
Larasati hanya men
pulang, tetapi kamu tetap di sini. Uang yang tadi Mas Danu beri, biarlah itu untuk ibumu s
Renata Laras
ng dari tadi sudah berdiri dekat pintu ke luar menu
ya. Rena ada keperluan dengan Kak
ke mana, Nak?"
dulu ya, nanti Rena pulang langsung." Renata Larasati ters
au begitu ibu p
dan Rubby Kirana. Mobil pun berjalan meninggalkan halaman rumah Danu Rahardianto,
*
janjikan itu, Rubby?" ucap seorang p
'kan?" ujar Rubby K
aja melahirkan toh?" tanya perempuan tersebut
i 'kan? Tubuhnya juga terjaga, tidak seperti o
yang kamu minta, Rubby?"
tanya segala sih. Sesuai kesepakatan k
ya," ucap perempuan gemuk yan
Estela ya. Kalau kamu bersikap baik dan menuruti semua kemauan Tante Estela, kamu boleh sesekali
rnama Estela itu pun ikut mengantarkan
dirinya sedang bermimpi dibawa oleh Rubby Kirana ke rumah Tante Estela. Satu jam sebelumnya, Renata Larasati masih percaya bahwa Rubby Kirana akan memberikan jalan ke luar bagi permasalahannya yan
tiba-tiba Tante Estela sudah ber
ta Larasati membuat Tante Estela mengurungkan
dengan pandangan heran. Tetapi, Tante Estela tetap saja d
an, Sayang?" tanya Tante Est
sini? Apa yang telah Kak Rubby lakukan terhadap saya?" Ren
tuk memiliki seorang gadis cantik yang baru satu bulan melahirkan? Gadis itu sudah putus ikatan kawin kontraknya, dan bayi yang dilahirkannya pun sudah diputus hubungan darinya. Menurut
ubby telah menjual saya pada Tante?" d
saat ini, kamu adalah anakku, Sayang. Maka, kamu harus mematuhi semua perintahku. Dan satu lagi, mulai saat ini panggil aku Madam Estela. Nah, sekarang kamu istirahat du
sati menoleh ke arah luar, dia berharap bisa kabur dari rumah itu. namun, sayang sekali di depan rumah berdiri dua orang laki-laki yang bertubuh kekar, kedu
pat, jangan lambat begi
a Larasati melihat beberapa kamar berderet di lantai atas. Masing-masing kamar tertutup rapat.
eri nomor, dari yang dapat dilihat oleh Renata Larasati, kamar di lantai itu berjuml
istirahatlah!" Madam Estela membukakan pintu kama