Bukan Istri Sempurna
l
g, sebuah tamparan dia dapat pagi ini,
aninya kau tidak pulang.
anaknya pamannya ini yang jalang, hamil tanpa seorang suami dan sekara
i, satu tangannya belum turun dari
-jangan kau baru saj
e
up p
satu alisnya. "Kenapa? Mau protes? T
berstatus pamannya ini yang memohon untuk mengadopsi Kayana di saat ibu dan bapak Kayana mengalami kecelakaan mobil dan meninggal di tempat. Awalnya
akan pekerjaan rumah, jangan harap siang ini kau
ong dan ternyata Kayana tidak pulang tadi malam. Dia sudah meminta Santi-istrinya untuk membuat k
awab Kaya
ri membaca surat kabar pagi ini. Netranya beredar mengamati sang kepon
engan sebuah kopi di atas nampa
n nasi goren
ngkir kopi dan menyeruputnya. Kopi buatan Kayana memang tidak ada duanya, selalu enak dan
seperti itu? Kau tidak
hu jika dia baru saja kehilangan mahkotanya. Memang perkataan itu diucapkan cukup santai, t
njual perawannnya, toh uang dalam amplop yang diti
mal mungkin agar tidak ada yang tahu
ak ada yang beda. Aku pam
a bagus, kerjakan itu, ingat itu baju kon
n berjalan buru-buru ke dapur, sudah
man kabur saat ketahuan hamil. Entah kabur atau hilang, sama saja sih, sama-sama
t dari rumah. Jika kalau tidak, jangan ditanya, waktu istirahat Kayana hanya saat malam tiba. Sisanya
peninggalan sang ibu, namun paman dan bibinya melarang untuk menggunakan, kata mereka cuci pakai mesin cuci itu tidak b
bener, janga
del-ondel tadi." Kayana me
u mau?" tanya dengan wajah semakin memerah, bahkan
anyanya lagi, wanita yang memakai pakaian keb
a pertemuan deng
kerjaannya. Meladeni bibinya tidak akan habis, terkadang tingkah bibinya membuatnya geli, ba
kit di bagian bawahnya. "Kurang ajar lelaki itu. A
reka pasti tahu mengapa dia bisa tidur dengan lel
*
ak
embuat kedua sahabatnya
ereka serentak de
n soal tadi malam. S
gi-gimana?" ucap An
bisa mabuk sedangkan yang aku pesan itu jus j
tahu, Key," s
ebih tinggi, dia benar-benar butuh penje
enang. Sebenarnya t
a seka
, Key,
erawananku hilang tadi malam. Kali
au
rkan Anisa berbicara lebih ban
orang lelaki yang menawarkan kami uang dan meminta untuk me
ku
ya men
kalian beri aku obat memabukkan?
tu berharga dalam hidupnya. Mungkin bagi mereka keperawanan bukan hal yang harus di jaga, bisa saja ditukar dengan uang begitu saja. Tapi tidak untuk K
arena menyesal punya s
mi khilaf, kami khilaf
sudah kecewa. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, dia sudah tidak suci lagi. Tid
p dada. "Kalian
g pengusaha properti," j
kant
kamu bisa lihat beritanya di
enatap sendu kepada keduanya
k lama, bahkan untuk keluar saja dia harus curi-curi, saat
ana lag
i," gumamnya pelan. Kemudian berjalan menuju pintu, sa
as
a men
Bukankah aku la
a seb
Paman, sakit..
yang kurus itu menerima setiap pukulan, bahkan ini sudah menjadi makana
u larang itu nurut.
cukup deras. Sesampainya di kamarnya, dia menghempaskan tubuhnya
aku b