Bodyguard I'm In Love
p. Tidak ada satupun teman kelasnya yang m
mendorong untuk sekedar menggoyangkan pu
menduduki posisi tertinggi mahasisw
a, supaya suatu saat bertemu dirinya. Mereka langsun
a tiga lewat 15 menit. Pieter yang sedari tadi m
k ada siapapun, terkecuali Ale
gil Pieter, menggoyang-g
kaget. "Hish, berani s
berakhir. Ayo pul
ng kelasnya kosong melompong. Sigap, Aleta meraih
ramai. Simpang siur mahasis
gambil jalur kanan, m
Aleta ingin memastikan, sahabatnya su
pong. Aleta mendengus kesal. Kakinya
a hubungi tuan S
itu semakin cepat melangkah, atau
s, hingga berhenti di hada
i pemb
. Ia mampu mendengar ocehan-o
ekati mereka denga
pasi. Gerak-gerik tubuhnya jelas penuh ketakutan, t
a
mahasiswi yang bergabung. Barusan, s
Bisik Aleta, me
tersebut. Pasalnya, mereka satu kelas. S
a-bata. Baru sekali tepuk, keringat dingin
annya berubah menjadi cengkraman e
arang Pieter. Nam
Aleta, melebarka
rgidik takut. Nyali mereka menciut.
bol, berbalik lari. Sampai tidak ter
an aku," mohon
?" Bisik Aleta, nyaris me
an apapun yang Julia miliki s
n hal buruk tentang Aleta. Ia kira gelomban
at pesan tuan Loui
tangannya. Lalu, mendorong kepala Julia m
au selamat!"
lapak tangannya, sera
gu tuan Sky
tidak!" B
na hendak
kir keras. Ia memiliki rencana untu
gil Pieter,
u!" Seru Ale
i kencang. Gadis itu cukup pa
runtung, Pieter sudah terlatih
mendapat kelelahan. Berbeda dengan Aleta
nar-benar membatasiku
tertuju pada sebuah lorong semoit d
npa ada kecurigaan apapun,
yang akan gadis itu lewati adalah gang te
g tujuh langkah. Semua pintu rumah
tu. Kurang lebih berjumlah 15 orang. Secara alami, semuanya mem
u pandangan pada satu
, setan cilik!" Lo
ap mengambil senjata andalan. Namun, seseoran
u
lain akan jatuh pingsan, tetapi Pieter hanya t
arkan senyum. "Pertunju
Pieter, menarik lengan Al
mengerlingkan mata. Memperhatikan satu
a menendang salah satu preman
gadis itu malah menaiki anak tangg
rungan pu
g, menghalau pukulan demi pukula
t ini terjadi. Sementara, Alet
seru!" Ia t
wahnya, sang bodyguard tengah berusaha melawan mereka, teta
ng merencanakan. "I'm so
kan orang-orang sejenis mereka. Akan tetapi, jumla
uard itu tidak ingin menyerah. Sekuat tenaga dan sebisa mun
pada titik akhir. Dimana dirinya te
ihan," gu
bisan tenaga, dipukul ha
m akhirnya tidak sadarkan diri dengan darah ber
tu?" Tanya salah
ndongak ke atas. Betapa murkanya
naik ke balkon. Mengedar pa
ada!" T
at i
a berlari. Serempak,
Seru preman paling depan, memberi
ebu sekali ingin menjadikan