icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Birahi Direktur Dingin

Bab 3 Kalah cantik atau kalah Sexy

Jumlah Kata:1170    |    Dirilis Pada: 04/07/2022

nya. Mungkin karena dia susah tidur dan sengaja menunda-nunda makan. Memang, cara satu-satunya untuk meng

ni pihak penanggung jawab," ucap Anj

telah menghela napas bera

Y

nting untuk dibahas di rapat nanti. Kirim semuanya lewat surel padaku," ucap Rai

Anjani yang baru pertama kali

ara Raisa yang lebih tegas dan dingin membuat karyawan divisi perencanaan langsung

kembali ke tempat duduknya. Rapat resmi akan diadakan besok pagi. Jadi ka

ikl

. "Sudah waktunya makan siang. Mari," ajak Raisa pada para rekan kerjany

ng divisi perencanaan. Raisa tau betul kalau yang akan pria itu temui adalah Anj

" tanya Linda yang bing

g. "Jangan tany

esaikan semua pekerjaannya. Merasa bahwa tugas itu bahkan bukan apa-apa dari rasa sakitnya, Raisa pun berjalan ang

antuin

semua percakapan yang ada di dalam. Tentang bagaimana manisnya Arzan memperlakukan Anj

Arzan dan Anjani bercerita tentang pengalaman mer

ntoleransinya lagi. Kalau Arzan memang menginginkan A

divisi. Di ambang pintu dia berucap, "Kalau

menatap lekat Raisa. Tubuhnya sudah kaku sejak t

au ...." Air mata Raisa jatuh. Apalagi dia bisa melihat jelas bibir Anjani yang te

mengambil kedua tangan gadis itu. "Kamu salah paham. A

mpas tangan Arzan dar

mau orang tuaku kecewa

ereka sebelum melakukan itu!" bentak Raisa

tergoda padanya?!" Bentakan Arzan kali ini benar-benar membuat Raisa terluka.

... c

s seperti sangat-sangat membutuhkanku. Setidaknya kalau mau terjebak dalam pernikahan seumur hidup sama kamu, biarkan aku menikmati

dalah gadis sok independen yang p

ara Raisa dan Arzan. Dia memeluk lengan Arzan agar pria itu

ya Arzan sudah dibutakan oleh tubuh seksi Anjani. Lantas Raisa

balik dan berlari perg

n mengejarnya. Apalagi sekarang sedang hujan deras. Bahaya kalau gadis itu pulang sekar

pun. Saat merasa jalanan sepi, Raisa langsung menyebrang. Tanpa menyadari bahwa dari arah kanan ada truk bermuatan besar yang mulai hilang kenda

AC

uling di atas aspal. Dia menubruk tiang lamp

mati h

yang Raisa

upnya adalah suara teriakan Arzan yang b

ilang perlahan-lahan, Raisa

kembali dan diberi k

menyelimuti dirinya. Hanya saja, dia merasa sedikit tidak adil. Mengapa kematian datang

mpuan berlari menerjang truk karena sakit hati di

t. Dia mengusap keningnya

h

, tu

annya bisa

u muda. Saat mengedarkan pandangan, Raisa juga melihat benda dan barang-barang asing yang bukan

ar yang kemudian dibuka. "R

g tidak kenal siapa wanita y

i piring, ya?" Wanita paruh baya itu masuk dan mulai membuka tirai-tirai

alah mamanya? Raisa masih ingat

kit dan menurunkan ka

Kakinya terasa kesemutan dan canggung. Pera

i dekat lemari. Di sana, dia melihat wajah orang lain tengah

ng

bilang, ini adalah tubuhnya? Jangan bi

, apa yang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Terpikat godaan Anjani 2 Bab 2 Bermesraan di Kantor 3 Bab 3 Kalah cantik atau kalah Sexy 4 Bab 4 Masuk ke tubuh wanita lain 5 Bab 5 Kehidupan baru Raisa 6 Bab 6 Pertemuan yang menegangkan 7 Bab 7 Rencana Balas Dendam 8 Bab 8 Ciuman ganas Zefan9 Bab 9 Malam penuh gairah 10 Bab 10 Rasanya membuat ketagihan 11 Bab 11 Pengalaman hebat dengan Direktur 12 Bab 12 Tidak bisa tidur dengan wanita lain 13 Bab 13 Berpura jadi jalang14 Bab 14 Pergi ke hotel 15 Bab 15 Mau dijadikan istri 16 Bab 16 Asmara yang tercium di kantor 17 Bab 17 Perjanjian pemuas Birahi 18 Bab 18 Godaan Zefan membuat Raisa Gelisah Basah 19 Bab 19 Raisa adalah Caca yang dulu 20 Bab 20 Ungkapan perasaan 21 Bab 21 Terbayang sentuhan Zefan 22 Bab 22 Rencana Raisa 23 Bab 23 Bukan seperti Zefan yang biasanya 24 Bab 24 Rasa penasaran Zefan 25 Bab 25 Raisa panik26 Bab 26 Sisa rasa trauma Zefan27 Bab 27 Bertemu Orang tua Zefan28 Bab 28 Rasa cemas Raisa 29 Bab 29 Zefan yang posesif 30 Bab 30 Tatapan Bunda Zefan 31 Bab 31 Hanya Raisa yang bisa32 Bab 32 Kegelisahan Raisa 33 Bab 33 Kesedihan Zefan 34 Bab 34 Keadaan Sulit Raisa 35 Bab 35 Kemarahan Sahabat Raisa Pemilik Tubuh 36 Bab 36 Kenangan akan Raisa Caca37 Bab 37 Menggoda Arzan38 Bab 38 Mempertanyakan perasaan 39 Bab 39 Jika ini Caca, lalu kemana Raisa 40 Bab 40 Anjani yang dibuat merinding 41 Bab 41 Berpura-pura 42 Bab 42 Memegang Project Besar 43 Bab 43 Pertanyaan menjebak untuk Arzan 44 Bab 44 Raisa hamil 45 Bab 45 Zefan memiliki anak lain dibelakang Raisa 46 Bab 46 Keringat dingin Raisa 47 Bab 47 Lamaran 48 Bab 48 Memanggil Mas 49 Bab 49 Bayangan Caca50 Bab 50 Kehamilan Raisa 51 Bab 51 Kasus Kematian Raisa 52 Bab 52 Kerjasama 53 Bab 53 Rencana menikah 54 Bab 54 Perihal cinta 55 Bab 55 Selidik Abi kepada Zefan56 Bab 56 Pernikahan 57 Bab 57 Anjani 58 Bab 58 Perselingkuhan 59 Bab 59 Datang menjenguk 60 Bab 60 Arzan keras kepala 61 Bab 61 Linda untuk Arzan 62 Bab 62 Kebingungan Raisa 63 Bab 63 Kegalauan 64 Bab 64 Rahasia Semesta 65 Bab 65 Apakah mungkin 66 Bab 66 Air mata Raisa 67 Bab 67 Memikirkan Linda 68 Bab 68 Perubahan Sikap 69 Bab 69 Menolak kenyataan70 Bab 70 Periksa71 Bab 71 Ungkapan 72 Bab 72 Menjadi Ayah73 Bab 73 Menginginkan Zefan74 Bab 74 Menyembunyikan diri 75 Bab 75 Penyelidikan 76 Bab 76 Cinta masa lalu 77 Bab 77 Akhir hidup Raisa 78 Bab 78 Apa yang terjadi 79 Bab 79 Meluangkan waktu 80 Bab 80 Mengulas Masa Lalu81 Bab 81 Intimidasi 82 Bab 82 Membeli Cinta 83 Bab 83 Pernikahan 84 Bab 84 Penculikan85 Bab 85 Ketahuan 86 Bab 86 Tertekan87 Bab 87 Kepanikan 88 Bab 88 Bukan orang bodoh 89 Bab 89 Pertemuan 90 Bab 90 Mengakhiri hidup 91 Bab 91 Bersiasat 92 Bab 92 Jebakan 93 Bab 93 Panik94 Bab 94 Tidak profesional 95 Bab 95 Menatap dari jauh 96 Bab 96 Sensitif 97 Bab 97 Tak sengaja 98 Bab 98 Bermain 99 Bab 99 Surat 100 Bab 100 Cemas