Petal's of Scar
. Tangannya mengelus batu nisan bertuliskan "Anya Adhinata" tersebut deng
itu dalam tidak akan mungkin bisa terhapuskan dalam waktu singkat kendati ia sudah mem
naas ini tidak pernah terjadi, dan ketika ia membuka mata pada esok hari, Hazel masih mendapati Anya tertidur dalam pelu
erpisah dengan cara seperti ini? Harusnya saat ini ka
g kekasih. Menumpahkan kesedihan dalam hati yang seolah tidak bisa disembuhkan. Sungguh, berpura-pura bahagia bukanlah perkara mudah. Setiap kali Hazel tersenyum
i antara ruang dan waktu yang mana hanya akan memberinya dua pilih
? Kau datang ke rumah sakit untuk beroba
il tersenyum puas muncul dalam benakknya. Membuat tangisan Hazel berubah menjadi gera
n tangan ini, aku akan memberinya hukuman yang bahkan tidak pernah terlintas dalam benaknya. Aku
a. Jika kalian mengira Hazel sudah kehilangan kewarasan, ya, mungkin itu benar. Sebab setelah kepergian Anya, sisi manusia
dadanya. Emosi yang akan Hazel luapkan di tempat dan waktu yang tepat. Dengan cepat ia mengeluarkan smartphone d
bersikap baik layaknya pangeran dari negeri dongeng. Hazel memerlukan 'sisi baikn
. apa kau sudah
sedalam-dalamnya. Kemudian membuat kesepakatan,
baru mau maka
ban polos itu dari ujung telepon. Senyumnya inda
waban tergagap bercampur malu. Hazel terkekeh renyah untuk menyempurnakan a
sakit," pungksanya kemudian menutup telep
*
zel selalu muncul di halaman utama majalah bisnis karena para awak media begitu mengagumi usaha Hazel membangkitkat perusahaan milik sang ayah yang
h, dengan sorot mata teduh yang mampu membuat wanita mana pun lupa bernapas sekian detik ketika bertemu pandan
fat dermawan ayahnya di dalam lingkup perusahaan yang dipimpinnya. Sifat tersebut membuat
tiap insan pasti memiliki sisi baik dan sisi buruk. Begitu pun Hazel. Dalam kasus ini, Hazel akan memperlihatkan sisi baiknya kepada orang
belum Diandra mencetuskan perjodohan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Saat itu
a pindah ke ibu kota. Entah itu cara Diandra untuk membungkam Hazel atau bagaimana? Karena seingat Hazel
tu berasal dari keluarga mana. Sekali pembun
n pedal gas dalam-dalam sehingga membuat mobil sport-n
*
k sekali h
r hebat. Gadis itu tampak termangu sepersekian detik, lalu buru-buru menundukkan kepalanya. Sungguh suara lembut Haz
dirinya sendiri. Kenapa dia harus mengatakan terima kasih? Tunggu, 'teri
aian yang dikenakannya saat itu. Kenin
am dari Renata, dan jilbab polos putih yang menjuntai hingga sebatas perut. Penampilannya sangat bertolak belakang dengan Hazel yang berpakaian
an. Entah mengapa, tiba-tiba kepalanya nge-blan
atan gugup ini. Sungguh, aku tidak ingin membuatnya
ersama sang calon suami. Tempat itu cukup ramai dan mayoritas pengunjungnya adalah pasangan muda mudi. Ada y
ri segi design interior ataupun exterior, juga lokasi. Tempat itu terletak di pesisir pantai dan bangunannya mengambil konsep saung berdinding kac
it biru tanpa awan. Seketika perasaan gugup Sora berangsur mereda saat netranya menatap langit. Saat itu san
yukai tempat
Sora terkesiap. Ia buru-buru mengangguk unt
ih tempat. Jujur, awalnya aku ragu membawamu ke tempat sederhana seperti ini. Tapi, mengingat nama
d dari perkataan Hazel? Namun, ketika mata mereka bert
t pasti sangat melelahkan bukan? Berlari ke sana kemari untuk melayani pasien. Aku berpikir, pasti kau memerlukan
am kesibukannya Hazel sempat memikirka
nta padanya. Jatuh hingga sedalam-dalamnya. Tanpa tahu beribu-ribu duri tajam tengah mena
memperlihatkan perhatian palsu yang ter-cover begitu sempurna. "Ka
ntukku?" tany
Karena aku tidak ingin kau ja
u yang disediakan di atas meja oleh pelayan. Ada salad ayam, bola nasi sayur dengan taburan wijen di atasnya, tempura udang, ai
da hal penting yang ingin kubicarakan denganmu,
annya dalam diam. Gadis itu tampak makan dengan lahap, namun tetap menjaga etika. Saking fokusnya pada makanan Sora tidak menyadari Hazel
pemalu dan tidak banyak bicara. Benar-benar tipikal wanita penurut. Tapi, Hazel tidak akan
elagi kau masih bisa meni