Beautiful Pain
Ya, Audrey menunggu Xander yang tadi berlari pergi meninggalkannya begitu saja. Sudah lebih dari dua jam Audrey menunggu sampai Xander kembali tapi nyatanya Xa
nder begitu terburu-buru seperti ingin menemui seseorang. Tapi menemui siapa? Sejak ta
engar. Refleks, Audrey terkejut. Audrey hendak masuk ke dalam restoran tapi sem
wa mobil. Audrey ke sini bersama dengan Xander. Tubuh Audrey sudah menggigil
chi
gi meninggalkan tempat itu tapi Audrey takut kalau Xander mencarinya. Akan tetapi Audrey meny
an terpaksa Audrey menghentikan taksi. Audrey tak memiliki pilihan lain. Audrey terpaksa pulang menggunakan t
*
fa apartemennya. Tampak raut wajah Xander begitu kacau. Pria itu mengus
ah yang begitu frustrasi. Tadi siang Xander berusaha mengejar sosok wanita yang sangat mirip dengan sosok wanita
ah pintu dan segera menginterupsi orang yang mengetuk pintu untuk segera masu
er," sapa
a di hadapannya. "Kau sudah mencari tahu di mana Serry be
Xander. Namun, wanita itu juga yang menghilang dan menghindar darinya. Sejak dulu Xand
di Roma tidak ada yang bernama Serry Ace. Saya yakin tadi
nunjukan keberadaan Serry. Setiap kali mengingat moment di mana dirinya berpisah dengan Serry selalu membuat hati Xander sesak.
aikan pekerjaanmu yang lain,"
ingin saya sampaikan pada And
ander menata
ina sedang menuju apotek membeli obat. Tina mengatakan Nona Audrey sakit kare
galkan Audrey di restoran. Pun tadi sempat turun hujan. Apa Audrey menunggunya di luar sampai kehujanan?
u diperiksa dokter. Itu kenapa Tina pergi ke apotek m
ya Xander dingin namun tersira
di apartemen pribadinya,
mennya, menuju parkiran mobil. Tak ada pilihan lain, Xander harus menemui Audrey. Xander tak mau disalahkan ji
*
u tajam. Jika saja Chad tak memberitahukan dirinya kalau Audrey sakit; maka sudah pasti Xander lupa kalau tadi siang dia meninggalkan A
berada. Sebenarnya Audrey biasa tinggal bersama dengan keluarga. Hanya saja kalau
berada. Menjalin hubungan sejak lama dengan Audrey tentu Xander menget
ra menekan password apartemen Audrey. Dan ketika pint
an yang sedikit terkejut
anya Xander langsun
kamarnya, Tuan," jawa
ia itu langsung menuju kamar Audrey. Terlihat raut wajah Xander dingin namun
raya membawa tangannya menempelkan ke kening Audrey. Seketika Xander berdecak pelan kala tubuh Audrey masih hangat. Xande
drey membuka matanya, senyuman di wajah wanita itu pun terlukis-menatap Xander ada di hadapannya.
sini?" Audrey te
y? Harusnya kau langsung pulang saja," seru Xa
idur di pelukanmu," pinta Audrey y
dre
gin tidur di pelukanmu," pinta Audrey s
Xander sudah membaringkan tubuhnya, Audrey langsung menyandarkan kepalanya di dada bi
rjadi sesuatu padamu, Xander," ucap Au
Lain kali jangan menungguku sepert
endongakan kepalanya, menatap Xander lembut. "Tadi kau begitu terburu
erjaan penting yang tidak bisa
"Yasudah, lupakan saja. Terpe
asih sakit," bal
first,
ey, t
dur kalau ka
a itu langsung mengecup kenin
kan kening," reng
ya Xander ingin mengakhiri ciuman itu tapi bibir Audrey begitu manis dan kenyal. Pun Xander memperdalam ciumannya. Tak
askan pagutannya, menata
at sang tunangan seraya menghirup aroma parfume maskulin tunangannya itu. Sedangkan Xander hanya b
*
e Con