icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Birahi Direktur Dingin

Bab 4 Masuk ke tubuh wanita lain

Jumlah Kata:1352    |    Dirilis Pada: 04/07/2022

ent

rpikir

erlahan. Pertama-tama dia harus memastikan hal ini la

Anehnya, semua ini masih sulit untuk dipercaya. Harusnya tidak begini dan harusnya dia tidak di sini. Apa y

ulus. Pasti perempuan bernama sama dengannya ini punya k

ntik. Bahkan lebih cantik daripada tubuhnya yang lalu. Bicara soal fisik, Raisa jadi teringat ucapan Arzan sebelum dia meni

segera membersihkan diri dan berganti pakaian. Setelah selesa

ehat?" tanya seorang pria ya

ya? Apa

, su

a sembari mendorong beberapa piring lauk ke ara

anya balik Raisa

an-jalan. Apa kali ini mampir ke ru

mendengarnya. Tidak salah lagi, gad

k mau ke mana-mana dulu

bah. Mereka tampak saling bertukar pandang sebel

rang?" kata pria yang dimenunj

dia adalah ayah p

" kata Raisa yang mulai menatap piringnya. Kalau dipikir-p

rikan apa pun yang kamu mau. Jadi kamu tidak perlu hidup susa

esempatan hidup lagi ini akan sia-sia. Dia tidak bisa mati dan menikmati kehidupan baru tanp

sempatan untuk berusaha de

a biarkan saja Raisa melakukan apa yang dia mau.

a. "Perusahaan iklan terbes

*

has

akukan wawancara. Walau memang harus menunggu selama hampir satu bulan, tapi

g hidup di raga lain tak bisa melakukan apa-apa selain memperhatikan mereka. Rasanya memang sang

menjalankan rencana balas dendamnya dengan maksimal. Sembari menatap

akannya sama sekali. Selain berbeda penampilan dan nama, pemilik tubuh

ggerai rambutnya ke belakang, Raisa bisa melihat betapa cantik dirinya sekarang. Meski merasa ber

ekarang, Rais

akaian formal dan mendekap erat meja dadanya meng

as

gan. Sejak satu bulan lalu, direktur mereka yang punya sifat buruk memang tampak semakin kacau. Tak hanya uring-uringan, ada banyak

wawancara hari ini akan datang

nya. Uluran tangan dari pria itu menjadi isyarat agar sekretaris menyerahkan dokumen berisi

embar per lemba

Tak ada yang bisa menggantikan gadis itu. Se

...

anya. Sebelumnya gadis ini hanya lulusan SMA yang tidak berminat lanjut kuliah. Kala

kat, Zefan berikan kembali semua dokumen

alisnya. Baru kali ini bosny

isa beberapa kali. "Aku ingin dia bek

menuju ruangan direktur yang akan mewawancarainya hari ini. Rasanya tidak gugup sama sekali sebab in

melihat tempat ini. Raisa jadi teringkat saat dia melakukan wawancara dengan Pak Zefan dulu. Wajahnya yang muda dan tampan m

sa Nareysandra Oet

tempatnya berdiri, Raisa bisa melihat Zefan yang sedang be

ar," ucap Winda sembari

ak sedikit berubah. Rahang bawahnya dipenuhi brewok tipis. Kemeja putih yang kerah lenga

a selama menjadi bawahan, tidak hanya sekali Raisa mengagumi paras menawan Zefan. Tubuhnya yang menjadi incaran banyak perempuan tentu sangat sesuai dengan selera Raisa. Tapi dulu dia ta

m, m

s berdiri lagi saat Zefan su

mbuat jantung Raisa sempat berdebar. Kalau ber

sih, Pak,"

mu Ra

elelahan. Sebenarnya ada apa dengannya? Padahal dulu saat bekerja, dia selalu membent

mamu Raisa

yang aneh. "Karena saat bayi saya masih be

ff

ngan memalingkan wajahnya. "Baiklah, kamu diterima. Silakan ke lu

Saya di

melayangkan pertanyaan yang aneh padanya lalu tiba-tiba sudah

Mau saya tolak s

an segera menemui sekretaris Bapak! Sebe

napas berat. Bahkan cara gadis itu bicar

rasa bahwa dirinya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Terpikat godaan Anjani 2 Bab 2 Bermesraan di Kantor 3 Bab 3 Kalah cantik atau kalah Sexy 4 Bab 4 Masuk ke tubuh wanita lain 5 Bab 5 Kehidupan baru Raisa 6 Bab 6 Pertemuan yang menegangkan 7 Bab 7 Rencana Balas Dendam 8 Bab 8 Ciuman ganas Zefan9 Bab 9 Malam penuh gairah 10 Bab 10 Rasanya membuat ketagihan 11 Bab 11 Pengalaman hebat dengan Direktur 12 Bab 12 Tidak bisa tidur dengan wanita lain 13 Bab 13 Berpura jadi jalang14 Bab 14 Pergi ke hotel 15 Bab 15 Mau dijadikan istri 16 Bab 16 Asmara yang tercium di kantor 17 Bab 17 Perjanjian pemuas Birahi 18 Bab 18 Godaan Zefan membuat Raisa Gelisah Basah 19 Bab 19 Raisa adalah Caca yang dulu 20 Bab 20 Ungkapan perasaan 21 Bab 21 Terbayang sentuhan Zefan 22 Bab 22 Rencana Raisa 23 Bab 23 Bukan seperti Zefan yang biasanya 24 Bab 24 Rasa penasaran Zefan 25 Bab 25 Raisa panik26 Bab 26 Sisa rasa trauma Zefan27 Bab 27 Bertemu Orang tua Zefan28 Bab 28 Rasa cemas Raisa 29 Bab 29 Zefan yang posesif 30 Bab 30 Tatapan Bunda Zefan 31 Bab 31 Hanya Raisa yang bisa32 Bab 32 Kegelisahan Raisa 33 Bab 33 Kesedihan Zefan 34 Bab 34 Keadaan Sulit Raisa 35 Bab 35 Kemarahan Sahabat Raisa Pemilik Tubuh 36 Bab 36 Kenangan akan Raisa Caca37 Bab 37 Menggoda Arzan38 Bab 38 Mempertanyakan perasaan 39 Bab 39 Jika ini Caca, lalu kemana Raisa 40 Bab 40 Anjani yang dibuat merinding 41 Bab 41 Berpura-pura 42 Bab 42 Memegang Project Besar 43 Bab 43 Pertanyaan menjebak untuk Arzan 44 Bab 44 Raisa hamil 45 Bab 45 Zefan memiliki anak lain dibelakang Raisa 46 Bab 46 Keringat dingin Raisa 47 Bab 47 Lamaran 48 Bab 48 Memanggil Mas 49 Bab 49 Bayangan Caca50 Bab 50 Kehamilan Raisa 51 Bab 51 Kasus Kematian Raisa 52 Bab 52 Kerjasama 53 Bab 53 Rencana menikah 54 Bab 54 Perihal cinta 55 Bab 55 Selidik Abi kepada Zefan56 Bab 56 Pernikahan 57 Bab 57 Anjani 58 Bab 58 Perselingkuhan 59 Bab 59 Datang menjenguk 60 Bab 60 Arzan keras kepala 61 Bab 61 Linda untuk Arzan 62 Bab 62 Kebingungan Raisa 63 Bab 63 Kegalauan 64 Bab 64 Rahasia Semesta 65 Bab 65 Apakah mungkin 66 Bab 66 Air mata Raisa 67 Bab 67 Memikirkan Linda 68 Bab 68 Perubahan Sikap 69 Bab 69 Menolak kenyataan70 Bab 70 Periksa71 Bab 71 Ungkapan 72 Bab 72 Menjadi Ayah73 Bab 73 Menginginkan Zefan74 Bab 74 Menyembunyikan diri 75 Bab 75 Penyelidikan 76 Bab 76 Cinta masa lalu 77 Bab 77 Akhir hidup Raisa 78 Bab 78 Apa yang terjadi 79 Bab 79 Meluangkan waktu 80 Bab 80 Mengulas Masa Lalu81 Bab 81 Intimidasi 82 Bab 82 Membeli Cinta 83 Bab 83 Pernikahan 84 Bab 84 Penculikan85 Bab 85 Ketahuan 86 Bab 86 Tertekan87 Bab 87 Kepanikan 88 Bab 88 Bukan orang bodoh 89 Bab 89 Pertemuan 90 Bab 90 Mengakhiri hidup 91 Bab 91 Bersiasat 92 Bab 92 Jebakan 93 Bab 93 Panik94 Bab 94 Tidak profesional 95 Bab 95 Menatap dari jauh 96 Bab 96 Sensitif 97 Bab 97 Tak sengaja 98 Bab 98 Bermain 99 Bab 99 Surat 100 Bab 100 Cemas