Pelet Rindu
satu kotak ada yang digoreng, juga ada yang dikukus. Untuk air mineral kita yang isi, biar
lah, sahabat tercintanya--Risa, mendapat job. Orderan dari bagi
sus, Bakwan, Goreng Mie Sowa, apalagi ya, duh saya lupa. Yang
n lupa minimal satu rawitnya dimasukin. Enta
, memonyongkan bibirnya pertanda tidak suka. Lisda sempat
ajuli dan Ranti baginya seperti selentingan angin
a pejabat baru kepala tata usaha--Lisda. Farid sama sekali tidak menyangka Lisda dikirim
pir dua tahun sejak Mariana menolak putra semata wayangnya menikah dengan gadis yang sudah dipa
h hati. Lima tahun menjalin cinta, lalu, ditolak sosok bernama ibu tanp
, berpendidikan, cakap, cerdas dalam banyak hal. Kemudian mengganti sosok itu dengan seorang Risa, perempuan kampung, monoton, hanya tau rumah dan bisnis kec
h pakaiannya di kantor Farid, berteriak seperti orang gila di hadapan ora
ukan apapun demi Lisda. Sayang dia tidak bisa memilih antara w
sa. Serta alasan sang Bunda menolak Lisda. Sepenasara
ri ibunya. Sampai hari ini. Mariana tidak pernah memberitahu alasan it
menyukai nasi dengan sambal balado. Makanlah!" Lisda
a membuat ketagihan, masakan
da. Semua kenangan seakan berlompatan da
g menyapa, lima enam hari, saling kembali memberi perhatian tak l
id!" teriak Mariana dari arah dapur. Ia
gganannya
, mulai sekarang
engintip dari balik seorang wanita ya
sa yang sama sekali tidak Farid kenal. Sekarang harus mencintai a
a lakukan
atau demi ke
elirik tajam pu
lihanmu. Tinggal mandiri, mama ingin Risa tetap di sini. Tapi, setelah perceraian kalian, jangan pernah menyesali yang sudah terbuang. Hati wanita bukan
Farid
kir kamu bisa jadi kepala sekolah di usia segitu tanpa bantuan mama. Hmm, t
minta m
p Farid dengan sorot menyedihkan. Ia tidak pe
s. Di saat orang lain tersemat gelar semata wayang san
e menengah pertama negeri terpopuler. Setelah lulus, Mariana mewajibkannya masuk ke Men
r Farid bayar ojeknya
Ibunya orang baik, hanya mata kamu sudah buta oleh cinta, suatu hari kamu akan menyesal. Jalan
yatim. Tentu saja bertuah. Pembawa keberkahan di rumah mereka. Sadar atau tidak, Farid diang
ap sendi tubuh Farid. Ia tidak lagi bisa m
balik kemudi. Menimang ponsel keluaran
g pertanda
ar kalau kamu udah cerai. Mau t
dari
Ada yang mau aku sampaikan menge
a mobilnya parkir di halaman Cafe klasik dengan desa
h l
" Lisda langsung meraih tangan Farid, menyalami, mencium punggung tangan itu, me
s, mengusap pucuk kepala Lisda. Mereka setiap hari bersua.
si Risa
g memang tidak bertanya kap
h bicara
a. Dia memberikanku waktu enam bulan, enam
. Dia seperti pembawa sial untuk lelaki di dekatnya. Cerdik mengumpul harta mendekati secara
mu? Aku ng
Setiap ada acara sekolah, konsumsi dipegang oleh Risa. Bahkan acara pelatihan guru-guru di luar daerah kok bisa d
sebagai kepala sekolah. Risa sudah mengenal semua orang-orang di sekolah. Karena mantan mertuanya ketua UMKM tingkat
manfaatkan jabatan. Karena Risa, saat ini ... berstatus istri k
terkesan menjatuhkan. Agar Farid berpikir kemudian menyuruh Emi
rsimpan, gagal
an mini bisa itu menghampiri pelayan, ia mengikuti suaminya ke cafe bambu dengan izin Mirna
ngak bi
ya hanya ingin menunjukkan diri, sama sekali tidak
. Berlandas kasihan ia memberi nampan berisi jus Lemon d
mor tujuh tempat Farid dan Lisda tengah bercengkrama
a yang hendak berhamburan. Risa menaruh nampan di
r keduanya baru saja terlepas tepat saat dehem
is