Hello Wife The Tyran CEO!
tapan benci dan takut itu terlihat jelas. Ia tak bergeming dan tetap mengeratka
di dahi dan pelipis yang mengalir. Merasa tatapan orang sekitarnya tak begitu nyaman, Kenzie mengangkat tubuh gadis itu dalam gen
llina di atas tempat tidurnya. Wajahnya masih sangat tenan
dokter keluarga
m rapi baru saja turun dari pesawat. Matanya men
an cepat. Langkahnya memburu menuju salah sa
anya seorang gadi
berusaha mempercayai pendengarannya. Tuan mudanya menye
ian. Ia merutuki sekaligus berdoa d
atau anak gadis orang terluka lagi.
keluarga Reegan, ia tak pernah melihat tuannya memiliki belas kasih. Meski itu wanita, jika begitu mengganggu maka akan berakhir seperti hidup di neraka. Tuan mud
aya harus sampai dalam w
ai memeriksa jadwal Kenzie yang baru saja ia da
yakin, aku pasti mel
pat yang mengecewakan. Ia sudah pasti tahu bahwa suasana hati Tuan Mudanya pasti sangat buruk. Lalu gadi
egitu terburu hingga sampai di depan pintu apartemen Kenzie. Ia dengan cepat memencet deretan pin angka u
harus saya singkirkan
kamar Kenzie terbuka. Ada Dokter keluarga Reegan yang tengah memeriksa seorang g
t tidur? Dan m
h. Ia masuk setelah mengetuk pintu dua kali. Membuat Ken
erhadap sesuatu? Dia terlalu shock dan ketakutan. Apakah pasien akhir-akhir ini menga
tahu? Ekspresinya tak berubah. Ia sama sekal
tubuhnya? Apakah organ dalamnya baik-baik saja? Apaka
eringat Ken
menatap dokter itu u
ihan dan sedikit stress. Dia akan baik-baik saja setelah mendapatkan istirahat yang cukup. Dan jangan dek
men dan kembali ke dalam. Namun saat ia berdiri di pintu kamar Kenzie, ia m
at tidur Tuan Mudanya
gin menangis. Senyum itu melebar sea
ini adalah Nyon
tu saja sudah membuatnya senang bukan kepalang. Bagiamanapun sepertinya ia bisa menggantungkan setengah hidupnya
n Mu
a Nettbooknya lalu duduk di salah bangku di dalam kamarn
Apa yang telah Tuan lakuk
nnya mengeras, namun Lander seak
an setengah mati saat melihatku. Tak hanya menolakku tapi juga ingin kabur d
un berminat pada kata-kata yang keluar dari
sempurna, maka ia bersumpah. Tak ada satu orang pun yang cocok di mata T
saya memi
liki
an di jodohka
nakkan di pikiran. Kilatan marah hadir di mata Kenzie. Ia menatap Lander tajam hingga Lander mem
imu bulan in
terbelalak.
ar ada di s
aya mohon ampu
a tutup pin
tahu hidupnya akan sulit karena menyinggung Kenzie, maka ia tak akan melakukan itu. Ki
ua? Aku telah bertahan menjadi orangnya selam
embali ke kantor dengan wajah buruk dan mood yang hancur. Lalu dengan pasti ia mengumpulkan semua divisi dalam kantor dan mengungumkan, bahwa merek
p tubuh Ellina yang masih terlelap. Pandangannya tak menunjukkan
utuh a
n aku. Kumohon, selamatkan
g ia dapat. Peluhnya menetes deras dengan air mata yang mengalir. Ia mencoba mendekat, menyentuh sedikit tangan El
gat lirih, dengan membawa satu le
g Ellina. Mencoba melepaskan tangannya namun Ellina semakin erat memeluk lengannya. Ia bisa menarik kasar namun
a membiarkan lengannya di peluk hingga memiringkan tubu
i ia tak pernah melakukan kesalahan karena pengendalian dirinya yang tinggi. Namun jika dihadapkan dalam pilihan kali ini, Kenzie merasa tak yakin pada
it-langit ruangan yang tampak asing. Lalu beredar pada perutnya yang sesak. D
teg
pes
ak
nc
ku
sa tak
coba mengenali sekitarnya. Semua terasa asing lalu kembali
berm
er-et
ia ca
su
eparat ya
i telah enam tahun lebih menikah. Yang ia ingat adalah, mereka tak pernah bertegur sapa. Mereka layaknya orang asing yang berada dalam satu atap yang sama. Meski ia mencoba mela
nan itu, kedinginan itu, semua mencair dengan deru napas pelan yang teratur. Detak jantungnya berdetak cepat, iya tahu bahwa Suaminya
tu bodoh saat ini. Begitu terlena hingga lupa tujuan hidupnya. Hindari ia, lari d
ngan pria di sampingnya. Dalam tenang, tubuhnya bergetar takut. Perlahan Ellina menahan napas dan menggerakkan tubuhnya menjauh. Butuh perjuangan agar tak mengusik
*