Gairah Liar Sang Dosen
masuk kuliah. Sejak itulah Edwin
ngirimkan vidio dan pesan suara yang ber
, pria itu memang benar-benar ingin menunjukkan pada Keish
ernyata, Arini lah yang datang menuju
jadi sering mengganggunya karena Edwin yang
sama istrinya. Jadi, lo punya kesempatan buat mencoba dekat de
memberinya saran seperti
eh. Biar bagaimanapun, dia itu masih suami orang, Rin!"
ue ngeliat kejadian yang hari itu," ucapnya dengan wajah bersalah. "Gue gak tahu ya, Kei
sangat lebar. "Gak, ya, Rin! Sek
ndah, gue sama siapa, Kei?" tanya Arini d
alah sepele kaya gini. Terlebih lagi, entah apa yang akan Kei
edang mengincarnya? Tidak. Tidak boleh seperti itu,
a, Arin?" tanya Keisha
Kei," ujarnya dengan wajah yang
menatap sinis ke arah Arini. Lalu, m
lo,
Kei?! Gue belum
sekongkol sam
gitu saja. Ia merasa bahwa sekarang orang-orang yang
ni. Kepala Keisha rasany
Tok ...
endalikan. Baru saja ia memikirkan dan merasakan kes
u!!
a dosenmu, Keisha," jawabnya deng
kan dos
di jendela mobil Keisha yang terbuka lebar.
gan Bapak dan istri sedang tidak baik, sebanyak itu juga lah saya merasa bahw
enjalankan mobilnya. Sekalipun Edwin mencegahnya dengan mencoba
*
li berkuliah karena surat peringatan
lu banyak mendengar ceramah yang dilantu
dengan nada mengejek.
isa gak sih kalau ngomong jangan gede-gede sua
ng dilakukan oleh Keisha. Sementara
isha berjalan dengan tatapan kesal menu
di depan pintunya dengan tatapan sinis. Ia tahu, hari ini pasti sudah pasti
ngan mata yang sangat tajam menatap Keisha yang meny
enyum. "Hallo, Bu. Sudah lama tidak berjum
yang sangat tidak penting seperti itu. Padahal, Keish
aya, Keisha! Sekarang, ikut saya dan harus ada yang kita bicar
yang akan terjadi pada dirinya. Lebih baik lagi
t wajah Edwin setiap hari meski se
iakan kesempatan seperti itu. Masih banyak anak yang ingin sekolah, banyak anak yang ingin kuliah tapi mereka
g jalan menuju ke ruangan wanita tersebut. Padahal
njauhi Edwin. Selebihnya, Keisha bukan
mengomel sepanjang jalan," sahutnya karena sudah benar-ben
h dengan pak Edwin dan keluar secara tiba-tiba dari kelasnya tanpa sebab. Apa itu mencerminkan seorang mahasiswa ya
nya bahwa Edwin lah yang memulai semua ini
liah saya, jadi biar saya yang memberikannya sebuah arahan dan tugas-tugas yang sudah ia tingg
ngaja dilembut-lembutkan, Bu Zura meng
tuk masuk. Ingin sekali rasanya kabur dari Edwin, tapi Bu Zura mas
ha harus masuk. Namun, s
aki buaya, ma