Aku Simpanan Tante-Tante
lnya sejak dua menit yang lalu tak juga berhenti bergeta
telah terlupa untuk me-nonaktif-kan b
belah kanan tempat tidur. Dapat. Smartphone hitam berlambang apel tergigit, sudah dala
ani mengusik tidurnya yang
n seksi berkepala empat yang menghadiahi ponsel berlambang apel t
nte Siska. Wanita itu saja sangat royal dan s
menjawab panggilan telepo
ru bangu
an. "Lebih tepatnya baru mau tidur, Tante." Andra bergerak sediki
sesuatu ke kamu. Suami Tante bakal pergi keluar kota selama dua minggu
seantusias mungkin. Biar wanita seksi itu senang
Temen-temen Tante juga bawa brondong mereka masing-masing." Nada suar
pada suara Tante Siska. "Tante atur a
Andra." Tante Siska t
kut masuk ke dalam sa
lagi ap
Kamu mau
ia sangat pintar merawat kulit, badan, dan aset yang wanita itu miliki. Dengan
ing tersentuh lulur dan mandi susu, serta jarang berpan
enjadi panggilan video. Tante Siska baru saja meminta untu
ka polos seperti bayi yang baru terlahir ke dunia, tanpa sehelai be
gunung kembar sembari menghadap ke ka
a, Ndra, sama merek
as. Bibirnya terbuka, mendesah. Dia begitu meni
yang menjalar di dalam tubuhnya. Mengeliat, memb
engeras seperti ingin keluar dari himpitan
i yang menjadi perkasa. Dua detik yang lalu pemuda itu sudah membebaskannya dari cekikan
iar abis ini kamu b
ya itu. Tatapan Andra tak lepas dari Tante Siska yang s
kuduk Andra seketika meremang. Sentuhan lidah itu masih membekas dan te
k tangan. "Tante, aku keluarin
a menegang. Cairan hangat mengalir di sela-sela jemarinya. Dia mera
lan video. Sehabis membersihkan diri dengan air, Andra pak
el dan melihat Tante Si
?" tanya w
ur dulu, ya, Tante. Nanti kalo b
. Semoga mimpi i
tu tergeletak di dekat bantal. Tak ingin membuang waktu, dia memaksakan mata untuk terpejam dan melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu.
*
oncongan. Bangkit dan berjalan tertatih dia menuju kamar mandi. Pikirnya, mungki
enyikat gigi. Benar saja, rasa ber
u kaos dan celana jeans secara asal dan memakainya. Tak lupa jam tangan mahal yang
tepat di seberang apartemen tempat tinggalnya itu. Setelah turun dengan
Seorang gadis bernama Anna-Andra mengetahui namanya dari name tag yang dikenakan gadis itu. Wajahnya
Namun tiap kata yang diucap jelas terdengar di teling
ndra terdengar agak gugup setelah dipandangi ter
satu. Ada tambaha
membayarnya, pemuda itu meraih satu nampan pesanannya yang telah tersedia lalu menga
udah habis. Saat hendak berjalan ke tempat cuci tangan yang disediakan, mata Andr
ngan di wastafel. Andra merasa bahagia sebab baru saja mendapati fakt
arena hidupku selama ini hanya dikelilingi wanita-wanita haus seks dan ti
masih saja sesekali memandangi kepergian pemuda itu. Andra tak ingin membuang kesempatan. Dia mengedipk
terg
uan seperti aku, Andra Pamungkas. Setiap gadis yang kupandangi, pasti salah ting
tante-tante yang menggunakan jasanya, wajah Andra mirip dengan Lee Min Hoo. Ak
Karena himpitan hidup yang berat, d
g dan semua kebutuhannya tercukupi oleh mereka. Namun, setelah sang istri berhasil mengandung dan mendapat ana
u beranjak ke angka tujuh belas. Selesai tamat SMA dan punya
MA, Andra gampang saja mendapat pekerjaan men
emuda itu bertemu dengan Tante Siska. Mereka bertemu di sebuah club di kota Jakarta. Untuk pertama kalinya A
hidup, Andra tidak
nya yang mewah. Dalam keadaan setengah sadar pula, wanita itu me
muda itu saja. Semenjak itu Tante Siska menyuruh Andra untuk berhenti bekerja. Dia akan memenuhi
a kemewahan yang ditawarkan oleh wan
*