Sang Pemilik Rahim Pengganti
dengar di luar kamar Renata La
mbukanya. Nampak di depan kamarnya Madam Estela t
p?" tanya M
adam," jawab R
adam tunggu
Larasati. Setelah Madam Estela tidak lagi tampak, bar
dadanya yang sexy. Lehernya yang jenjang dan mulus menambah kecantikannya. Rambutnya yang panjang ditata model curly besar. Riasan wajahnya terkesan soft namun elegan. Renata Larasati sendiri hampir-hampir tak mengenali dirinya
eraih tas tangannya dan melangkah ke pintu, membuka
a. Di lantai bawah, Renata Larasati melihat mad
amu Nata!" tegu
s membetulkan riasan dulu," j
kat! Nanti kita bisa terlamb
pir pribadi Madam Estela. Sedangkan di dekat pintu mobil, Bono sudah siap membukakan pintu untuk Madam Estela dan Renata
ng pengawal, dia biasanya memberi tugas pada para pengawalnya u
ng, Sardi!" perin
cap gas melajukan mobil yang diba
ekuriti. Semua anak Madam Estela telah pergi menggunakan dua mobil. Madam Estela punya tiga mobil, nam
menit kemudian, giliran Flora dan Queen yang berangkat bersama dua orang pengawal. Menurut Madam Estela, Flora da
epanjang perjalanan. Dia sengaja melakukannya untuk sedikit menenangkan perasaannya yang berkecambuk. Renata Larasati sama sekali tidak tahu menahu akan dibawa ke mana dirinya malam itu. Madam Estela sam
ah dengan aksen emas yang mengkilap. Mobil berhenti tepat di depan lobby hotel. Seorang petugas hotel membukakan pintu mobil, Madam Estela tur
pat yang semestinya. Sementara itu, Madam Estela dan Renata Larasati m
memilih duduk di sudut lobby dimana terdapat satu set sofa besar dengan model sofa-sofa kerajaan. Bono
la dan Renata Larasti
erapa Nyonya?" tanya sang
n, Pak," sahut Madam E
k, Ny
Renata Larasati sema
in
tas tombol lift, ternyata mereka sudah sampai di lantai delapan. Pintu lift pun t
kan, N
n Renata Larasati melangkah menj
ta Larasati agak tenang. Madam Estela dan Renata Larasati melewati kamar demi kama
a menatap Re
dengan segenap hati dan tenagamu. Bono akan mengawasimu di bawah. Besok pagi Sardi akan kembali menjempu
am," jawab Renat
aku pulang, sela
ngung harus bagaimana. Namun, ketika dilihatnya beberapa cctv terpasang di beberapa tempat di koridor itu, Renata Larasati memutuskan untuk segera mengetuk
.tok.
menyadari keberadaan tombol tersebut, sehingga dirinya mengetuk pintu. Dalam hati Renata Larasati merasa malu sendiri, bagaimana jika orang yang berada di dalam kama
, seraut wajah mun
ena