My Little Promise
dari tadi tidak tenang terus memikirkan Alan, suaminya. Entahlah mengapa. Dari tadi hpnya mati karena kehabisan baterai
, karena ponsel Alan tidak aktif. Bi Asih yang sedari tadi melihat kelakuan no
oleh Alan agar Rena tidak kecapean untuk m
uk dulu nyonya kasihan bayi yang ada diperut. Tuan
hat jam yang berada di dinding menunjukan pukul sepuluh malam. Bi Asih yang mendengar bingung
karang. Bi Asih memang baru jadi pembantu di rumahnya tapi Ren
n tuan pulang," ucap Bi Asih. Bi Asih
ika mendengar ucapan Bi Asih
yang belum pulang. Sudah jam sebe
u m
puluh
u j
a
pintu rumah karena Ia sudah tidak tahan untuk tidur. Semo
**
hawatir dengan suaminya itu karena dari malam belum pu
gan sigap menyenangkan Rena. Pasti hormon ibu hami
da di tangga melihat mommy
erkaca-kaca. Rena segera menghapus air mata ya
anya mencemaskan Daddy," ucap
tanyanya lagi. Rena tidak
ti
lari ke arah pintu Alika pun mengikuti mommy i
s, tapi hati kecilnya sakit saat mendengar tangisan kencang mommy. Dengan berlari p
ika pelan sambil berjo
ngan erat. Ia mendongak pelan dengan tatapan khawatir melih
ak pulang, Re
ta wajah datar. Ia hanya diam tidak membalas pelukan Rena. Rena yan
gkan wajahnya ia tak tahan melihat waja
kantor?" tanya Alika. Alan hanya di
mas Rena tanya. Re
ya menangguk toh pasti Allan sedang cape sekarang.
*
adi saat berpapasan dengan Mom dan Dad, Alika berpamitan kepada mereka berdua untuk bermain di sekitar komplek,
ika tadinya Alika ingin bermain bersam
umah Axel, di sanak
ke arah perumahan ya
dengan wajah cemberut karena tidak bisa memencel
main?!" teriak Alika. Tidak ada j
A MAU MAIN!" teriak Alika denga
sedari tadi sedang sarapan pagi
ucap Diana seraya menyodorkan
serempak menatap anaknya itu yang sedari
am dengan wajah kosong lalu menyeringai kecil. Mereka berd
dengan perlahan melirik pisau
aru Axel yaitu Alex. Yah ini sekarang A
rlahan. Tapi tiba-tiba Alex memegang pisau kecil yan
merebut pisau kecil dari Alex tapi dengan sigap Alex beranjak dari
era mengiris tangan dengan pisau.
sayang!" te
Alex tapi Alex dengan cepat menekan p
ngkan bayangan-bayangan menyakitkan dari pikirannya dengan menyakiti dirinya sendiri. Tapi tindakan yang di lakukan Alex terhenti k
DA AXEL GAK,
emberut ia mengedor gerbang lagi dengan
gera mendongak ia melihat Axel
ap Alika dengan wajah masam. Alex yang melihat pun terkekeh p
gkah mereka tak luput dari Varo dan Diana
ucap Alex menjelaskan. Alika tidak mengerti, iya bingung. Alex yang meli
ta merah itu namanya Alex. Tapi j
coklat Axel. Axel punya kembala
Alex tidak bertingkah menyeramkan lagi. Mereka berdua meng
ama Alex ada dalam satu tubuh," ucap Diana menjelaskan kepada Ali
atu tubuh," ucap Alika perlah
r ada teman di rumah," b
bisa," jawab Varo kepada Alika lal
ertanya. Varo tak menjawab. Diana memb
antornya Ia segera berpamitan kepa
ambu