Teman Virtual Menjadi Teman Hidup
u sudah kewalahan menghadapi sikap gadis yang sedang menari-nari di depannya, b
gadis yang kini sudah berstatus sebagai mantan tunangannya itu. Sejak dulu Cherry tidak pern
ya melayangkan kecupan di pipi mantan tunangannya itu sebagai tanda kecupan terak
n hubungan pertunangan mereka. Langkahnya tertuju kepada taman ya
ama telah memutuskan pertunangan mereka, meski memakai gaun, tapi gadis itu tetap lincah untuk menggerakkan tubuhnya. Seja
pekik Shasha yang be
, suka sembarangan! Aku ga
et-joget sendirian? Malah tariny
kencan ya sama Rama
kursi yang tak jauh dari pohon, gadis itu terjatuh sempurna dengan gau
yang memukul gaunnya
lah teriak-teriak gak jelas. Kasihan banget anak tante Sabrin
bilang aku gesre
am gaun putih yang dia kenakan itu. Gadis itu terlihat gusar dengan kelakuan sahabatnya. Cherry b
jar aku." teriak gadis ya
atnya itu. Seketika Cherry menghentikan langkahnya ketika melihat sosok pria tampan itu yang berada di dekat Shasha, gadis itu
gar menjauh dari sosok pria tampan itu. Tapi sahabatnya malah terpesona d
njauhi pria tampan ini?" pekik Sha
anusia," uca
bukan manusi
tiba-tiba saja menghilang dari penglihatannya. Cherry berlari menghampirinya dan menyambar pergelangan tangan sahabatnya lalu membawanya
" teriak
terbiasa dengan kondisi tersebut hingga perlahan rasa takutnya sudah tergantikan dengan sejuta keberanian. Namun te
na sih, Cherry? Jangan membuatku penasaran," rutuk Shasha, yang menelusu
empat tersebut, tiba-tiba Shasha di kejutkan dengan kehadiran sepasang kekasih yang sedang
ekasih yang sedang bertukar cincin, gadis itu menjadi terharu karena adegan
pu melihat keberadaan sepasang kekasih yang sedang menyaksikan acara lamaran yang sedang berl
i gelar, gadis itu meminta Cherry untuk meng
menyeka air matanya, karena dia telah terhanyut dengan suasana romantis yang sed
u, bahkan ada yang lebih ro
ng saja. Sudah cukup bermain di dunia ima
aku juga lelah dan pengen istirahat. Tapi-" seketik
nku! Apa yang membuat kamu bersedih, Cherry?" de
nti kedua orang tuaku akan memarahiku keti
at Shasha sedikit panik, seperti yang dia tahu ketik
ry. Kita masih berada dalam dunia imajinasimu, jangan nangis atau nanti kekuatanmu menjadi berkurang." Shasha
melupakan kelemahannya itu, gadis itu segera memaksakan diri untuk tetap tersenyum dan mengantarkan sahabatnya pulang ke r
Sha." Cherry men
pokoknya kamu harus bantuin aku!"
"Ya sudah, kamu mau aku bantuin apa? Tapi jangan yang ane
dibolehkan menginap di rumah kamu ya, bol
tanya dengan kedua tangan, "Ya sudah, kamu boleh kok menginap di rumahku. Kebetula
yambar tubuh mungil itu dan memeluknya dengan er
in!" ucap Shas
maa
Maaf ya, Shasha." Cherry cengengesan, gadis itu kembali bersemangat saat men
, bahagia,"
ang gak?" tukas Cherry
buruan pulangin aku k
yanyiannya terhenti karena Shasha menempelkan jariny
u, ini sudah sore Cherry Anindya Ramandha. Tolong antarkan
ta pulang sekara