Terjerat Cinta Dan Dendam
sedang menunggu Papanya yang akan menjemput dirinya. Menunggu jemputan itu tib
da-tanda kehadiran yang ayah juga belum kelihatan. Akhirnya ia pun memutuskan pulang dengan berjalan kaki. Ia berhara
n ada yang tengah berjatuhan dari atas sana. Ia pun mendongak, memastikan. Ternyata awan kelabu itu sudah membelah diri dan mengeluarkan isi kandungannya. Mes
u Mama menungguku dan cemas," ucap Friska deng
kat untuk pulang di saat hujan deras. Tiba-tiba dari belakang, Friska merasakan ada mobil ya
n deras. Mobil itu pun, semakin melaju kencang mengikuti Friska dan ia terjatuh. Karena rasa lelah, dan dingin dengan guyuran hujan, Friska tak sanggup melanjutkan perjalanannya. Se
Friska ke rumah sakit terdekat. Tidak ada rasa tanggung jawab,
ia menerima pesan bahwa Friska sedang berada di rumah sakit, akibat kecelakaan. Sontak m
aya. Dengan luka di wajahnya yang cukup parah. Ia pun bertanya kepada Dokter, bagaimana kondisi ana
iapa yang telah menabrak Friska dan tidak ada pertanggung jawaban dari orang yang te
kesayanganku, akan mendapatkan balas
enabrak Friska, sehingga Friska terbaring lemah di rumah sakit. Mama And
ri Papa Darwin memberikan bukti siapa yang telah menyebabkan Friska kecelakaan. Ternyata orang tersebut adalah rekan bisnis dari Papa Darw
ndin sedang menjaga Friska di rumah sakit. Papa Darwin pun menyuruh Agus untuk mem
aksa orang tersebut masuk menemui Papa Darwin di salah sa
mbawa saya kesini! Ada apa
a tahu, anda ada masalah dengan saya dan Anda dendam terhadap sa
abrak Friska anak dari Papa Darwin itu untuk membalaskan d
aha yang licik, dan kamu telah membuat saya dan keluarga saya hancur
pedas dari musuhnya. Lalu, ia mengambil sebuah benda tajam yang berada di meja makannya dan melam
? Mengapa, saya sangat bodoh
k buahnya yang sempat melihat dirinya membunuh Surya. Ia meminta kepada Agus untuk men
agaimana jika polisi tahu?
agar ia bisa menutupi pembunuhan itu dari orang lain. Agus pun mener
bernama Davin. Davin, tampak melihat Papa Darwin sedang membawa Papanya yang sudah terbaring lema
bersama anak buahnya Agus. Mereka pun melemparkan jenazah Surya Papa Da
apa salah Papa gue, mengapa mereka tega!" teria
epada keluarga Papa Darwin. Ia pun akan mengikuti perjalanan hidup kelua
*
an bersekolah dan menjalankan aktivitas lainnya seperti biasa. Papa Darwin,
ndah ke rumah barunya. Di mana, rumah tersebut adalah tempat kejadian