Suami Dan Mertua Tak Tahu Aku Banyak Uang
encang takut jika ibu melakukan perbuatan kekerasan, sedangkan
mana lagi ya lama-lama saya juga jengah melihat Ardan yang ga ada kemajuan, kalau bisa Bu Bes
ni memang halus tapi nyakitin, sama seperti h
ya, di hadapan orang banyak pula, segala perbuatan pas
ya lihat ibu
si, Bu Besa
padahal aku belum puas menyaksikannya dihina oleh M
ama Rista tersenyum senan
pintu keluar, aku dan Mas Heri
riak seseorang d
ernyata Ardan
semoga bisa membantu ya." Ardan mem
minjemin," ungkap Ardan
a Mama bukan untuk beli kebutuhan m
cewa, aku tak habis fikir dengan Ardan, ngasih ibunya uang dari
kok, dan sisanya baru dikasih ke Ibu, kasihan Ibu ga punya u
uk memalukan diri sendiri, yang dipermalukan memang ibu tapi
i mau pinjam uang sama kam
ngin terbang saja ke atas sana saking mal
Ardan menga
aku jadi t
aja engga, lain kali Mama ga akan biarka
rbeda dengan perlakukan bapak dan ibuku, mereka berdua memperlakukan mertuaku itu d
Ardan! Nih uangnya Ibu
a lembar uang berwarna merah ke dada
ia tak tahu saja hatiku bahkan lebih sakit dari yang ia rasakan saat ini karena hinaa
i kantoran, selama membujang aku sibuk membantu Ibu ketimbang kerja di
apan orang banyak kaya barusan, Ar
aku habis-habisan di depan tetangga, bahka
luh, aku harus segera ke kios untuk jualan, karena jam s
buka kios," bisikku di
jawabnya sambi
kan muka ibu yang memerah saat dihina di depan banyak orang
tu mengubah sifat buruk
ualan, gegas aku membuka kios, Alhamdulillah sudah
k siapkan dulu," ujarku
gnya kesiangan, biasanya jam sepuluh udah
acara sebentar,
beruntung Sela--adikku yang bungsu--sudah seles
ios pun sepi, Alhamdulillah aku bisa
ke dalam brankas ya, Mbak mau salat dulu, nanti ditemenin Nasya suruh
gantian ya
ajah kesal, tanpa permisi ia melangkah masuk ke
gas masuk
semua uangku?" tanyaku
hasil jualan barusan sudah masuk ke dalam brankas, dan benda
asa jualan udah siang baru dapat duit segini," pro
ta menghina pula, kukira ia akan berub
anan," cetusnya, lalu keluar da
ia melihat sikap mertuaku yang sesungguhnya, biasanya ia tak Sud
t saya dijambret!" teriak seora
udah banyak orang berkerumun, saat melangkah mendeka
sam