icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HASRAT, CINTA, DAN PENGORBANAN

Bab 5 Kekecewaan Alexa

Jumlah Kata:1048    |    Dirilis Pada: 27/06/2022

ngungan harus menjawab apa, tidak mungkin rasanya ia akan mengatakan bahwa kopi it

. Kamu bisa membuatkan lagi untukku lain waktu," jawab Bara, kali ini Bara mengamati Inara lebih lama. Tidak ia sang

Bara yang begitu sempurna di matanya. Ia tidak pernah menyangka sebelumnya kalau Bara akan bisa mengenalinya dengan mudah, dari segi penampilan, ia sudah sangat banyak ber

n Inara secara bergantian dengan banyak pertan

saya mengenalnya

nya yang begitu seksi. Ia melambaikan tangan ke arah Inara sambil mengembangkan senyum lebar di bibirnya. Untuk sesaat ia melirik ke arah Bara, ia sedikit merasa kagum dengan pen

menatap adiknya. Ia bergegas bangkit berdiri melepas jas yang melekat di tubuhnya, dan dengan langkah cepat berjalan menghampiri Alexa. "Apa

da zaman sekarang." Alexa melepas jas yang men

akan menuntutnya karena membuat

ihat Alexa menjadi pusat perhatian karena pakaiannya yang terlalu vulgar. Siapa pun yang bera

itu sudah sangat kuno, jangan samakan dengan zamanku sekarang

aruh penuh minat dengan lelaki itu. Ia memiringkan kepala sambil menatap Bara dengan seksama sambil menggigit jari tangannya pelan, ia merasa tidak asing dengan wajah pria yang saat in

a. Walaupun Alexa memiliki body yang aduhai seksinya, tetapi Bara sama sekali tak tertarik dengan Alexa. Di setia

ngkan kepalanya pelan. "Apa kamu lupa? Di

tika ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. "Oh! My God. Bara ...." Ia menggeleng pelan merasa tidak percaya dengan apa

yang lebih tertutup. Dadamu berukuran kecil tidak enak dipandang." Mata Alexa melebar menata

nara dan Bara

g sedang kalian tertawakan?" Ia kembali beralih menatap sang kakak. "Kamu j

da." Kedua tangan Raka menangkis tas milik Alex

anyunkan bibirnya. "Berikan aku uang," p

l mengembuskan napas dalam. "Sudah aku te

ku sudah menunggu," de

Raka mengulurkan benda tipis berbe

benda tipis tersebut. Ia berlari kecil mengitari meja menuju ke arah Inara dan mengelayutkan kedua tangannya ke l

g?" tany

pan. Iya sekaran

boleh mengajaknya,"

ikap kakaknya yang melarangnya. "Lagi pula ini sudah waktunya jam makan siang." A

siang denganku,"

mata, ia menatap Raka dan Inara seca

rasa terintimidasi dengan tatapan sahabatnya itu yang seolah s

atanya menatap Inar

an macam-macam, apapun yang kamu pikirkan tentan

edang aku pikirkan?"

tahu!" seru Inar

bisik Alexa, ia sama sekali tidak keberatan jika Inara mempunyai hubungan yang spesial

emua itu t

arah Raka. "Pak, tolong bantu saya. Jelaskan p

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka