Cinta Sang Lady Killer
teriakan tersebut, Daniel dan Anya masuk ke dalam mobil Lambhorgini hitamnya lalu mobil melaju dengan kecepatan se
atap horor ke arah restoran yang terke
sambil menggenggam tangan Anya dan m
masuk ke dalam restoran ini" kilah Anya sambil menc
buka jas hitamnya dan melempar
u" perint
ang disebabkan oleh rasa lapar membuat Anya memakai jas yang kebesaran di
itu, membuat rambut Anya jadi tergerai melambai lambai karena terkena angin m
sempurnakan oleh sebuah pohon yang dililit lampu kecil disekelilingnya yang berada di tengah ruang restoran tersebut, sang kepala pelayan langsung
erahkan buku menu dan menjelaska
dan Wine Dulcetto" ujar Da
bil mengernyit tidak mengerti
r diri dan berjalan menjauh dari Anya dan Daniel
erganggu dengan tatap
eminggu yang lalu" Anya menyipit matanya ke arahnya Daniel.
u kepada gadis miskin seperti
an. "Aku tidak bu
el yang tidak mend
a kasihan mu" ujar Anya kembali
ku? Kau hampir mati karena tidak makan se
terdapat pesanan Daniel dan Anya diatasnya kemudian meletakkan piring yang berisi salmon di panggang dengan saus mayones,
dan pisau dengan cepat dan mulai memotong motong kecil salmon tersebut kemudian langs
u terlebih dahulu" ujar Daniel mencibir, Anya tidak memperdulikan cibiran tersebut, yang
el yang baru mengingat bahwa
ya sambil mengunyah mak
apa kau begitu menjijikkan?" tanya Daniel
ng malah membuatnya terdesak oleh minumannya, Daniel yang melihat Anya yang ter batuk-batuk mengernyit jijik la
" ucap Daniel memperke
t memfokuskan matanya ke arah piring di depannya, sedangkan Daniel melempar pelan garpu dan pisau di atas piring
&
lam tenda yang tidak nyaman tersebut. Senyumannya mengembang ketika menatap ke arah mentari yang bersinar deng
p kepadaku, semoga hari ini akan jadi har
eumur hidup Anya bahkan tidak pernah membayangkan bahwa dirinya bisa masuk ke dalam restoran tersebut, namun yang lebih membingungkan ketika ia pulang ke L'Espere, sang manajer hanya tersenyum ke arahnya, men
aknya ia masih bekerja di ba
bawakan peralatan mandinya, hari ini gadis itu
&
mbil tersenyum lebar menyambu
ki yang berpenampilan seperti preman jalanan sambil me
ungkus rokok, sang pelanggan bergerak maju dan menyentuh punggung Anya
at giginya menahan emosinya, sang pelanggan laki laki itu
dengan senyuman yang sarat emosi tersebut, mengatakan harga dari sebungkus rokok tersebut, sambil menyeringai sang pela
ntu supermarket, ia menggigit bibirnya berusaha sekuat