Dareena
a yang mengabdi pada Tuhan. Mengalir dalam darahnya jiwa bangsawan yang cerdas, kuat, dan tangguh. Kulit putih bersih, wajah dengan dagu lanc
lah digantikan dengan garis wajah keras, aura dingin, senyum kaku, juga hati baja. Tak ada yang senang ditinggalkan sosok w
a yang menyayat batin. Lebih dari itu, segala yang terjadi telah memporak-porandakan keadaan tanah airn
n ajaran agama yang menjadi tempat kembali nurani. Gospel memanglah menjadi tujuan utama, namun haruskah dengan segal
s, giginya bergemerutuk, tangannya mengep
�
areena. Sang guru tua renta jika dilihat dari punggungnya yang sudah melengkung itu memerhatikan
sar yang hanya diizinkan dengan tongkat kayu
ja akan patah jika digunakan untuk menghantam batu sebes
ecil, menegaskan keriput di sekitar bibir dan mata
ah batu itu dan mendapat pedang pertama mereka, Tuan Putri," ucap sang guru. Dareena memutar bola mata, bosan
u ia diberikan tugas konyol menurutnya; membelah batu dengan diameter 90 centimeter hanya menggunakan pedang kayu tumpul nan berat. Pagi dan sore Dare
saksi betapa sering sang putri mengenang Ivina lewat langit kelam, juga memanjatkan pinta pada simbol salib yang menggantu
wanita penjual parfum, tapi sedikit lebih baik daripada gadis penumbuk gandum. Beberapa kapal
ya yang kini sudah terbagi dua, walau sebenarnya masih bisa digunakan untuk berlat
ena
on di belakangnya. Sang kakak, Javiero berjalan m
ng ap
Dareena malah bertanya balik, membuat Javiero
naik tanpa sebab. Imigran gelap juga mulai banyak berdata
kenaikan harga mata uang sebab beberapa hal, harga pajak juga semakin naik. Membuat beberapa rakyat dengan taraf ekonomi rendah
pada benda di tangan D
ya takjub, tak menyangka benda
" jawab Dar
aro memberikanmu pedang ba
u terbelah, bukan ketika benda ini patah," ba
ati pada wanita sepertimu?" Dareena menanggapi dengan dengkusan. Candaan
lanjutan dari candaan Javiero. Angin musim gugur menyapa
rang yang besar." Ucapan Javiero sontak mem
an dendamnya dekat sudah. Netra abu-abu gelapnya mangilap, gigi atas dan bawahnya saling mengatup. Javiero bukan tak
entah sudah berapa kali terucap saat frustrasi kini keluar lagi dari mulutnya. Dar