icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terbelenggu Hasrat

Terbelenggu Hasrat

Penulis: Zigas!
icon

Bab 1 Menggempur Aruna

Jumlah Kata:2063    |    Dirilis Pada: 24/05/2022

ngoleksi buku novel dan akan dia baca saat selesai mengerjakan tugas rumahnya. Dia meletakkan buku novel kegemarannya di sofa, lalu mengambil ponselnya karena bunyi. Aruna

an, sebentar

dari Willi

lan sempurna. Sejak menikah dengan William setahun yang lalu, Aruna memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga lalu

tersenyum merasa penampilannya kali ini sudah sempurna, baju tipis satin dia kenakan karena dia yakin suaminya

n langkah cepat Aruna menyambutnya keluar rumah, dia membalas

bibirnya ringan "Kamu sepertinya lelah," kata Aruna lagi, dia mengajak suaminya masuk rumah. William langsung menge

rikan kembali gelasnya setelah menandaskan

ll, apa perlu aku siapka

bawa istrinya duduk di atas pahanya. Pria it

ilang jika menikmati mala

at lelah. Wanita itu langsung tersenyum, lalu mengalungkan tang

nyelimutinya, tangannya menyelusup ke dalam kain s

wajahnya sudah memerah karena sensasi yang dia rasakan sudah

g kemejanya satu persatu, sementara William sepertinya sudah tidak sabar ingin membongkar gundukan kembar milik istrinya, kain satin tipis it

lidahnya bermain di daun telinga Aruna hingga ist

ia menggenggam milik William dan mengulumnya. William mendesa

gera berbaring di tempat pria itu mencium bib

lai memompa tubuhnya perlahan, dia mendesa

yukainya

yukai setiap se

yang sudah membakar keduanya. William mendesah b

ak berdaya, William menge

, aku selalu menyukai apa

kan ini bersama William, harapan agar ruangan ini riuh dengan tangisan bayi belum juga terwujud

l, aku sudah menyiapk

menarik tubuh Aruna, Aruna paham apa yang William inginkan bercinta di kamar mandi

mengikutinya dari belakang. Keduanya saling memandikan satu sama lain, meremas bagian sensitif yang paling William suka, Aruna memeja

jarinya dia tusukan pada milik istrinya, dan lenguhan pun lolos dari mulut istrinya. Aruna tidak kuasa m

egang pinggang istrinya dan menuntunnya agar segera memberikan penyatuan. Aruna menggerakkan pinggulnya naik turun, menghunjamnya dengan begit

sudah selesai berolah raga malam, keduanya makan malam

amu lemb

uaminya, akan lembur di hari weekand, itu

e kantor, aku tidak enak membiarkan dia bekerja send

ioritaskan apa yang menj

tidak menghubungiku, dan

tu sudah lama tidak menikmati waktu berdua di luar dengan

m minggu, sepertinya akan sangat ramai di sana, ki

abar ingin segera

suaminya, dia bukan tipekel perempuan yang tidak mudah mengeluh, namu

n mulai masuk ke dalam kamar un

dari dirinya, dia heran dengan orang yang menghubungi tenga

mberikan ponselnya pada istrinya.

ri. Entah apa yang dia akan bicarakan, sebab sudah satu tahun Aruna dan dirinya tidak berkomunikasi walaupun Aruna sengaja tidak memblokir semua akses untuk

k, "kata Aruna begitu menjawab panggilan adiknya, dia

kalian di

merebahkan tubuhnya di kasur, William mendekat dan memeluk istrinya, setelah mende

amiku akan berbulan madu di sana, Papa

lian ingin ke sini,

ang lebih tahu tempat ya

mencarikan tempat yang bagus." Aruna sendiri tidak begitu hapal dengan wisata yang menari

gan, William melihat istrinya berbeda, dia terlihat sedikit murung, pria itu langsung mengecup kening i

liam sedikit ingin tahu

sana, dia pulang dan menikah dengan kekasihnya, besok dia bilang mau honeymoon k

? "tanya Aruna

anti saja, aku tidak janji ta

hari di sini minggu

kmu itu bersenang-senang di

dikku tidak

a dia tinggal di Paris

ya, kami sudah hampir lima tahun tidak bertemu semenjak dia stu

tidak ingin membahas adiknya lagi. Dirinya sudah cukup lelah

ang di kolam renang, Aruna tersenyum mendekati ko

ku sudah siapkan susu

kemudian menghampiri istrinya

" Wiliam terkekeh me

nang?" Kata William du

amu pagi meng

ersemangat, apa kamu ku

erasa lelah saja, sebaik

ng sarapan buatan istrinya. Dan melahapnya. Namun ku

panggilan Nicolas, William tidak keberatan jika istrinya yang menjawab panggilan tersebut,

apa William

a tangan William dia ha

hubungi suamiku saat weekand, bisak

segera aku kirimkan dan di sana har

akan segera ke sana," kata Aruna. Tidak ad

n menikmati waktu weekand berdua, namun baga

ar saja setelah tanda tangan aku akan s

na, lagian Karin akan ke sini dengan su

ape-cape menyuguhkan untuk mer

uat makanan sederhana, lagian k

am begitu melihat jam di ponselnya sudah

il

noleh pada

setelah kamu pulang dari kantor,

amarnya untuk memakai pakaian, walaupun sebetulnya dia kurang

ecup kening Aruna dan mengatakan jika dia tidak akan lama, agar istr

jangan khawatir." Aruna mengangguk

awa saat istrinya setiap hari selalu mengingatkan itu, bagaimana bisa dia mela

." Aruna tersenyum, wajahnya memerah karena selalu dipuji hebat oleh suamin

di dapur membuat aneka kue dan masakan sederh

at Aruna sedang membaca novel favoritny

Kar

halaman depan rumah kakak,

sudah

utup kembali gerbang rumahnya kare

k membuka pagar rumah tersebut, namun saat dia membuka gerbang tersebut di

on

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Menggempur Aruna2 Bab 2 Membuat Cemburu3 Bab 3 Klub Malam4 Bab 4 Malam Panas (21+)5 Bab 5 Kado Berujung Petaka6 Bab 6 Aku Ingin Bercerai7 Bab 7 Aksi Brutal di Ranjang 8 Bab 8 Fitnah9 Bab 9 Mencari Bukti10 Bab 10 Fakta Baru11 Bab 11 Aruna Ketakutan12 Bab 12 Karin Penuh Misteri13 Bab 13 Jebakan14 Bab 14 Video Adegan Ranjang William15 Bab 15 Mulai Berbohong16 Bab 16 Ujian Kesetiaan17 Bab 17 Dilecehkan Oleh Jones18 Bab 18 Kecewa19 Bab 19 Ada Rahasia20 Bab 20 Memilih Pergi21 Bab 21 Keputusan Aruna22 Bab 22 Aruna Hamil23 Bab 23 Permintaan Karin Kepada William24 Bab 24 Menempati Kamar Aruna25 Bab 25 Permintaan Dokter Robert26 Bab 26 Gugatan Cerai27 Bab 27 Dirawat di Rumah Sakit yang Sama28 Bab 28 Merekayasa Cerita29 Bab 29 Semakin Mantap Bercerai30 Bab 30 Aku Akan Menikahi Karin31 Bab 31 Sidang Pertama32 Bab 32 Berbicara Dengan Aruna33 Bab 33 Maukah Kamu Menikah Dengan Robert 34 Bab 34 Friend With Benefit35 Bab 35 Membongkar Perselingkuhan Aruna36 Bab 36 Mengulang Percintaan (21+)37 Bab 37 Membiarkan William Melakukannya (21+)38 Bab 38 Kita Sudah Berakhir39 Bab 39 Salah Paham40 Bab 40 Undangan Pernikahan41 Bab 41 Mengembalikan Cincin Pernikahan42 Bab 42 Bercinta (21+)43 Bab 43 Harus Lebih dari Aruna44 Bab 44 Kebahagiaan Karin45 Bab 45 Bimbang46 Bab 46 Pernikahan( Janji Suci William dan Karin)47 Bab 47 Permintaan Nicolas48 Bab 48 Surat Cerai Palsu49 Bab 49 William Tidak Setuju50 Bab 50 Terbongkar Kebusukan Karin51 Bab 51 Pertengkaran52 Bab 52 Karin Curiga53 Bab 53 Karin Cemburu54 Bab 54 Perhatian William pada Aruna55 Bab 55 Mengecup Bibir Ranum Aruna56 Bab 56 Terbuai (21+)57 Bab 57 Jati Diri Aruna58 Bab 58 Memikirkan Aruna59 Bab 59 Rumah yang Sebenarnya60 Bab 60 Mengubur Kenangan 61 Bab 61 Ditangkap Polisi62 Bab 62 Diberikan Pilihan63 Bab 63 Bimbang64 Bab 64 Aruna Kembali65 Bab 65 Terpaksa Menikah66 Bab 66 Menunggu Lima Bulan67 Bab 67 Dibawa Paksa68 Bab 68 Cemburu69 Bab 69 Berusaha Tidak Peduli70 Bab 70 Tersorot Media71 Bab 71 Ingin Menemui William72 Bab 72 Pertemuan Terakhir Aruna dan William73 Bab 73 Fakta Aruna74 Bab 74 Turun Ranjang75 Bab 75 Kabar Terkini William76 Bab 76 Tidak Bisa Berbuat Banyak77 Bab 77 Karin Tidak Percaya Diri78 Bab 78 Bertemu Seseorang79 Bab 79 Memberitahu Perselingkuhan Robert80 Bab 80 Permintaan Brata81 Bab 81 Rahasia Brata82 Bab 82 Ungkapan Dokter Robert83 Bab 83 Kegelisahan Aruna 84 Bab 84 Malam Menggairahkan85 Bab 85 Jawaban Aruna86 Bab 86 Mengajak Menikah87 Bab 87 Karin Manja88 Bab 88 Tidak Sengaja Bertemu89 Bab 89 Pelukan Dokter Robert90 Bab 90 Teringat Mendiang istri91 Bab 91 Melumat Bibir Aruna92 Bab 92 Nomor Misterius93 Bab 93 Bermalam Di Hotel94 Bab 94 Lingerie95 Bab 95 Malam Pertama Robert dan Aruna96 Bab 96 Merasa Terancam97 Bab 97 Pengakuan Jingga98 Bab 98 Ciri-Ciri Pelaku99 Bab 99 Kehamilan Jingga100 Bab 100 Bukan Malam Romantis