Terbelenggu Hasrat
pun tidak lolos dari bibirnya, mulutnya seketika membeku seiring dengan h
Aru
ati Aruna saat ini, dia masih bisa bersikap tenang dan membalas pelukan adiknya, saat be
Karin terdengar senang, wanita itu melepaskan pelukannya kem
makin can
an menatap tubuh Karin dari atas sampai bawah, dalam hatinya dia tidak me
e Jakarta, saat itu William sibuk dan tidak bisa meninggalkan kantor," kata Aruna beralasan. Padahal Wil
memperkenalkan Jones pada kakaknya. Padahal jauh sebelum
embalas jabatan tangan Jones, kar
ucap Arun
in sampai takjub melihat rumah Aruna dan isinya dia pun pen
nya betah di sini dari pada di hotel nanti," ucap K
kolam renang dengan pemandangan pepohonan hijau. Sementara Aruna sendiri langsung mengambil minuman dan kue untuk mereka ke dapur. Aruna
dia hendak menaruh batu es ke dalam gelas satu persatu dia t
mimu, pria yang sudah m
ingin. Dia sudah selesai membuat juice hendak membawa
se jangan bu
memang sudah lama merindukan itu Aruna, dua tahun aku
u gi
n menemui adiknya, entah misi apa yang Jones akan
kakak tadi semp
lam segala hal, suami Kakak berun
ia bertanya demikian karena takut apa
ggut, entah dia juga bingung apa lagi yang harus dia tany
rin memeluk Jones dan sedi
li, sepertinya akan menyenangka
annya Karin. Itu hal kecil bagiku." Jones langsung mengedi
r jika Jones dan Karin ma
makan siang untuk mereka berempat nanti, tadi William sudah mengaba
ama Karin, terdengar bunyi klakson mobil yang Aruna yakini itu mobil suaminya, Aruna l
kerja William kemudian mengecupnya lama, entah kenapa rasanya ing
sudah sampai?"tanya William sambil melangkahkan kakinya ke dalam rumah, dari dalam ruangan dua pasang mata meng
aksakan senyumnya. Padahal entah kenapa dirinya merasa
h membeli kado
a tidak melihat suaminya itu
ta kasih
idak menyangka jika ternyata Aruna memiliki adik yang begitu cantik walau keduanya William pikir jauh berbeda, Aruna tinggi bak mod
angkan sedari tadi jika suami Aruna sekeren ini, namun nyatanya lebih keren dari yang dia bayangkan. Wi
matanya mengamati William yang sedang membicarakan aktivitasnya hari ini. Dia cem
san untuk dibelikan kado, dan saya pun tidak b
mudian memberikan selembar kert
n mengambil kertas terseb
el?" William
oh Kak Aruna,"Karin merasa senang mendapatkan hadiah spesial dari Kakak iparnya tersebut. se
Aruna, dia melingkarkan tangannya pada pingga
a kalian tidak ikut gabun
ti malam kita having fun di sa
juga mau ikut, kita mau ke klub malam paling terk
ika kedua makhluk ini ikut bersamanya. Rasanya d
ta Karin tiba-tiba. William pun langsung men
endesah pelan. Jika William tahu siapa Jones, m
jadi terlihat lebih bersemangat dengan William, sementara Aruna hanya menikmati makanannya saja tanpa berkomentar
lliam saat pria itu masuk ke dalam kamarnya, William la
berdusta. William tersenyum la
lelahku dan lelahmu akan ber
tamu, kamu
dia bersikap begini pada suaminya sendiri. Padahal dia belum pernah menolak William meskipun tubuhnya merasa letih. Tidak ingin membuat suaminya curiga saat itu juga Aruna mengalungkan tangannya pada leher suaminya, lalu men
adi pada masa