icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Two Sides

Bab 2 Aku Bukan Perempuan Lemah

Jumlah Kata:1205    |    Dirilis Pada: 03/07/2022

(Lee

ang hari apa, malam atau siang, bahkan aku sudah lupa kapan

bagian dari indraku pun berkurang fungsinya karena terus pad

rapa sekarang. Namun, aku bisa menebak, udara seperti ini selalu terasa di pagi hari. Kisara

dibuka. Telingaku dapat dengan mudah

lirih si pelayan dengan bunyi ingus tersedot. Sek

ak sakit karena perlakuan Tuan Minjun," tuturnya. Aku dapat me

," ucapku pel

annya. Jika saja ia tidak memberi tahu rahasia tuann

Maka, aku perlu mengikuti permainannya dulu, untuk kemudi

uan secepatnya mengel

"Hm, terima kasih. Tapi ngomong-ngomong,

engan topping potongan sayur dan suwir daging. Aku tidak tahu nama dari bubur yang dibuatnya, kare

minggu lebih. Biasanya pria itu akan datang setiap malam, tapi kemarin malam ia tidak datang. Ak

rbuatannya. Dia memang kasar, tapi tidak pernah memukul. Namun, tetap saja ak

kl

uruh pelayan perempuannya untuk keluar. Beberapa menit kemudian dirinya

ali lagi

? Merin

kan seorang pemerkosa?" pekikku

i kulihat, kau seperti perempuan baik-b

k saja. "Sudahlah, lakukan saja apa yang

kali dia mulai menghubungkan dirinya padaku. Menahan ketakutan dan mual secara bersama

gil jika didekatnya. Mungkin karena hal itu, perla

umnya, pagi ini aku men

la

n cepat

gi seperti dulu. Aku tidak menyangka, pengala

di dan mulai mengenakan pakaia

au mulai m

jangan

ya. Tampaknya aku harus member

ngga dia berkata demikian? Bagaimana ini? Napasku tercekat ke

anyaku dengan tubuh mu

Memukul dan memperlakukan diriku dengan kasar. Mengguna

rasakan sakit ketika ia memukul atau menyakitiku. Semaca

?" kalimat Minjun terhenti, "atau mun

dia mau melak

pernah menampakkan kelemahanku! Minjun Brengs*k!" Akupun tak k

e samping, seperti baru

sini aku masih mencoba mempertahankan harga di

ri sebelah kiri telinga,

manajer, maupun teman-teman, mereka sangat tahu sifatku. Hal sepel

i dari perempuan lain karena milikmu sudah

sekali jika mengingat hal itu. Tapi aku haru

tidak sedih. Yah, awalnya memang seperti orang depresi

pa detik membuatku semakin ngeri kalau tiba-

tiba-tiba d

terk

sung menyorot dari celah gorden yang terbuka. Alis t

" kata Minjun den

menukik indah. Warna matanya berbeda dari orang asia kebanyakan. Leb

ah itu? Si pemerkosa? Sadarlah kau Hayi! seruku dal

at a

id

ayan dalam posisi masih seperti ini. Menyeb

puan itu ketika masuk ke kamar ini. Bagaimana tid

n?" tanya perempuan i

ta makian ingin kuteriakan padanya. Namun, seakan terhipnotis,

yan tersebut segera berlari dan menutup kembali pintu kamar. S

u belum bisa beradaptasi dengan sinar matahari," j

-siakan hidupmu, karen

Seperti seseorang yang sudah salah bicara.

" tanyaku t

kan. Kau tahu rahasiaku d

ut ini mengatup. Duh, bagaimana ini

menatapku datar dan melengos begitu saja tanpa p

anku hampir hilang berkat selalu sendiri dalam kondisi yang sama berhari-hari. Sesuatu yang paling gila, aku sering merasa bahagia jika ia mengunjun

gaian otakku ada

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka