icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Semalam Dengan Si Bos (One Night Stand)

Bab 4 4 Kebodohan Reina

Jumlah Kata:1049    |    Dirilis Pada: 01/06/2022

odohan

angkah. "Sisca,

ekian detik, orang-orang yang ada di sekitar

oba mencari-cari alasan. "

Rein. Tentu saja ia tidak akan membiarkan gadis itu per

ing mengenal?" ta

oleh, hampir saja melupakan k

ud

el

E

jawab 'sudah', tetapi mendengar kata 'belum' dari bibir Rein, langsung menyerngitkan alisnya dan menatap gadis itu tidak

ak mengenalnya," ta

us asa. "Maafkan aku, tapi kejadian di S

?" suara Sis

ahun lalu itu kini sudah mengingat semua kebersamaan mereka di SummerLounge, sebuah tempat hiburan mal

a lelaki mana pun hingga detik ini. Kini Rein mundur selangkah, serta perlahan melepas genggaman Brandon dari lengannya. Gadis itu menggeleng.

L

dukannya. Rein berusaha keras mengontrol dirinya sendiri. Ia masih belum menemukan langkah tepat apa yang

ebar dua kali lipat lebih cepat dari sebelumnya. Gadis itu salah tingkah

inya hampir terdengar seperti s

perti ada layar televisi super besar tengah memutar ulang momen itu di hadapannya. Sepersekian detik kemudian gadis itu terhuyun

R

n Rein, tetapi langkahnya terlambat. Dan di saat yang sama ada seorang wai

UA

n minuman yang tadi dibawa waiters juga tumpah rua

pada Rein yang kini sedang berbaring di tanah. Sungguh mencengangkan. Semua langsung berbisik-bisi

ik-baik

at perhatian di tengah pesta pernikahan keluarga, tentu sa

ar isi hati Rein saat itu. Ia menatap Rein yang begitu menyedihkan. Sebagian gaunnya kotor dan tid

mbersihkan gelas-gelas yang tercecer. Sisca dan suaminya terbelalak

ta juga bukan kemauan gadis ini, 'kan?" suara Brandon yang tenang justru membuat semua orang

ada di sana langsung beroh-oh ria. Aksi itu begitu manis. Walau semua tau serta bisa melihat bahwa gaun

g gentleman. Lelaki itu tanpa rasa jijik merengkuhnya. Menyela

" bisik Brandon pelan. K

ahinya ke dada Brandon dan diam-diam mengendus wangi parfum lelaki itu. Sungguh, boleh percaya atau tidak, tetapi ar

*

r Rein begitu merek

ghela napas

tentu saja bisa ber

nomor berapa k

ak m

nya ken

, kubilang turunk

menunduk dan tidak berani mendongakkan wajah. "Jadi ini, balasanmu

di telinganya. "Me ... menyelamatkan?" sahut Rein sarkastis. "Bukannya

" sambung Brandon. Ia pun m

sar seka

. "Setelah mengendusku, kau justru b

ingin berdebat, gadis itu selanjutnya memilih untuk meni

kebodohannya sendiri hari ini. Tidak peduli dengan

an tubuhnya. Tanpa ia ketahui, ternyata Brandon masih mengikutinya masuk ke kamar dan duduk di sofa dekat

!" teriak Rein membab

engan tenang, refleks mendongak kaget. Oh, damn it. Bagaimana bisa

aku tau harus lanjut at

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka