icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Semalam Dengan Si Bos (One Night Stand)

Semalam Dengan Si Bos (One Night Stand)

Penulis: Granger
icon

Bab 1 1 First Met

Jumlah Kata:2000    |    Dirilis Pada: 01/06/2022

irst

u? Sinting," desis Rein. Sedetik kemudian, ia memukul setir mobilnya

IN

membutuhkan alkohol untuk saat ini. Tragedi putus cinta itu terjadi ketika Rein mendatangi apar

n justru nampak begitu menyedihkan-karena begitu pintu apartemen terbuka, pemandan

ersirobok dengan pantat yang tengah bergoyang di atas tubuh Leon. Begitu sadar mereka tengah dipergo

bergemeletuk menahan amarah. Mata lentik yang biasa memancarkan keceriaan, kini

rta hanya mengirimkan pesan singkat melalui chat aplikasi hijau yang berbunyi; 'Sudah lama aku menyembunyikan ini darim

mpat Rein tanpa henti

UU

di tujuan Reina Patricia Ellordi di kala gundah. Ia sudah tak peduli lagi akan bagaimana jadinya jika menikmati alkoho

berhasil Rein tenggak dalam waktu singkat. Air matanya terus berderai saat mengingat bajingan yang mencampakkannya hari

tru bermain api dengan jalang!" desis Rein menggebu-nggebu. Sed

baik-baik

ntuk menolongnya bangkit. Yeah, karena saking mabuknya

," ujar Rein singkat

ggilku jika membutu

di udara. Sementara Hugo Cuma geleng-geleng kep

membuatnya sadar bahwa ia tidak akan kuat untuk pulang dan menyetir setelah ini, sehingga akhirnya ga

bisa digunakan singga

t-awutan, Rein justru kembali keluar. Satu kali mabuk, nyatanya belum membuat gadis it

kaan. Membuat pelupuk mata Rein kembali mengembun. Sial, tetapi kini yang bisa dilakukanny

h. Untuk sesaat, ia berpikir bahwa lelaki yang menyapanya pasti tidak lebih dari pria jelek miski

g kosong." ujar pria itu lagi. "Tidak masal

dan mengerjap. Akhirnya, terjadilah adu pandang antar

mbuat dada Rein berdesir. Ditambah lagi, ketika Rein melirik ke bawah, g

n merk sepatu termahal di dunia. Dalam sekali lirik, Rein paham b

oo

begitu mendengar si pr

Rein bingung, tak

ya, "Mooi." Lalu mendekat dan berbisi

ein, lalu menuangkannya ke dua buah gelas. Gerakannya sungguh gemulai, hingga memb

hh

u justru menginvasi sebagian paru-parunya. Damn good. Kenapa aroma tubuh pria ini jau

pria tanpa nama

a Asia-Eropa itu cukup menggetarkan hati wanita siapapun. Bahk

ng lelaki lamat-lamat. Gila, kenap

u pergi saja?" tanya s

" jawab Rei

jarah, Rein tidak bersikap cuek pa

mabukkan itu ke udara hingga menimbulkan suara yang

a lelaki itu sambil me

kohol selain membuat akal sehatnya mulai bergeser, rupanya juga meningkatkan hasratnya dengan

ku, maka aku bisa menggaet pria lain ya

eks lagi, Rein pun mengambil alk

asi pahit yang menyejukkan seke

kutebak mengapa gadis semanis dirimu datang ke tempat ini

sabar. Tatapannya tidak terlepas dari

memenuhi permi

ajah tampan di hadapannya. Entah setan apa yang merasukinya, mun

rasa bisa menebus perih di dalamnya, meski Leon-si bajingan itu tidak berada di

antan kekasih?" Ali

Rein sont

a sumbang. "Celaka. Kurasa

ah memohon. Lucu sekali, berani-beraninya gadis itu memasang wajah menggem

ingin kau memenu

ur, dadanya mulai berdegup kencang. Ia penasa

k Rein, sementara tangannya yang lain meraih botol alkohol yang s

," jawab Rein

pitkan mata dan mengerling naka

elengkan kepalanya sedikit dan menatap wajah Rein dengan lekat. Membuat da

encicipinya

E

-sama rupawan, sama-sama tengah saling memancing dan menggoda. Meski seharusnya Reina lari

is itu justru meraih botol alkohol dari sang pria dan meneguknya sedikit. Sengaja,

U

n menempelkan bibirnya di atas bi

an itu mulai berpindah dan meninggalkan rasa manis bercampur pahit k

du dan tidak ingin berhenti untuk memagut. Tangannya bahkan refleks memeluk leher sang pria untuk

g mantan pacar, tetapi kali ini tetap terasa berbeda. Bagi Rein, ini adalah kali pertama ia melakukannya dengan p

gaja ia kalungkan di leher untuk menikmati momen yang ada. Namun saat Rein mulai men

? Tentu saja. Ti

gah, seakan bisa membaca isi kepala Rein dengan mudah. Sementara

anpa nama menangkap tubuh Rein kembali. Kali ini lebih erat dari sebelumnya. Me

engan sorot matanya yang teduh dan menen

u..

Swe

pipi sang pria sambil tersenyum. "Bolehkah aku..." Degup jan

tik. Gila memang. Dalam keadaan mabuk dan menyedihkan, Rein justru

na mulai tersadar jika dirinya melakukan kesa

R

ia itu menarik gadis itu l

ia heran. "Kau yang memulai, maka dar

tru pria itu yang mencium terlebih dulu. Niat Rein yang tadinya

buh Rein, membuat efek mabuk yang dirasakannya lambat laun mulai menghilang. Tergantikan dengan

kan lidahnya untuk mengabsen gigi serta rongga mulutnya semakin

sengal. Sepersekian detik kemudi

mbuatku suli

ya dan tersenyum. Bukan ciuman pertamanya den

kesadaran Rein sembari menempelkan dahi masing-masing. Tangan lelaki itu perlahan mere

seketika

malam ini kau yang memulai semuanya," ujar lelaki itu dalam. "Namun ketahui

Gadis itu tau betul, ke mana arah pembicaraan si pria tanpa. Tangan Rein pun

ga tinggal. Katakan, apa ka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka