icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MAFIA REVENGE & LOVE

Bab 4 04 — Siksa Mandi Air Es

Jumlah Kata:1729    |    Dirilis Pada: 22/06/2022

tidur dengan (diantara empat) hewan buas yang kadang saat mereka menguap, membuatku merinding. Takut saja jika

di tempat yang sama dengan hewan pemangsa rantai makanan teratas tersebut. Itu cukup menakutkan. Aku yakin, dari

at hewan menatapku, lalu kemudian memilih tidur lagi di lantai, persis seperti anak kucing yang ada di rumahku, tidur setelah merasa perut mereka kenyang. Sesekali mereka mengaum lagi, jelas

ngis? Buang-buang tenaga saja. Amat menjengkelkan. Tetapi apa boleh kat

dan tangan. Aku banyak diam sejak semalam. Leher terasa kebas, kaki dan tangan terasa berat, menahan beban ran

untuk mengikatkan badan ini dengan rantai-rantai karat, pria itu datang. Pakaiannya masih sama, setelan jas rapi, tetapi kali ini menggunakan w

Zacky menyamakan posisinya dengan tubuhku. Jongkok di depanku, tangan kasarny

. Mulutku tidak bisa

ikir malaikat untuk kakakku. Dia menjaga kak Irma sepenuh hati, menyayanginya dan memperlakukannya—layaknya seperti seorang ratu. Tapi ternyata aku keliru. Dia tidak seb

ya kenapa aku melaku

g percakapan. Pria itu merespon cukup tenang, ma

lah primadona kampus. Aku benar, kan? Sampai pada suatu hari, seorang pemuda menyukaimu. Kamu pasti tahu namanya. Dia pemuda yang jatuh cinta

hubungan, tetapi pada kenyataannya kamu malah jalan dengan pria lain. Hei, coba pikirkan dan bayangkan bahwa kamu ada dalam situasi itu. Seorang wanita me

iri, padahal apa yang dilakukannya bisa saja ada jalan keluar yang bisa diselesaikan. Tapi, yah namanya juga anak muda. Kadang mereka masih labil dan belum dewasa dalam mengambil keput

rkan pertanyaan, tidak sabar

kisah selanjutnya.” Tangan pria itu menyelinap masuk ke dalam helai r

gis kesakitan, akan tetapi aku harus menahan segalanya. Aku tahu, pria ini p

aku ingin menyiksamu sampai mati. Membalaskan dendam pria yang sudah kamu bunuh empat tahun lalu. Dia adikku. Kamu membunuh ad

a dari telingaku. Tatapan

. Membuatnya jatuh cinta padaku, lalu kemudian aku memperalat dia untuk lebih dekat dengan

-benar telah jatuh hati padaku, maka di saat itu aku akan membuatnya sejatuh-jatuhnya, hingga dia tidak bisa bangkit. Bagaimana caranya? Tentu saja seperti

luarga kalian. Bapak tua dan ibu tua tidak berdayamu itu bakal membencimu. Itu point pertama. Di sisi lain, Irma juga memupuk kebencian pada adiknya. Dalam situa

a. Jelas di sini kamu adalah targetku. Karena sebenarnya sasaran empuk hanya ada pada kamu, gadis tolol itu. Untuk kelua

ta. Sepanjang dia bercerita, aku hanya bisa meluruhkan air dari pelupuk netra. Dia bertindak begitu seakan dia telah melakukan tindakan yang

ghapus air mata di pipi. Aku menangis tanpa suara, m

nal Dion, kan? Jika kamu kenal, maka dia adik kesayanganku. Adik

aat jauh menelusuri ingatan, aku akhirnya ingat bahwa Dion memang seorang pemuda yang empat tahun lalu pernah bilang menyukaiku. Tapi masala

lain. Saat makan siangmu tiba besok, kamu harus berebutan dengan hewan-hewanku. Pokoknya kamu harus bisa

apikan pakaiannya yang tida

ing mentah, aku akan mengeluarkan kamu dari sini. K

-lagi menyisakan aku sendiri dengan empat hewan buas. Aku menangis

apus air mata. Tubuhku terasa lengket, tangan dan sekujur badan dipenuhi debu men

un yang datang bukan pria yang sama, melainkan pria berbeda. Itu pria kemarin. Ras

itu kemudian tepat di depanku, lalu mengisinya dengan air bersih. Di saat bersamaan, cawan air minum milik empa

an manusia sekitar jam tiga sore nanti. Tapi tuan meminta

ut sama sekali, tidak pula pada lawan bicara. Aku bersikap cuek. Aku tak mau menerima welas asih. Aku tidak butuh

bertindak ala kadarnya. Barangkali dia sudah berusaha melakukan yang terbaik. Mau diminu

ni waktunya para peliharaan dan tawanan mandi. Maaf jika kami agak lancang. Sebelum ini kami belum pernah bersikap lembut pad

tu bukan urusanku!” Aku berteriak, kesa

gguk, sesaat kemudian perg

n buas dapat siraman air cukup banyak yang diku

sampai di ujung siraman air, kurasa air itu berubah jadi dingin. Rupanya air itu diganti dengan air es. Tubuhku mendadak menggigil. Tetapi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 01 — Bukan Irma, Tapi Aku! 2 Bab 2 02 — Ancaman Itu Nyata 3 Bab 3 03 — Gudang Hewan Buas 4 Bab 4 04 — Siksa Mandi Air Es 5 Bab 5 05 — Pria Itu, Dion ....6 Bab 6 06 — Makanan Basi Vs Pir Layu 7 Bab 7 07 — Dia Tidak Sekarat 8 Bab 8 08 — Tinh si Gadis Vietnam 9 Bab 9 09 — Memohon di Bawah Zacky 10 Bab 10 10 — Pekerjaan Utama 11 Bab 11 11 — Rindu Kehidupan Normal 12 Bab 12 12 — Tato Adalah Tanda 13 Bab 13 13 — Namanya Indah Juga Indah 14 Bab 14 14 — CPO vs EU15 Bab 15 15 — Pungguk Merindukan Rembulan 16 Bab 16 16 — Kisah Cinta Dion 17 Bab 17 17 — Ulan Bator & Great Wall 18 Bab 18 18 — Ingatan Masa Kecil 19 Bab 19 19 — Raja Surga di Taman Eden 20 Bab 20 20 — Target; Irma 21 Bab 21 21 — (Mendadak) Merasa Iba22 Bab 22 22 — Serangan Jason 23 Bab 23 23 — Tertawa Bagai Bulan Sabit 24 Bab 24 24 — Rencana Datang ke Ibukota 25 Bab 25 25 — Hantu Penunggu Silo 26 Bab 26 26 — Data Penting Klien 27 Bab 27 27 — Jamuan Malam 28 Bab 28 28 — Rekaman Suara & Jejak Indah 29 Bab 29 29 — Indah Balas Menyerang 30 Bab 30 30 — Tidur Denganku, Dengan Manu 31 Bab 31 31 — Tinh, Hadiah Ulang Tahun 32 Bab 32 32 — Tulisan Yang Mengubah Segalanya 33 Bab 33 33 —Ingatan Enam Tahun Lalu 34 Bab 34 34 — Kebun Sankeien & Kuil Shomyoji 35 Bab 35 35 — Istri yang Malang 36 Bab 36 36 — Acara Kacau37 Bab 37 37 — Duel Sengit 38 Bab 38 38 — Nakamura Junior Terjatuh 39 Bab 39 39 — Malam yang Panas 40 Bab 40 40 — Mari Kita 41 Bab 41 41 — Mengunjungi Kakek di Danau Toba 42 Bab 42 42 — Kami Benar-benar Akan Berpisah 43 Bab 43 43 — Kami Telah Bercerai 44 Bab 44 44 — Mahar Untuk Indah 45 Bab 45 45 — Mantan Nyonya 46 Bab 46 46 — Bidak Catur 47 Bab 47 47 — Isu Peralihan 48 Bab 48 48 — Orang Gemuk49 Bab 49 49 — Dylan Nakamura Tewas 50 Bab 50 50 — Tinh Penjual Informasi 51 Bab 51 51 — Eroz Tidak Menduga 52 Bab 52 52 — Melepas Dosa Masa Lalu 53 Bab 53 53 — Menemui Paman di Roma 54 Bab 54 54 — Pertarungan Tangan Kosong 55 Bab 55 55 — Situasi Malam Itu 56 Bab 56 56 — Membantah Kakek 57 Bab 57 57 — Tangisan Pertama 58 Bab 58 58 — Aku Harus Bertanggungjawab 59 Bab 59 59 — Perceraian itu Tidak Sah 60 Bab 60 60 — Curiga Hamil Besar 61 Bab 61 61 — Ucapan Manis 62 Bab 62 62 — Menemui Psikiater 63 Bab 63 63 — Aku Tidak Mau Begini 64 Bab 64 64 — Rencana Pergi ke Australia 65 Bab 65 65 — Aku Sungguhan Hamil 66 Bab 66 66 — Aku Setuju Menemuinya 67 Bab 67 67 — Menuju Pallazo Mafia 68 Bab 68 68 — Zacky si Triliuner Muda 69 Bab 69 69 — Hamil Kembar Tiga 70 Bab 70 70 — Perubahan Sikap Kak Zacky 71 Bab 71 71 — Pembahasannya itu-itu Saja 72 Bab 72 72 — Ciuman Panas 73 Bab 73 73 — Dia Melakukannya Cukup Sering 74 Bab 74 74 — Mereka Tidak Merahasiakan Sesuatu 75 Bab 75 75 — Kak Irma Menjelaskan 76 Bab 76 76 — Ciuman Panas pt. 277 Bab 77 77 — Kak Zacky Lebih Manja 78 Bab 78 78 — Kami Akan Ke Kota 79 Bab 79 79 — Suami Paling Menawan 80 Bab 80 80 — Rencana Makan Malam 81 Bab 81 81 — Panggil Aku Sayang 82 Bab 82 82 — Mama Bidadari 83 Bab 83 83 — Dia Pamit Pergi 84 Bab 84 84 — Tetapi Belum Berkabar 85 Bab 85 85 — Namun Dia Kembali 86 Bab 86 86 — Membawaku Pergi ke ....87 Bab 87 87 — Hotel & Makan Malam Romantis 88 Bab 88 88 — Dan ..., Kami Melakukannya Lagi 89 Bab 89 89 — Kemudian Aku 90 Bab 90 90 — Dia Selalu Rindu 91 Bab 91 91 — Hingga Ingat Masa Lalu 92 Bab 92 92 — Tuan Cucu 93 Bab 93 93 — Namun Biasa Membuatku Menangis 94 Bab 94 94 — Juga Tetap Pergi 95 Bab 95 95 — Padahal Dia Paling Dibutuhkan 96 Bab 96 96 — Paman Diego Diselamatkan 97 Bab 97 97 — Dia Dion Palsu 98 Bab 98 98 — Namun Dia Sungguhan Dion 99 Bab 99 99 — Plot Twist Ter-membingungkan 100 Bab 100 100 — Papa Paling Egois