icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dalam Isak Cinta

Bab 5 Kenangan

Jumlah Kata:2147    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

sta

dari luar membuat Gladys dan

in dia,

g mencekal kerah baju Arga dan mendorong cow

n yang bikin G

marah. Memangnya siapa yang tidak tahu, kalau Gista selama ini mengejar-ngejar A

ain dia!" Arga menepis t

dulu adalah sahabat satu geng dan kini h

alau cewek itu berpindah hati kepada Arga, i

, kita pergi

ke luar dari ruangan itu karena tidak mau gadi

i Ar

saat Gladys ingin t

sedikit tidak nyaman karena Arga mencekal tangannya cukup kuat hingg

aa

darkan punggungnya ke dinding, matanya

o!" sambungnya, jadi itu alasan Arga menarik

ak pap

terbuka dan menatap Gladys deng

lu bilang

ngeluh?" tanya Gladys

at tangannya untuk menyentuh pipi

tiba itu membuat Gladys salah ti

elalu bahagia di

ewek itu membalas tatapannya dan kini panda

u sadar dan keluar dari zon

ng masih terjerumus di dalam dunia kelam bersama Dito. Mereka memang

i kamu gak punya niat yang besar untuk keluar dari

i niat itu hanya akan terucap di bibir andai tidak ada Gladys

, Alisha nu

ut Gladys dan menyuruh gadis

lajaran kosong

a. Mendapatkan ang

pertinya semua mata pelajaran koson

yitkan keningn

Gladys, Arga langsung menggenggam tangannya

adys begitu sudah sampai di

dalam saku celana, lalu tanpa aba-aba cowok itu langs

kr

erucutkan bibirnya, saat tau A

k m

ikan ponselnya di belakang punggun

kakinya kesal dan ber

ngambek!"

" Lalu menyodorkan p

l Arga dan langsung menghap

ilang, jangan kayak g

oleh?" t

membuka kamera depan, lalu me

ajak

n langsung mendekatkan waj

kr

erhasil tertangkap ka

n!" ujar Gladys, sambil m

m foto itu. Senyum itu sangat teduh dan memiliki a

u ke mana?" ta

-dalam, menikmati pemandanga

n kita bisa sama-sama kayak gini

e dalam saku dan menyamakan

enoleh ke samping bersamaan dengan Gla

kut, ke mana p

engalihkan pandangannya ke dep

?" tany

in

tkan jawaban dari Gladys, bel

Gladys, setelah sebelu

ang bareng

ke belakang,

*

ista, membuat gadis yang sudah set

it

ersenyum lebar, lalu menggenggam ta

t kalau Arga yang ada bersamanya terakhir kali tadi. T

anya memang begitu, meskipun buka

anya masih sangat pusing untuk memikirkan banyak hal. Ia

rpaksa membuat Gista ke

anya Gis

undangan mewah bernuansa hitam

t, 'kan kalau hari i

eningnya, lalu mengan

mau datang ya

f, D

elum Gista menolak undangannya. Ia tahu Gista ti

lau Arga datang, tentu Gla

meskipun ia tidak yakin kalau nanti malam keadaannya

*

up membaik, setelah Gulam memberikan obat padanya. Pria itu juga tidak henti

deh, Gis. Feelin

cetus Gista yang kini masih s

urna malam ini dan m

uga udah cegah Gladys b

pantulan cermin. "Terus

leng setelahnya. "Dia udah

tang ke pesta itu, setelah tahu Gladys juga pergi bersama

k!" ujarnya den

iri dan menatap penampilan di depan standing mirror. Sebuah dress code hi

Gulam. Pria itu tidak bisa mencegah d

*

ll room hotel bintang lima, menjadi tujuan utama Gista kali ini

wok itu langsung melingkark

n Dito. Cowok itu mengajaknya masuk ke dalam

g di dalam sana menggunakan dress code berwarna putih,

ya marah. Gista menepis ta

sebuah seringai. "Hari ini, bukan cum

a di pinggang Gista dan memaksa ga

tamu undangan. Gista sendiri yang memang sudah biasa tampil di d

, saat itu pula pandangan Gista teralihkan oleh keberadaa

Seharusnya Gista yang ada di sana, duduk dalam satu meja bersama Arga. Tapi lihat sekarang, cowok

" tanya Dito saat Gist

tiba di panggung kecil yang sudah di dekorasi sedemikian rup

t dan memberikan sedikit sambutan. Sebelum acara inti benar-benar

buat kalian semua, dan juga cewek yang ada di samp

ingung, kejutan apa yang akan D

semua tamu undangan penasaran. Di

uka ini," bisik Dito t

cahaya dari proyektor yang mengarah ke salah satu dind

o lakukan. Sampai ia mendapatkan jawaban itu ketika sebu

hirin anak gak ber

bukan Gladys aja?

uah kejadian yang terjadi kemarin. Matanya langsung menat

au lahir dari rah

n papa, kalau akhirnya nyesel punya a

nya bergemuruh hebat dengan tubuh yang mulai melemas. Ia

ue mau lo pergi dari dun

ekolah yang berkumpul di dalam ruangan itu bisa mengambi

Prok

an yang mulai menyala, semua perhatian d

tanya Dito. "Das

rkan bebas di pipinya. Ia tidak menyangka kalau kejut

, karena malas di banding-bandingkan dan takut mendapatkan ejekan. Tapi kini, di ta

ul dada pria itu, lalu pergi

r Gista yang baru saja ke luar dari ruangan ter

kuin ke kamu, kamu masih

enepis tangan Arga. "Kamu gak

ya, dia tetap s

u menurut kamu!" Lalu pergi, melang

curkan oleh Dito. Cowok itu rupanya masih menyimpan dendam pada Gista, k

epat dan tidak berhenti meksipun rintik hujan mulai turun malam ini. Ia terus melangka

sta

mbuatnya menoleh, dan mendapati Gladys

dengan Gladys, memilih untuk melanjutkan langkahnya

Gladys dan kini mulai b

lakang. "Pergi lo!

a ma—Gis

ta melebar sempurna, lalu sebuah dorongan keras dari arah belakang membuat tubuhn

ak

setelah menghanta

dis yang tadi langsung berlari untuk mendorong tubuh Gista agar terhin

ersebut menabrak Gladys sampai membuat tubuh gadis itu terpenta

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka