Penjara Hati Sahabatku
disana jadi menghampiri mobil seraya menekuk lutut dan ingin melihat apa yang t
anggu dengan keingintahuan orang-orang itu. Ia jadi melerai pegangannya. Dan saat itu, Lani gunakan
manusia, detail jalan takdir sendiri telah disiapkan. Dan I
nengadahkan wajah ke langit. Berharap semua masalah yang sedang
aa
hati. Setidaknya dia harus punya pelampias
ngis tergugu. Kilatan petir yang sesekali baga
mencintai Lexi, tapi harus menikahi Bastian.
sudah berada jauh, tidak ada lagi yang peduli dengan pera
jabat di daerah tempat tinggalnya. Mana mungkin Lani menolak begitu saja. Andaipun ia bisa, pasti hidupnya akan dikelilingi cemoohan dari
*
membiru. Entah berapa lama dia berada di bawah lebatnya hujan yang terus men
ihat keponakannya pulang dalam keadaan basah
Dia hanya menggelengk
arah belakang Lani. Mungkin
a Ti
," jawab
n saja? Atau jangan-jangan kamu buat
ndengar tuduhan yang sa
lulusan S2, ayahnya pejabat tajir yang terkenal. Kamu akan hidup bahag
erapa kali. Hatinya masih
af,
ngkan badan dan ganti baju. Jangan samp
pi dia tidak punya pilihan lain karena Damar
duli padaku. Apa aku salah karena telah ikut kata-katan
li Lani mengusap kasar mulutnya dengan telapak tangan.
*
kali tidak bertanya pada Tian mengenai kenapa tadi malam Lani pulang ke r
?" tanya Damar. Dia ti
ingin pernikahanku dan Lani dipercepat. Mungkin ayah sudah ng
eh kilatan harta. Belum-belum, Tian sudah menyiapkan pes
ak Damar. Dia menyunggingk
selalu menuruti hawa nafsunya akan uang. Untung saja Lani
alam kamar tentu saja mendengar teriak
itu datang lagi, sih? A
amar saat tak m
ar," sahut Lani
"Nah, sebentar, ya? Mu
ru-buru, kok. Aku cuma mau bi
ya juga polos tanpa riasan. Itu sengaja Lani lakukan agar Tian marah
n apa adanya seperti ini. Senyum tipis tersungging d
ni yang membuatnya malu. Seharusnya Lani berdandan dan mengenakan baju yang
suka Lani yang seperti ini. Leb
tidak bisa memengaruhi hati Tian dengan begitu mudah. Jika dia ingi
ah. Maafkan L
a,
gal dulu, Ya? Om ada sedikit p
rumah. Meninggalkan Lani berdua saja dengan Tian. Dia tidak
ru menatap Lani dengan intens. Dia suka semua hal tentang gadis di hadapannya ini. Matanya yang sendu, hidung mancung
amu sudah siap menikah denganku
wab. Dia tidak me
ini. Kalau begitu pernikahan kita dipercepa
menatap Tian
Tian lagi saat mendapat tatap
ak mau menikah dengan
Tian malah terta
kamu. Kita tinggal menerima saja. Apa susahnya,
juinya waktu itu. Mana mungkin sekarang tiba-tiba menolak. Damar pasti bisa mara
u lagi kit
tu yang ditentukan oleh Tian. "D-dua ... Mi
n ... aku tidak bisa me
edanya, Lani tidak menyukai pernikahan ini, sedangkan Tian justru benar-bena
kah aku menikah dengan laki
n di depan wajah Lani
, L
ihat gugup saat ke
mela
mencoba menampilkan senyum biasa.
i sendiri. Seharusnya kamu bahagia bisa menikah denganku. Saat gadis-gadis lain menyerahkan cinta mereka be
kian, Tian meninggal