Aku Simpanan Tante-Tante
sadar setelah tak sengaja mengingat peristiwa menyed
ke ponselnya di dalam genggaman. Pada layarnya tertera nama Tante
a mengangkat panggilan t
ng?" Suara Tante Silvi lirih dan m
di tangan kiriny
epetan, Sayang." Tante Silvi mendesa
ya. Sebentar lagi
da itu selalu menyelipkan kunci mobil di saku celana. Sebab situasi yang mendadak seperti barusan, pasti
tol yang cukup lenggang. Rumah Kebun yang dimaksud Tante Silvi adalah ruma
tetumbuhan, pohon buah-buahan dan bunga yang terawat rapi. Jika Tante Silvi menyebutnya Rumah Kebun, Andra
tam. Security-nya bergegas membuka pintu pagar. Kebetulan mereka sering bertemu. Tante
istimewa bagi pemilik rumah alias majikannya sendiri. Sehingga si se
k sabar dan berdering lagi. Pemu
depan, Tante. Bar
ke kamar Tante, ya. Cepat!" Desah
ia menyempatkan diri mengangguk pada Pak Udin-security-lalu melan
atas ranjang ukir besi, Tante Silvi telentang tanpa busana. Matanya merem melek memai
menghentikan kegiatannya itu. Tangannya yang lain malah terj
goda. Namun, tetap melangkah ke ranjang
, bantuin." Tante
ntuk diarahkan ke area pribadi milik wan
h menjadi bad mood. Jempol Andra membelai tonjolan kecil da
Cium, Ndra. Please ...
dra mainkan tonjolan itu. Sesekali mengulumnya, mengecapnya. Telunjuk Andra juga bergerak
ak karuan. Tangannya berusaha memasukkan kem
Andra sambar benda itu. Dilesakkan keluar masuk dan
melenguh panjang sambil meremas rambutnya sendiri. T
Andra te
sampe dari tadi." Bibir tebal hasil operasi yang di
, nih? Aku pulang, ya?" Andra s
ante gak bisa tidur nyenyak." Wanita hiperseks itu menarik
endurkan tali pinggang Andra. Membuka resleting lalu membe
habis tenaga. Bak bayi Andra diperlakukan oleh Tante Silvi. And
u gak ketemu
eleng. "Bel
i ini kamu p
tnya. Lidah wanita itu menjilat ujung kepala rudal Andra dan dua bolanya yang bergelantung. Jemari Tante Sil
i mengontrol diri. Andra tidak boleh kel
ikit kepala Tante Silvi lebih mendekat agar milik Andra bisa sepenuhnya berada dalam kuluman wanita it
cairan dalam mulut wanita itu. Tante Silvi tak marah
tahan. Abis Tante menggairah
k pelan pipi Andra. "Tapi kamu masih
h bangun lagi." Andra menunjuk ke ara
. Sekali lesakan, rudal pemuda itu su
t, dan menjepit. Selain operasi hidung dan bibi
bergerak naik turun di atas pemuda itu yang masih dengan posisi telentang. Se
ng dan berhenti. Andra bisa merasakan ca
erak. Kedua tangan Andra menangkap gunung kembar Tante Silvi yang kenyal. Desahan
kok." Tante Silvi menjawab
emberikan waktu istirahat hanya sepuluh menit kepada Andr
*
an Tante Silvi masih berbaring manja di sebe
Tanpa melihat pun dia sudah tau ba
e yang lain." Tante Silvi meraih ponselnya. Berkutat sebentar dengan benda itu,
s pemuda itu bangkit berdiri. Dia meraih baju dan celana yang bert
Tante Silvi menopang dagu dengan kedua telapak tangannya semb
ambai pada Tante Silvi lalu menuju
atan tinggi. Dia tak ingin membuat T
lu membukanya. Andra mengambil sebotol minuman pena
untuk menghadapi kedua wanita haus ka
knya. Rumah itu tanpa penjaga. Namun, semua fasilitas yang terpasang sangat canggih. Pagar yan
besar di sisi kolam renang. Tak ada sesiapa pun di situ. Namun,
saja ke sana. Dia mendapati sebentuk badan sintal sedang membelakangi. Andra peluk saja
nte Siska dan meremasnya penuh perasaan. Wanita itu melentingkan tubuhnya ke be
*